Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Tujuan Maut
5
Suka
5,929
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Pandu menghela napas kasar. Di saat sudah tampil rapi dan tampan maksimal, nasib sial malah menimpanya sore itu. Rencananya untuk pergi berkencan bisa gagal.

Pandu menuntun motornya sambil mencermati sekitarnya. Barangkali ada bengkel yang bisa mengatasi masalahnya. Setelah sepuluh menit mencari, akhirnya ia menemukan sebuah bengkel. Tanpa basa-basi, ia langsung menyerahkan motornya agar segera ditangani.

Petugas bengkel memberi tahu Pandu bahwa proses pengerjaan akan memakan waktu kurang lebih dua jam. Pandu menggerutu dalam hati. Ia takut gebetannya akan kesal dan membatalkan kencan karena terlalu lama menunggu.

Karena tidak ada pilihan lain, Pandu terpaksa menunggu. Ia melihat ke seberang jalan. Ada mobil polisi. Sepertinya ada polisi yang tengah bertugas mengawasi lalu lintas.

Tiba-tiba terlintas ide di pikiran Pandu. Dengan percaya diri, ia berjalan menghampiri mobil polisi.

Tiba di sana, dengan berani Pandu mengetuk kaca mobil polisi. Beruntungnya, polisi tersebut adalah polisi yang baik hati.

"Pak polisi, saya sebagai masyarakat sedang membutuhkan pertolonganmu."

"Katakan apa yang bisa kulakukan."

Pandu menceritakan keluhannya tanpa rasa malu sedikitpun. Sambil menahan tawa, akhirnya polisi tersebut bersedia mengantarkan Pandu.

"Lalu, nanti kalian akan pergi naik apa? Bukankah motormu masih diperbaiki?" Tanya polisi.

"Mungkin motornya. Kita juga bisa menggunakan bus kota."

"Oh, begitu."

💎💎💎💎

Tiba di tujuan, wajah polisi tersebut berubah drastis. "Kau yakin ini tujuanmu? Apa kau tidak mengetahui apapun tentang rumah itu? Dan kisah gadis itu?" Tanya polisi dengan nada yang menyeramkan.

"Ti.. tidak. Ada apa sebenarnya?" Pandu mulai bergetar ketakutan. Ia melirik rumah gebetannya. Seketika aura mistis menyelimuti. Rumah tujuannya itu terlihat cukup menyeramkan.

"Oh boy, gadis itu dilarang berkencan dengan laki-laki sampai ia menginjak umur 17 tahun."

"Kau tahu darimana?"

Polisi tersebut tersenyum menyeramkan sambil mengeluarkan borgol. "Aku adalah ayah gadis itu."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Tujuan Maut
Sathya Vahini
Flash
Ucapan
Viola khasturi
Cerpen
Bronze
RIFA & RAFI
Desy Sadiyah Amini
Novel
Bronze
Pelangi Senja dalam Renjana
Noura N
Novel
Padahal Ada Aku di Sini
Athaya Laily Syafitri
Novel
Memories
Nany Parker
Novel
Bronze
Jalan Keluar
Magwa Hanggara
Novel
Bronze
Antara Rasa
Keefe R.D
Novel
Bronze
Jodoh Pilihan Allah ~Novel~
Herman Sim
Novel
Batak Pride
Senna Simbolon
Novel
Nampek
Makrifatul Illah
Novel
Bronze
UNQUALIFIED
Putri Lailani
Flash
Bronze
Cemburu yang Aneh
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Pelangi Cinta
Herman Sim
Novel
A Straight Rain: A Story about Their Gathering in Tokyo
Anis Maryani
Rekomendasi
Flash
Tujuan Maut
Sathya Vahini
Novel
Bronze
VIN
Sathya Vahini
Flash
Ambisius
Sathya Vahini
Flash
Bad Innocent Girl
Sathya Vahini
Flash
Beban Orang Tua
Sathya Vahini
Flash
Selebgram Sehari
Sathya Vahini
Skrip Film
Sea's Wonder and Violence of the World
Sathya Vahini
Skrip Film
Pacar Masa Lalu
Sathya Vahini