Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Ucapan
5
Suka
5,780
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Jarum jam menunjukkan tepat pukul 02.43 malam, dan aku terjaga dengan rasa mau buang air kecil yang harus dikeluarin sekarang juga. Akhirnya lega, aku bisa kembali tidur dengan tenang. Iseng-iseng aku melihat handphone sebentar, tidak ada yang penting. Tengah malam begini mana ada orang yang mengirim pesan, hanya ada notifikasi enggak penting dari aplikasi belanja online. Aku pun melihat media sosial yang hanya dua tiga orang saja yang mengupdate statusnya di jam-jam segini.

Apa aku mengupdate status juga, ya? Membuat kata-kata puitis, dengan hesteg inspirasi malam. Atau aku curhat saja, dengan menulis, aku terbangun di tengah malam nan sepi ini, sendirian. Dan sekarang aku begitu susah untuk tidur kembali, tidak lupa diakhiri dengan emoticon yang menyakinkan. Mungkin orang-orang kukenal akan membalas statusku, dan mereka mengucapkan kata-kata yang terlupakan olehku, ntah apa itu. Atau mereka pada heran

Namun, aku enggak ada membuat apapun, masih sama seperti kemarin-kemarin tak ada satu pun update status yang kulakukan. Karna sebenarnya itu bukan tipeku. Aku mulai tidur lagi, memejamkan mata menantikan mimpi selanjutnya yang tak jarang aneh. Jangan sampai malam ini, aku enggak mendapat jatah istirahat dari waktu, karna aku menyia-nyiakannya.

Malam berlalu digantikan kembali oleh Pagi, yang menyambut dengan matahari bersinar terik, membuatku cepat-cepat pergi sebelum terlambat. Seperti biasa orang-orang pada sibuk dengan diri sendiri. Tetap melakukan segala rutinitas hingga sore hari. Tak tahu sebenarnya ada apa dengan hari ini, termasuk diriku pun melupakannya. Barusan aku baru tau ternyata sekarang tanggal sembilan belas, dan ya, aku sangat hebat karna melupakan tanggal di mana aku terlahir ke dunia.

Aku melihat Dara di sampingku, dengan senyuman lebarnya, ia memberiku kue bewarna pelangi dan aku hanya menerimanya. Ia juga memberiku kertas ucapan berwarna putih, lalu kubaca. Hari yang sangat spesial ini, dan terkhusus aku sampaikan hanya buatmu, selamat ulang tahun, ya, Dana. Aku tersenyum membacanya, aku tahu ini tulisan Dara.

"Kenapa baru bilang sekarang? padahal aku menunggu lho."

"Masa? Tadi kamu kelihatan kaget, tuh, berarti kamu lupa sekarang ini ada apa. Lagi pula kenapa aku baru ngucapin sekarang karna aku mau bertatapan langsung denganmu, bukan mengucapkannya dari pesan singkat atau status, haha."

Aku tertawa bahagia, "terima kasih, ya."

Aku mengingat ibuku di rumah, pantesan ia tadi sibuk membuat kue bolu, waktu aku makan siang di rumah. Seperti dulu-dulu di keluargaku yang enggak pernah mengucapkan kata-kata 'Selamat ulang tahun" hanya membuat kue sederhana, setelah itu selesai.

Aku mendapatkan ucapan ulang tahun dari teman-teman melalui pesan, yang barusan kucek di handphone. Pertama kali mengucapkan tentunya Azka, di jam dua belas siang. Ahh.. memang benar-benar anak itu, bukannya mengucapkannya tepat pukul dua belas tengah malam, tapi malah siang-siang bolong.

Aku kembali menatap ke arah Dara, dan mengajaknya mampir ke rumahku sebentar untuk menikmati hari spesial ini, dengan perempuan yang spesial pula.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Gold
The Hollow Cat
Mizan Publishing
Flash
Motivasi
Nurai Husnayah
Flash
Ucapan
Viola khasturi
Novel
Gold
Hwaiting 2 Dream Comes True
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Surat Merah Jambu
Desma_F3
Novel
Gold
KKPK Garage Sale
Mizan Publishing
Novel
The Diary of The Unlucky Boy : B-Side
Jaydee
Novel
Bronze
Ditunggu Tuhan
Herman Sim
Novel
Bronze
Love And Try It
Jimin Sesungki
Novel
Gold
KKPK The Happy Doll
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Satu Langit Dua Cerita (Kosakata Cinta di La Sorbonne)
Martha Z. ElKutuby
Novel
Bronze
Mimpi yang Menjadikanku Sampah
Seli Suliastuti
Novel
EVERY SECOND
Nisa Jihad
Novel
KHAJANA
Anisa Saraayu
Novel
Gadis
Melia
Rekomendasi
Flash
Ucapan
Viola khasturi
Novel
Aku Cinta Kamu
Viola khasturi
Flash
Pandemi
Viola khasturi
Novel
Bronze
Pilihan Hati
Viola khasturi
Flash
Kecupan Terakhir
Viola khasturi
Flash
Tikus Di Kamar
Viola khasturi
Flash
Peristirahatan Terakhir
Viola khasturi
Flash
Apa itu cinta
Viola khasturi