Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
KOTO - Calling of Heaven
3
Suka
11,180
Dibaca

Hagu, gadis kecil berumur 9 tahun. Dia duduk di bantalan. Ia menyaksikan neneknya dan teman-teman neneknya bermain Koto.

Suara Koto berhenti. Tepuk tangan memeriahkan ruangan.

Hagu berlari memeluk neneknya.

Setelah acara selesai mereka masuk ke kamar.

Hagu duduk di depan neneknya yang sedang mengusap koto.

"Hagu-chan," panggilnya.

"Iya, nenek," sahut Hagu semangat.

"Kau tau apa ini?"

"Koto, papa bilang nenek tampil bermain koto." ujar Hagu ceria.

"Benar ini koto. Apalagi yang kamu tau?"

"Hagu, baru tau kalau koto besar sekali!"

"Koto besar melambangkan kokohnya naga."

"Naga?"

"Naga, binatang yang dipercaya sebagai dewa, penghubung dunia dan surga."

"Apa itu benar?" wajah Hagu berharap-harap.

Neneknya tersenyum, "Jika kau memainkan ini maka kamu terhubung dengan surga."

"Mama! Apa Hagu bisa telepon Mama pakai koto, nenek?" semangat Hagu.

"Tentu saja,"

Sejak saat itu Hagu belajar koto dengan neneknya selama liburan musim panas.

Waktunya ia habiskan di kamar. Jemarinya sampai terluka.

Hagu berusaha keras namun Hagu tidak bisa memainkannya.

Hagu menemui neneknya.

Ia berdiri diambang pintu neneknya.

"Hagu-chan," sambut neneknya.

Hagu meremas ujung bajunya.

"Nenek," panggil Hagu menahan tangis.

"Ada apa, sini masuk beritau nenek."

Hagu menggelengkan kepalanya.

"Hagu tidak bisa bermain." isaknya.

"Hagu selalu salah memetik senar."

Airmata Hagu menetes.

"Jari Hagu sakit, hsk," isak Hagu sesegukan.

Nenek mendekati Hagu. Ia duduk di depan Hagu. Nenek mengusap airmata Hagu dengan sapu tangan.

"Nenek dulu juga begini, awalnya memang tidak bisa, tapi nenek terus berlatih sampai bisa." tegur nenek lembut.

"Apa nanti Hagu bisa?" tangis Hagu lalu sang nenek memeluk Hagu.

Sang nenek pun lebih perhatian dengan Hagu. Ia mengajari Hagu dengan sabar dan lembut.

Sampai Hagu berusia 17 tahun.

Neneknya meninggal dunia.

Setelah pemakaman neneknya, Hagu membawa koto di tepi jurang pantai

Dia duduk, menaruh koto di depannya.

Pemandangan laut tenang dan langit cerah.

Hagu memejamkan matanya.

'Tolong sampaikan! Tolong sampaikan!"

Hagu mulai memetik kotonya. Bermain sepenuh hati.

Air laut yang awalnya tenang menjadi ganas. Angin berhembus kencang.

Hagu tetap bermain sepenuh hati.

'Tolong sampaikan.'

Hagu membuka matanya. Ia melihat seekor naga di depannya.

Naga itu menatap Hagu. Mereka saling bertukar pandangan.

Hagu tersenyum lalu sang naga menari-nari di langit seolah membuka pintu surga.

Dari situ Hagu yakin teleponnya sampai pada Neneknya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
KOTO - Calling of Heaven
Donquixote
Novel
Bronze
Senja di Pendakian Terakhir
Randy Satrya
Flash
Dokter Spesialis Kandungan
Luca Scofish
Novel
Bronze
Satu Langit Dua Cerita (Kosakata Cinta di La Sorbonne)
Martha Z. ElKutuby
Novel
Bronze
Bertandang ke Ujung Siang
Johanes Gurning
Novel
Ruang Kelabu
Fey Hanindya
Skrip Film
Let Me Show You (SCRIPT)
Noor Cholis Hakim
Novel
Bronze
SYEMA WEGARI
Elisabeth Purba
Novel
Bronze
Star-crossed
Liz Lavender
Novel
Bronze
Mirror
Lolita Alvianti susintaningrum
Novel
Kiara dan Kepingan Luka
Asih Dewi Larasati
Novel
Rawan
Eko Hartono
Novel
Face The Music
Bambang
Flash
Bronze
Nasib Buruh Demonstran
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Manzilah Cinta
Imajinasiku
Rekomendasi
Flash
KOTO - Calling of Heaven
Donquixote
Flash
Doctor Modercai-Kasus kematian CP0421
Donquixote
Flash
Betina Bodoh
Donquixote
Flash
A thousand
Donquixote
Flash
SAD-BOY
Donquixote
Flash
Sigma
Donquixote
Flash
Kaca Malam Hari
Donquixote
Novel
Good Girl Problems
Donquixote
Flash
Terahasia
Donquixote
Flash
A Little Thing You Do
Donquixote
Flash
HORUS-God of Truce
Donquixote
Flash
Fantasy Cewek
Donquixote
Flash
Wage Rudolf (WR) Supratman - Nation Violinist Treasure
Donquixote
Novel
PENCIL 2B
Donquixote
Flash
Kasus Pembunuhan #CD2210102
Donquixote