Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
(Bukan) Pulang
4
Suka
5,675
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Menurut sebagian orang, pulang merupakan alternatif terakhir ketika hati sudah mulai lelah berjuang. Tapi aku bukan salah satu dari sebagian orang itu. Aku salah satu dari sebagian orang sisanya. Ketika hati sudah mulai lelah berjuang, aku memilih untuk tetap bertahan. Bukan karena kamu yang masih harus diperjuangkan, tapi karena pulang bukan satu-satunya jalan bagi sebuah kekecewaan.

Mungkin kita pernah dikecewakan oleh sebuah jawaban yang sama sekali tidak kita inginkan. Tapi kalau dipikir-pikir, lagi lagi pulang bukan satu-satunya jalan yang bisa ditempuh. Bertahan sebentar lagi mungkin akan membuat kita lebih lega. Setidaknya kita masih sempat memastikan kalau kita ini memang ada atau hanya angan-angan saja.

Dua tahun yang lalu, aku juga melakukan hal itu kepadamu. Aku mencintaimu, menaruh harapan besar kepadamu, hingga membiarkanmu mematahkan semua angan-anganku. Ya, itu dulu. Kalau sekarang aku sudah sembuh, sudah sehat, dan tentunya sudah baik-baik saja. Waktu itu, aku mungkin tidak tau diri, seperti katamu dulu. Tapi sekarang aku sadar, bukan aku yang tidak tau diri, kamunya saja yang memilih untuk mengundurkan diri. Kamu resign dari hidupku, bahkan tanpa izin resmi dariku. 

Cinta memang tidak melulu tercipta dari rasa peduli. Terkadang cinta bisa tercipta dari rasa sakit yang pernah kita alami. Rasa sakit itu kini membuat kita semakin mencintai diri sendiri. Karena cinta tidak hanya tentang warna, tapi juga tentang harga. Harga cinta memang tidak ada habisnya, tapi aku yakin semua ada batasnya. 

Sekarang aku sudah bahagia karena memilih cinta yang benar-benar ada wujudnya. Tentunya, sebuah cinta yang bukan khayalan ataupun ilusi. Ya, bukan cinta yang kodratnya tidak mungkin aku miliki. 

Cinta yang kudapatkan kali ini bukan hanya sebuah cinta biasa. Cinta yang kumiliki saat ini adalah cinta yang tidak bisa dibatasi oleh dimensi. Cinta yang membuatku sadar kalau hati bukan satu-satunya organ yang diciptakan untuk mencintai. Karena mencintai tidak hanya dengan segenap hati, tapi dengan seluruh apa yang kita miliki.

Ya, seperti yang kulakukan saat ini. Aku mencintai Tuhanku dengan seluruh apa yang aku miliki, dan Dia mendukungku. Kemudian Dia juga mencintaiku dengan seluruh apa yang Dia miliki. Maka, kini seluruh semesta juga akan mencintaiku, bukan? Termasuk kamu.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Karma Si Gundik
Vivi Barbara
Novel
Bronze
Sang Pelancong
Adrian Syahminur
Flash
(Bukan) Pulang
iam_light.blue
Flash
Keberadaanmu Tidak Lagi Nyata
Nurai Husnayah
Novel
AKU DAN KEHIDUPAN
Zulfikar achmad
Novel
Bronze
Surat Untuk Ayah
Diary
Cerpen
Rembulan Berlesung Pipit
Sofiza
Novel
Bronze
Renata
Cikie
Novel
Gold
KKPK The Magical World
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Perempuan di Balik Teralis Kaca
Servita Rachma
Flash
Mata Seorang Pemungut Sampah
Neo Hernando
Novel
My Twenty
qwerty
Novel
Bank(rut) Syariah
Dania Oryzana
Novel
Cinta Seorang Politisi pada Pelacurnya
Aji Najiullah Thaib
Novel
Surat Kecil Untuk Wuhan
ahmad dicka hudzaifi
Rekomendasi
Flash
(Bukan) Pulang
iam_light.blue
Flash
Pelabuhan Terakhir
iam_light.blue
Flash
Broken
iam_light.blue
Novel
A Part Of Earth
iam_light.blue
Flash
Forget
iam_light.blue
Flash
1 2 3 ... 10
iam_light.blue
Flash
Simpang
iam_light.blue
Flash
I'm Fine
iam_light.blue