Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Tujuan Maut
5
Suka
5,820
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Pandu menghela napas kasar. Di saat sudah tampil rapi dan tampan maksimal, nasib sial malah menimpanya sore itu. Rencananya untuk pergi berkencan bisa gagal.

Pandu menuntun motornya sambil mencermati sekitarnya. Barangkali ada bengkel yang bisa mengatasi masalahnya. Setelah sepuluh menit mencari, akhirnya ia menemukan sebuah bengkel. Tanpa basa-basi, ia langsung menyerahkan motornya agar segera ditangani.

Petugas bengkel memberi tahu Pandu bahwa proses pengerjaan akan memakan waktu kurang lebih dua jam. Pandu menggerutu dalam hati. Ia takut gebetannya akan kesal dan membatalkan kencan karena terlalu lama menunggu.

Karena tidak ada pilihan lain, Pandu terpaksa menunggu. Ia melihat ke seberang jalan. Ada mobil polisi. Sepertinya ada polisi yang tengah bertugas mengawasi lalu lintas.

Tiba-tiba terlintas ide di pikiran Pandu. Dengan percaya diri, ia berjalan menghampiri mobil polisi.

Tiba di sana, dengan berani Pandu mengetuk kaca mobil polisi. Beruntungnya, polisi tersebut adalah polisi yang baik hati.

"Pak polisi, saya sebagai masyarakat sedang membutuhkan pertolonganmu."

"Katakan apa yang bisa kulakukan."

Pandu menceritakan keluhannya tanpa rasa malu sedikitpun. Sambil menahan tawa, akhirnya polisi tersebut bersedia mengantarkan Pandu.

"Lalu, nanti kalian akan pergi naik apa? Bukankah motormu masih diperbaiki?" Tanya polisi.

"Mungkin motornya. Kita juga bisa menggunakan bus kota."

"Oh, begitu."

💎💎💎💎

Tiba di tujuan, wajah polisi tersebut berubah drastis. "Kau yakin ini tujuanmu? Apa kau tidak mengetahui apapun tentang rumah itu? Dan kisah gadis itu?" Tanya polisi dengan nada yang menyeramkan.

"Ti.. tidak. Ada apa sebenarnya?" Pandu mulai bergetar ketakutan. Ia melirik rumah gebetannya. Seketika aura mistis menyelimuti. Rumah tujuannya itu terlihat cukup menyeramkan.

"Oh boy, gadis itu dilarang berkencan dengan laki-laki sampai ia menginjak umur 17 tahun."

"Kau tahu darimana?"

Polisi tersebut tersenyum menyeramkan sambil mengeluarkan borgol. "Aku adalah ayah gadis itu."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Growth: Story of the Inner Child
Azkiatunnisa Rahma Fajriyati
Flash
Tujuan Maut
Sathya Vahini
Novel
Gold
The Nutcracker and the Mouse King
Mizan Publishing
Novel
Gold
Lady in Disguise
Noura Publishing
Novel
Bronze
Setinggi Puncak Sumatera
intan elsa lantika
Novel
Ayah
kakaii
Novel
Bronze
Sayat-Sayat Rindu Bidadari (Sebuah Novelette Psikologi Penggugah Jiwa)
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Gold
The Leader Who Had No Tittle
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Mawar Hitam Di Tepi Jurang
Arroyyan Dwi Andini
Novel
Gold
PBC Girls
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Pada Sebuah Foto
Diani Anggarawati
Novel
Gold
KKPK Two Beautiful Princess
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
I'm 100 Percent of Indonesian
Nuel Lubis
Novel
Arsya
Nurul faizah
Novel
Bronze
Negeri Para Pembohong
DameNingen
Rekomendasi
Flash
Tujuan Maut
Sathya Vahini
Flash
Bad Innocent Girl
Sathya Vahini
Flash
Ambisius
Sathya Vahini
Flash
Beban Orang Tua
Sathya Vahini
Novel
Bronze
VIN
Sathya Vahini
Flash
Selebgram Sehari
Sathya Vahini
Skrip Film
Sea's Wonder and Violence of the World
Sathya Vahini
Skrip Film
Pacar Masa Lalu
Sathya Vahini