Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
KOTO - Calling of Heaven
2
Suka
6,091
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Hagu, gadis kecil berumur 9 tahun. Dia duduk di bantalan. Ia menyaksikan neneknya dan teman-teman neneknya bermain Koto.

Suara Koto berhenti. Tepuk tangan memeriahkan ruangan.

Hagu berlari memeluk neneknya.

Setelah acara selesai mereka masuk ke kamar.

Hagu duduk di depan neneknya yang sedang mengusap koto.

"Hagu-chan," panggilnya.

"Iya, nenek," sahut Hagu semangat.

"Kau tau apa ini?"

"Koto, papa bilang nenek tampil bermain koto." ujar Hagu ceria.

"Benar ini koto. Apalagi yang kamu tau?"

"Hagu, baru tau kalau koto besar sekali!"

"Koto besar melambangkan kokohnya naga."

"Naga?"

"Naga, binatang yang dipercaya sebagai dewa, penghubung dunia dan surga."

"Apa itu benar?" wajah Hagu berharap-harap.

Neneknya tersenyum, "Jika kau memainkan ini maka kamu terhubung dengan surga."

"Mama! Apa Hagu bisa telepon Mama pakai koto, nenek?" semangat Hagu.

"Tentu saja,"

Sejak saat itu Hagu belajar koto dengan neneknya selama liburan musim panas.

Waktunya ia habiskan di kamar. Jemarinya sampai terluka.

Hagu berusaha keras namun Hagu tidak bisa memainkannya.

Hagu menemui neneknya.

Ia berdiri diambang pintu neneknya.

"Hagu-chan," sambut neneknya.

Hagu meremas ujung bajunya.

"Nenek," panggil Hagu menahan tangis.

"Ada apa, sini masuk beritau nenek."

Hagu menggelengkan kepalanya.

"Hagu tidak bisa bermain." isaknya.

"Hagu selalu salah memetik senar."

Airmata Hagu menetes.

"Jari Hagu sakit, hsk," isak Hagu sesegukan.

Nenek mendekati Hagu. Ia duduk di depan Hagu. Nenek mengusap airmata Hagu dengan sapu tangan.

"Nenek dulu juga begini, awalnya memang tidak bisa, tapi nenek terus berlatih sampai bisa." tegur nenek lembut.

"Apa nanti Hagu bisa?" tangis Hagu lalu sang nenek memeluk Hagu.

Sang nenek pun lebih perhatian dengan Hagu. Ia mengajari Hagu dengan sabar dan lembut.

Sampai Hagu berusia 17 tahun.

Neneknya meninggal dunia.

Setelah pemakaman neneknya, Hagu membawa koto di tepi jurang pantai

Dia duduk, menaruh koto di depannya.

Pemandangan laut tenang dan langit cerah.

Hagu memejamkan matanya.

'Tolong sampaikan! Tolong sampaikan!"

Hagu mulai memetik kotonya. Bermain sepenuh hati.

Air laut yang awalnya tenang menjadi ganas. Angin berhembus kencang.

Hagu tetap bermain sepenuh hati.

'Tolong sampaikan.'

Hagu membuka matanya. Ia melihat seekor naga di depannya.

Naga itu menatap Hagu. Mereka saling bertukar pandangan.

Hagu tersenyum lalu sang naga menari-nari di langit seolah membuka pintu surga.

Dari situ Hagu yakin teleponnya sampai pada Neneknya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
KAKTUS
L.Biru
Novel
CYNTIA
Jessy Margaret
Novel
BENANG TAKDIR
Ira A. Margireta
Novel
Gold
KKPK London Im Coming
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Rindu Yang Tak Terlihat ~Novel~
Herman Sim
Flash
KOTO - Calling of Heaven
Donquixote
Novel
A Straight Rain: A Story about Their Gathering in Tokyo
Anis Maryani
Novel
Bronze
Can't Stop
Siti Soleha
Novel
Abuelita
Tasyavira Indifatma
Novel
Ketika Alsha Jatuh Cinta
Yuliana
Novel
Arwah Cinta Van der Ham
Ikhwanus Sobirin
Flash
Rintik
Desinta Laras
Flash
Aku satu-satunya
Anisah Ani06
Cerpen
Bronze
Penyakit Aneh (Dusta Seorang Ayah)
Sulistiyo Suparno
Novel
Je t'aime Papa
Adlet Almazov
Rekomendasi
Flash
KOTO - Calling of Heaven
Donquixote
Novel
PENCIL 2B
Donquixote
Novel
Good Girl Problems
Donquixote
Flash
A Little Thing You Do
Donquixote
Flash
Nyai Roro Kidul-Chan - Legend of South Sea
Donquixote
Flash
Kaca Malam Hari
Donquixote
Flash
Terahasia
Donquixote
Flash
MORNING LOG
Donquixote
Flash
Pengawal Putri
Donquixote
Flash
THE DEATH
Donquixote
Flash
Fantasy Cewek
Donquixote
Flash
Kasus Pembunuhan #CD2210102
Donquixote
Flash
Sigma
Donquixote
Flash
Doctor Modercai-Kasus kematian CP0421
Donquixote
Flash
Wage Rudolf (WR) Supratman - Nation Violinist Treasure
Donquixote