Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
(Bukan) Pulang
4
Suka
5,749
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Menurut sebagian orang, pulang merupakan alternatif terakhir ketika hati sudah mulai lelah berjuang. Tapi aku bukan salah satu dari sebagian orang itu. Aku salah satu dari sebagian orang sisanya. Ketika hati sudah mulai lelah berjuang, aku memilih untuk tetap bertahan. Bukan karena kamu yang masih harus diperjuangkan, tapi karena pulang bukan satu-satunya jalan bagi sebuah kekecewaan.

Mungkin kita pernah dikecewakan oleh sebuah jawaban yang sama sekali tidak kita inginkan. Tapi kalau dipikir-pikir, lagi lagi pulang bukan satu-satunya jalan yang bisa ditempuh. Bertahan sebentar lagi mungkin akan membuat kita lebih lega. Setidaknya kita masih sempat memastikan kalau kita ini memang ada atau hanya angan-angan saja.

Dua tahun yang lalu, aku juga melakukan hal itu kepadamu. Aku mencintaimu, menaruh harapan besar kepadamu, hingga membiarkanmu mematahkan semua angan-anganku. Ya, itu dulu. Kalau sekarang aku sudah sembuh, sudah sehat, dan tentunya sudah baik-baik saja. Waktu itu, aku mungkin tidak tau diri, seperti katamu dulu. Tapi sekarang aku sadar, bukan aku yang tidak tau diri, kamunya saja yang memilih untuk mengundurkan diri. Kamu resign dari hidupku, bahkan tanpa izin resmi dariku. 

Cinta memang tidak melulu tercipta dari rasa peduli. Terkadang cinta bisa tercipta dari rasa sakit yang pernah kita alami. Rasa sakit itu kini membuat kita semakin mencintai diri sendiri. Karena cinta tidak hanya tentang warna, tapi juga tentang harga. Harga cinta memang tidak ada habisnya, tapi aku yakin semua ada batasnya. 

Sekarang aku sudah bahagia karena memilih cinta yang benar-benar ada wujudnya. Tentunya, sebuah cinta yang bukan khayalan ataupun ilusi. Ya, bukan cinta yang kodratnya tidak mungkin aku miliki. 

Cinta yang kudapatkan kali ini bukan hanya sebuah cinta biasa. Cinta yang kumiliki saat ini adalah cinta yang tidak bisa dibatasi oleh dimensi. Cinta yang membuatku sadar kalau hati bukan satu-satunya organ yang diciptakan untuk mencintai. Karena mencintai tidak hanya dengan segenap hati, tapi dengan seluruh apa yang kita miliki.

Ya, seperti yang kulakukan saat ini. Aku mencintai Tuhanku dengan seluruh apa yang aku miliki, dan Dia mendukungku. Kemudian Dia juga mencintaiku dengan seluruh apa yang Dia miliki. Maka, kini seluruh semesta juga akan mencintaiku, bukan? Termasuk kamu.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Kasih Dalam Kisah
Rifah Khodijah
Flash
(Bukan) Pulang
iam_light.blue
Novel
Bronze
Aku Ingin Ayahku Mati!
Putri Zulikha
Novel
Bronze
Sunshine
Aisyah Azzahra
Novel
Terang Gelap Surya
heriwidianto
Novel
Gold
Surat Misterius
Mizan Publishing
Flash
The Path to Become a Novelist
El Psycho
Cerpen
Bronze
Kala Bumi Merajuk
H.N.Minah
Flash
Bronze
Fantasi Dini Hari
Silvarani
Novel
Bengawan Solo dan Hujan
Zahrah Qolbaina Ariybah
Novel
Bronze
Katalis Kata
Aliha Ardila
Novel
AKU KAMU BEDA YANG SAMA
Oktaviona Bunga Asmara
Novel
Bronze
Kisah Empat Monyet
ASRUL AZIZ SIGALINGGING
Novel
Gold
Magnitudo
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Someday
Ratih Abeey
Rekomendasi
Flash
(Bukan) Pulang
iam_light.blue
Flash
Forget
iam_light.blue
Flash
I'm Fine
iam_light.blue
Flash
1 2 3 ... 10
iam_light.blue
Novel
A Part Of Earth
iam_light.blue
Flash
Pelabuhan Terakhir
iam_light.blue
Flash
Simpang
iam_light.blue
Flash
Broken
iam_light.blue