Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Mempelai Perempuan
16
Suka
20,036
Dibaca

Hari yang sudah lama kunanti-nantikan, akhirnya tiba juga! Aku sudah tak sabar, ingin segera terlihat cantik di hadapan tamu-tamu yang datang.

Kini aku sedang dirias. Dan kau tahu? Periasku ini sungguhlah berbakat. Gerakan tangannya lihai dan cekatan. Meski dia masih muda, namun sentuhan riasnya terasa amat berpengalaman. Tentu, bukanlah sebuah riasan yang menor dan bakal bikin orang pangling. Melainkan, ia meriaskku dengan riasan yang natural, namun kecantikanku mampu dibuatnya menjadi maksimal.

Oh iya, awalnya aku ragu, apakah perempuan ini bisa mengatasi bekas luka di wajahku. Bekas luka yang kurasa sangat mengerikan, dan tak pantas dilihat oleh orang di acara paling istimewa ini. Tapi nyatanya, dia berhasil menyembunyikan luka itu dengan foundation serta concealer. Dia melukis lengkungan pada alisku. Aku suka! Garis lengkung sempurna semacam ini, tak akan mungkin bisa kubuat sendiri dengan tanganku. Si pemilik tangan ajaib itu kembali menyapu pipiku menggunakan bedak di bagian pipi, hidung, jidat, dan dagu. Setelah itu pipiku dibubuhi dengan blush on warna persik. tak ketinggalan dengan hightlighter di beberapa bagian wajah. Untuk bibir, dia mengoleskan lipstik warna pink salem dan diberi lipgloss supaya bibirku  mengkilat bila terkena cahaya.

Di hari yang spesial ini, aku mengenakan dress satin panjang warna putih. Dress sepanjang kakiku ini, seolah sudah ditakdirkan untuk menjadi milikku. Semua wanita yang melihat dress ini pasti iri denganku. Aku juga memakai sepatu lucu dengan hiasan manik dan renda. Warnanya senada dengan dress yang kupakai saat ini. Cocok sekali!

Perempuan muda itu juga menata rambutku. Ia menatakan gaya ‘Low Updo’. Kemampuannya dalam menata rambut, tak kalah apik dengan kemampuannya dalam merias wajah. Sungguhlah, dia wanita yang amat brilian.

Kini, pekerjannya telah selesai. Perempuan muda itu tersenyum. Ia bekerja seperti halnya seorang seniman. Wajahku dianggapnya seperti sebuah kanvas dan mahakarya.

Aku sungguh puas sekali! Kini aku terlihat seperti tuan putri dari kerajaan antah berantah, yang siap dipinang oleh pangeran dari negeri seberang. Aku merasa menjadi seorang mempelai perempuan paling cantik dan bahagia yang pernah ada. Aku merasa sempurna. Bukannya bermaksud narsis atau besar kepala, bahkan periasku pun menyatakan hal yang sama.

“Sungguh, Anda cantik sekali.” Pujinya, matanya yang bulat itu menyatakan ketulusan.

Setelah itu, aku memasuki ruangan yang telah dihadiri oleh banyak tamu. Sebagian dari mereka tersenyum ketika melihat diriku. Mungkin mereka terpesona. Namun, ketika kulihat teman dekat dan keluarga, terlebih mama, hatiku menjadi sedih. Di hari yang harusnya membahagiakan ini, dia justru menangis tersedu sedu.

“Sudahlah, Ma. Janganlah kau bersedih. Kau harus merelakanku. Anakmu telah menjadi mempelai sekarang. Anakmu akan memulai kehidupan yang baru; kehidupan yang kudus; serta kehidupan yang kekal bersama Kekasihku: Tuhan.”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (7)
Rekomendasi dari Drama
Flash
Mempelai Perempuan
Joshua Vincentius
Novel
Bronze
Pengejaran Cinta
LSAYWONG
Novel
Bronze
Stevie: Sebuah Catatan Remaja Biasa
Nadya Wijanarko
Flash
Empat Dinding, Satu Atap
Maria Wiedyaningsih
Novel
Reverie
Qonitatur Rasyidah
Novel
Chiwonk
Fenny
Skrip Film
Sanubari (Script)
Imajiner
Skrip Film
Telepon Yang Tak Pernah Berdering
Daffa Amrullah
Novel
Bronze
MENOLAK LUPA
Mae Takata
Novel
When life was not as smooth as a toll road
DAMAIZANNE
Novel
Remember When
Gagas Media
Novel
Bronze
Before Metamorphosis
THIRZA EUNIKE SILABAN
Skrip Film
Shape of The Voice
Faiz el Faza
Flash
Lalu Terdengar Suara Parang Ditebaskan
Habel Rajavani
Cerpen
Diary Devi
ArsheilaW
Rekomendasi
Flash
Mempelai Perempuan
Joshua Vincentius
Skrip Film
Okuni
Joshua Vincentius
Skrip Film
Hello, Hello Again
Joshua Vincentius
Novel
Dalu Suci
Joshua Vincentius