Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Komedi
Dua Karet
7
Suka
5,861
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Batu gunting kertas!” teriak tiga pemuda yang sedang berjongkok di depan pintu mess.

Dua orang tertawa lebar dan segera menjejalkan lembaran uang ke tangan yang terbuka lebar.

“Kalian pasti curang nih!” teriak Pian sambil mengerang kesal. Dia tak sadar, tadi sebelumnya kedua temannya telah saling bertukar kode.

“Mana ada! Dah jelas kamu kalah.” Andana menggerakan dua jarinya layaknya sedang menggunting. “Kertas tuh kalah kalau lawan gunting.”

Dika ikut tertawa. “Ingat ya, kami pake rendang!” Dia menepuk pundak Pian. “Minta uda-nya pilihkan yang besar rendangnya!”

“Sebodooo!” balas Pian kesal.

Dia mengambil jaket lalu turun ke halaman, menyalakan motor. Segera melaju ke warung nasi padang terdekat.

Saat Uda yang membungkus menyendokkan lauk ke dalam bugkusan, Pian segera menunjuk pada panci berisi rendang.

 “Uda, cariin yang gede ya.”

Setelah selesai membayar, Pian bergegas kembali ke mess, perutnya sudah keroncongan kelaparan.

“Mana nasi bungkusnya?”

Pian tak menyangka akan disambut di depan halaman dengan teriakan kedua temannya.

“Sabar...,” ucapnya. “Aku ambil punyaku dulu.”

Pian mengulurkan kantong kresek hitam yang langsung disambut dengan ganas. Namanya kalau dah lapar, semuanya jadi seperti hyena liar.

“Kok yang satu, karet dua. Yang satu lagi karet satu?” tanya Dika bingung.

“Eh, diambil Pian tuh, nasi bungkus karet dua kita!” Andana meletakkan kantong ke atas meja, buru-buru mengejar Pian.

 Sementara itu Pian cepat-cepat menyembunyikan nasi bungkus karet dua di dalam baju kaosnya. Andana dan Dika langsung berteriak.

“Woi, punyamu yang ini!” Keduanya menahan badan Pian, mengambil kembali nasi bungkus dengan karet dua lalu meletakkan kembali bersama ‘teman nasi bungkus’ yang sama di atas meja. Mereka memberikan nasi bungkus tanpa karet ke tangan Pian.

“Ndak bakal bisa kamu ngerebut nasi bungkus kami!” Andana tertawa sambil mengacungkan nasi bungkus karet dua miliknya.

“Ye lah,” sahut Pian malas. Dia masuk ke dalam kamar dengan nasi bungkus di tangan. “Aku makan di kamar jak!”

“Yeee, merajuk dia!” ledek Dika.

Keduanya duduk di depan mess lalu melepas karet dua pada nasi bungkus lalu mulai menyuapkan makanan.

“Wuih, pandai juga Pian milih rendangnya yang besar.” Andana tertawa saat membuka nasi bungkus.

“Nasi padang tuh harus pake rendang,” ucap Dika sambil menyendokkan rendang ke dalam mulut. Ketika giginya menggigit. Dia berteriak kesal. “Ini sih bukan rendang!” Dia mengeluarkan potongan mirip rendang dari mulutnya.

Andana tertawa lebar. “Kena zonk kamu!” Sendoknya sudah penuh dengan sepotong besar rendang. Tak lama Andana juga berteriak kesal. “Ini juga bukan rendang!”

Andana dan Dika menggedor pintu kamar Pian sambil mengacungkan ‘rendang’ di tangan. “Buka pintunya, Pian!!!”

“Makan tuh lengkuas besar ampe puas!” Pian mengunyah telur dadar sambil terkekeh.

==

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
ii, rasanya kek mana tuh?
@deliaangela : aa ada Delia ^^
kasian dapat lengkuas 😂
Rekomendasi dari Komedi
Flash
Dua Karet
catzlinktristan
Cerpen
Miran
Doddy Rakhmat
Cerpen
Hedonisme Bos Cendol
Doddy Rakhmat
Flash
Pulkam
Zii
Flash
The Kampreto: Mantul!
KOJI
Flash
Katanya, Bisa Cantik Karena Bedak
Dita Xian
Flash
dr. SOMPLAX
KOJI
Flash
Keran
Mata Panda
Cerpen
Lady Ciprut dan Gendhuk Tini
bomo wicaksono
Flash
What A Thrilling Night!
hyu
Flash
Surat untuk Lisa
KOJI
Cerpen
Bronze
Tante Tuti
Emma Kulzum
Flash
Bronze
BONIE!!!
Deeta Pratiwi
Flash
Bronze
A True Work of Art
Karlia Za
Cerpen
Bronze
Indekos
Nisa Dewi Kartika
Rekomendasi
Flash
Dua Karet
catzlinktristan
Flash
Temanimu Melepas Nada Masa Lalu
catzlinktristan
Novel
Air Mancur Negeri Gula
catzlinktristan
Flash
Makan Malam
catzlinktristan