Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
JAS REMBULAN
4
Suka
16,337
Dibaca

"Mau ke mana, Sayang?" Ros terkejut melihat suaminya bersiap berangkat di dekat pintu rumah.

Dev mengenakan stelan jas berwarna perak, dasi vintagedan kini sedang mengancingkan ujung lengan kemejanya. 

"Lagian ini tengah malam, kota sudah tidur dalam kesunyiannya," tambah Ros menengok ke luar jendela dan mendapati langit di luar gulita.

"Ada perayaan yang harus kuhadiri, tak akan aku memaksamu ikut." 

Dev tahu-- bahwa Ros pastinya tak ingin ikut bersamanya. Sudah sejak setahun lalu, Ros tak pernah ingin keluar rumah, semenjak di mana-mana orang terancam dalam kerumunan. 

Jadi, Dev melangkahkan kakinya tanpa memerdulikan apakah istrinya menyahut atau tidak.

"Sayang, kamu kenapa? Tak ada pesta di sana! Jangankan acara perayaan, bahkan sudah tak ada siapa-siapa."

Dev hanya menjawab dengan menutup pintu dan membuat Ros akhirnya harus bergegas mengambil sweter yang sudut ruang tamu. Ros bersusulan dengan waktu, takut kehilangan jejak suaminya.

Di depan rumahnya, Dev terhenti. Rupanya ia mengeluarkan sebuah undangan berwarna coklat dari saku kiri lantas diipandangi. Dalam terang rembulan, setelah membuka lipatannya, ia tersenyum manis. 

"Tuh kan, sudah sepi Dev. Ayo masuk, malu sama tetangga!" Ros seolah puas menuduh tingkah suaminya kekanak-kanakan.

"Aku harus menghadiri perayaan ini, Istriku. Aku tak bisa menunda-nundanya lagi." Nada Dev meninggi, seakan menantang Ros. 

Wajah Dev begitu antusias, ia langsung menunjukkan alamat yang tertera di undangan itu. Yang tidak lain, sebuah peta memperlihatkan lokasi di mana rumahnya berdiri sekarang.

"Ini pernikahannya, dan aku akan menjadi walinya! Kamu mana ngerti Ros." Dev terengah-engah berebut napas di antara suhu udara dingin dan amarahnya. 

"Sudahlah, Dev! Kamu harus menerima kenyataannya, ini bukan salahmu. Ini sudah hampir setahun berlalu." Kalimat Ros membuat Dev bungkam. 

Hening. Hanya ada cahaya rembulan, terserap seluruh permukaan jas kebanggaan Dev itu. 

"Ia sudah tenang, jangan kamu ungkit-ungkit lagi rasa penyesalanmu!"

Dev semakin teringat lagi ponakannya yang meninggal, sebelum akad pernikahan terlaksanakan. Hanya gara-gara dulu, Dev ingin menunda pestanya, menunggu bencana reda dan bisa dilaksanakan dengan iring-iringan seperti pada umumnya. 

"Maut telah lebih dulu menjadikanmu mempelai, aku malah tak sempat mengenakan jas ini, sayang. Maafkan aku, maafkan aku!"***

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Skrip Film
Bintang SMA 107
Yorandy Milan Soraga
Flash
JAS REMBULAN
Faisal Syahreza
Novel
Senandung Angin
rudy
Novel
Fool's Gold
Syafa Amelia
Skrip Film
Cita-Cita Hana
Rika Kurnia
Skrip Film
Nge-Band! 102
Yorandy Milan Soraga
Skrip Film
Kita yang Terbuang dan Hilang
Onet Adithia Rizlan
Skrip Film
Arigatou Kyoto
Mahessa Gandhi
Flash
Bronze
Lilin Merah Tua karya Ambrose Bierce penerjemah : ahmad muhaimin
Ahmad Muhaimin
Cerpen
Bronze
Save the Last Dance
Foggy FF
Skrip Film
LANDAK TANPA PERSAHABATAN
Senna Simbolon
Skrip Film
semesta
MiiraR
Skrip Film
Mother's timeless love
Radifan Bayu Putra
Cerpen
Bronze
Gema Dua Jiwa
Shinta Larasati Hardjono
Novel
I Won't Forget You
Hijra Maulany Maulud
Rekomendasi
Flash
JAS REMBULAN
Faisal Syahreza
Skrip Film
Yang Lupa Diajarkan Cinta
Faisal Syahreza
Flash
ES AIRMATA BAHAGIA
Faisal Syahreza
Flash
PELUKAN SETENGAH ABAD
Faisal Syahreza
Flash
SERAT-SERAT SUARA
Faisal Syahreza