Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Ketika Iblis Tak Lagi Bermata Satu
8
Suka
5,779
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Ia menatap. Ini sudah kali kesekian peristiwa itu terjadi. Ritual-ritual yang entah kapan tepatnya dimulai. Ia pun tak ingat.

Binatang-binatang itu beringas. Mata mereka tajam menatap mangsa. Sang mangsa sudah tak berdaya, dibaringkan di atas altar persembahan untuk disantap bersama-sama usai ritual. Kedua tangan dan kakinya diikat kencang pada sisi altar. Mata sang mangsa ditutup dengan kain. Tak lupa mulutnya disumpal.

Ia tetap menatap. Situasi tak berubah sejauh ini, masih sama dengan ritual-ritual sebelumnya. Binatang-binatang itu akan menunggu perintah binatang tertua. Ia memulai ritual aneh dengan suara-suara menyeruak, lengkap dengan gerakan-gerakan diluar nalar. Gelap makin menguliti dunia, tidak lagi tersisa cahaya. Jangankan bintang, bulan pun enggan menyaksikan kebiadaban itu.

Tidak ada yang bisa menahan berahi binatang-binatang kelaparan itu. Nafsu mereka sudah memuncak ketika melihat sang mangsa terkulai lemas. Mulut mereka telah basah oleh air liur, pun lubang lainnya yang telah berdiri tegak. Kaki mereka gemetaran, tak sabar dengan ritual terpenting malam ini.

Di altar persembahan, dengan dalih melindungi desa dari kemurkaan penguasa lembah, lagi, dan lagi, malam itu dunia telah gelap seutuhnya. Dari matanya, ia menatap sekali lagi.

Telah jatuh kegelapan di atas altar. Binatang itu berebut tanpa sabar. Pemimpin mereka membuka ritual kebiadaban itu, bergilir dengan binatang-binatang bajingan lain yang tertawa puas. Di atas altar, Lastri, sang mangsa, tak kuasa menahan sakit di selangkangan.

Ia tidak bisa melihat mereka, tetapi dia percaya, mereka bukan manusia, melainkan iblis. Rasa sakit itu terasa hingga ulu hati, tak peduli ia menjerit atau meronta, sang pimpinan binatang makin ganas memuaskan nafsunya.

Satu, dua, tiga, entah, Lastri tak lagi bisa menghitung berapa banyak yang telah mengoyak keperawanannya, hingga rasa sakit itu tak lagi mendera farjinya, melainkan telah berpindah ke hatinya.

“Maaf, Lastri, kau terlalu pintar, aku harus menjadikanmu tumbal, sebelum kau membongkar ritual ini pada warga desa. Sekarang, damailah di sana. Biarkan orang-orang desa tetap percaya dengan ritual persembahan untuk penguasa lembah. Selama aku memberi hadiah pada keluarga yang anak gadisnya menjadi persembahan, selama itu mereka akan tutup mulut. Dan aku, masih akan menghabisi gadis-gadis pintar sepertimu yang bermulut besar.” Suara terakhir yang Lastri dengar, suara kepala desa.

Mangsa telah disantap oleh binatang-binatang biadab. Upacara pun diakhiri dengan ritual berdarah. Setelah mangsa tak lagi bernyawa, ia dibuang ke jurang, tanpa sehelai kain yang menyelimuti tubuh, dengan harapan bahwa aib itu raib di cakar harimau liar, hingga tak ada lagi bukti kebiadaban mereka.

Ia yang menatap, segera mengepakkan sayap, memanggil teman-temannya. Mereka sibuk mencari daun kering dan ranting-ranting untuk menutupi jasad malang itu. Kegelapan nyaris habis, tetapi sayap-sayap gelap burung gagak tetap setia menjaga jasad sang gadis.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Makasih udah mampir Kak. Awalnya nulis ini agak ragu. Tapi akhirnya diupload juga. Semoga pesannya tersampaikan.
ampuuuunn sereeeemmm
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Ketika Iblis Tak Lagi Bermata Satu
Atsuka D
Novel
Bronze
JAHAT
Cantik Rizqy
Novel
Bercak Kegelapan Kelopak Mawar
AmertaSandyakala
Novel
The World of Crime : Fate
Arzen Rui
Flash
Bronze
Rekam
Andri wananda
Novel
Bronze
The Last Blow
Amirullah Bandu
Novel
Anjelica
Ziendy Zizaziany
Novel
DJAHOEL
Hendra Wiguna
Novel
Bronze
Bunga Darah di Malam Anyir
Wirdatun Nafi'ah
Flash
Mini Marketnya Sudah Tutup
Sera Summer
Novel
Tetangga Keempat
Yunita R Saragi
Cerpen
Empat Air Mata yang Jatuh Bersama Gerimis
Fazil Abdullah
Flash
Bertemu Klien
Roy Rolland
Novel
Bronze
Find You
Sonya Mega Flourensia
Novel
Mayat Terakhir
yulisaputra
Rekomendasi
Flash
Ketika Iblis Tak Lagi Bermata Satu
Atsuka D
Novel
Bronze
Mbok Kirah
Atsuka D
Flash
Yang Dibunuh Dunia
Atsuka D
Novel
Bronze
Ugly But Lovable
Atsuka D
Flash
Sebentar, Nak, Ada yang Belum Pulih
Atsuka D
Flash
Perempuan yang Dipeluk Cemburu
Atsuka D
Novel
Aku Anak Ibuku Tapi Bohong
Atsuka D
Flash
Sepasang Sayap di Jendela (1)
Atsuka D
Flash
Bacot!
Atsuka D
Flash
Sepasang Sayap di Jendela (2)
Atsuka D
Skrip Film
T(EAR)IMISSU
Atsuka D