Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Tujuan Maut
5
Suka
5,926
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Pandu menghela napas kasar. Di saat sudah tampil rapi dan tampan maksimal, nasib sial malah menimpanya sore itu. Rencananya untuk pergi berkencan bisa gagal.

Pandu menuntun motornya sambil mencermati sekitarnya. Barangkali ada bengkel yang bisa mengatasi masalahnya. Setelah sepuluh menit mencari, akhirnya ia menemukan sebuah bengkel. Tanpa basa-basi, ia langsung menyerahkan motornya agar segera ditangani.

Petugas bengkel memberi tahu Pandu bahwa proses pengerjaan akan memakan waktu kurang lebih dua jam. Pandu menggerutu dalam hati. Ia takut gebetannya akan kesal dan membatalkan kencan karena terlalu lama menunggu.

Karena tidak ada pilihan lain, Pandu terpaksa menunggu. Ia melihat ke seberang jalan. Ada mobil polisi. Sepertinya ada polisi yang tengah bertugas mengawasi lalu lintas.

Tiba-tiba terlintas ide di pikiran Pandu. Dengan percaya diri, ia berjalan menghampiri mobil polisi.

Tiba di sana, dengan berani Pandu mengetuk kaca mobil polisi. Beruntungnya, polisi tersebut adalah polisi yang baik hati.

"Pak polisi, saya sebagai masyarakat sedang membutuhkan pertolonganmu."

"Katakan apa yang bisa kulakukan."

Pandu menceritakan keluhannya tanpa rasa malu sedikitpun. Sambil menahan tawa, akhirnya polisi tersebut bersedia mengantarkan Pandu.

"Lalu, nanti kalian akan pergi naik apa? Bukankah motormu masih diperbaiki?" Tanya polisi.

"Mungkin motornya. Kita juga bisa menggunakan bus kota."

"Oh, begitu."

πŸ’ŽπŸ’ŽπŸ’ŽπŸ’Ž

Tiba di tujuan, wajah polisi tersebut berubah drastis. "Kau yakin ini tujuanmu? Apa kau tidak mengetahui apapun tentang rumah itu? Dan kisah gadis itu?" Tanya polisi dengan nada yang menyeramkan.

"Ti.. tidak. Ada apa sebenarnya?" Pandu mulai bergetar ketakutan. Ia melirik rumah gebetannya. Seketika aura mistis menyelimuti. Rumah tujuannya itu terlihat cukup menyeramkan.

"Oh boy, gadis itu dilarang berkencan dengan laki-laki sampai ia menginjak umur 17 tahun."

"Kau tahu darimana?"

Polisi tersebut tersenyum menyeramkan sambil mengeluarkan borgol. "Aku adalah ayah gadis itu."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Gold
Gadis Jeruk
Mizan Publishing
Flash
Tujuan Maut
Sathya Vahini
Novel
Bronze
Alunan Langkah
Wida Ningsih
Novel
Bronze
The Colours of Life
Sofia Grace
Novel
Bronze
Lipstik ~Novel~
Herman Sim
Komik
Nematode
A.B.O
Novel
Bronze
MAUERBAUERTRAURIGKEIT
KimLia
Flash
Bronze
Genggaman Tangan Aruna
Putri Rafi
Novel
Yona dan Kehidupan Dasar Laut
πŸ•―Koo Marko✨
Flash
Hilang di Kota Virtual
lidia afrianti
Novel
Bronze
a girl in the lighthouse
Rumpang Tanya
Komik
The Old Man
KeLie
Novel
Bronze
Mellifluos - The Melody of Heart
Nia Dwi Noviyanti
Novel
Bronze
Harus Menikahi Nona
Rosidawati
Novel
A Part Of Earth
iam_light.blue
Rekomendasi
Flash
Tujuan Maut
Sathya Vahini
Novel
Bronze
VIN
Sathya Vahini
Flash
Selebgram Sehari
Sathya Vahini
Flash
Ambisius
Sathya Vahini
Skrip Film
Sea's Wonder and Violence of the World
Sathya Vahini
Flash
Beban Orang Tua
Sathya Vahini
Flash
Bad Innocent Girl
Sathya Vahini
Skrip Film
Pacar Masa Lalu
Sathya Vahini