Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Tujuan Maut
5
Suka
15,005
Dibaca

Pandu menghela napas kasar. Di saat sudah tampil rapi dan tampan maksimal, nasib sial malah menimpanya sore itu. Rencananya untuk pergi berkencan bisa gagal.

Pandu menuntun motornya sambil mencermati sekitarnya. Barangkali ada bengkel yang bisa mengatasi masalahnya. Setelah sepuluh menit mencari, akhirnya ia menemukan sebuah bengkel. Tanpa basa-basi, ia langsung menyerahkan motornya agar segera ditangani.

Petugas bengkel memberi tahu Pandu bahwa proses pengerjaan akan memakan waktu kurang lebih dua jam. Pandu menggerutu dalam hati. Ia takut gebetannya akan kesal dan membatalkan kencan karena terlalu lama menunggu.

Karena tidak ada pilihan lain, Pandu terpaksa menunggu. Ia melihat ke seberang jalan. Ada mobil polisi. Sepertinya ada polisi yang tengah bertugas mengawasi lalu lintas.

Tiba-tiba terlintas ide di pikiran Pandu. Dengan percaya diri, ia berjalan menghampiri mobil polisi.

Tiba di sana, dengan berani Pandu mengetuk kaca mobil polisi. Beruntungnya, polisi tersebut adalah polisi yang baik hati.

"Pak polisi, saya sebagai masyarakat sedang membutuhkan pertolonganmu."

"Katakan apa yang bisa kulakukan."

Pandu menceritakan keluhannya tanpa rasa malu sedikitpun. Sambil menahan tawa, akhirnya polisi tersebut bersedia mengantarkan Pandu.

"Lalu, nanti kalian akan pergi naik apa? Bukankah motormu masih diperbaiki?" Tanya polisi.

"Mungkin motornya. Kita juga bisa menggunakan bus kota."

"Oh, begitu."

💎💎💎💎

Tiba di tujuan, wajah polisi tersebut berubah drastis. "Kau yakin ini tujuanmu? Apa kau tidak mengetahui apapun tentang rumah itu? Dan kisah gadis itu?" Tanya polisi dengan nada yang menyeramkan.

"Ti.. tidak. Ada apa sebenarnya?" Pandu mulai bergetar ketakutan. Ia melirik rumah gebetannya. Seketika aura mistis menyelimuti. Rumah tujuannya itu terlihat cukup menyeramkan.

"Oh boy, gadis itu dilarang berkencan dengan laki-laki sampai ia menginjak umur 17 tahun."

"Kau tahu darimana?"

Polisi tersebut tersenyum menyeramkan sambil mengeluarkan borgol. "Aku adalah ayah gadis itu."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
IMPIAN SEORANG ANAK PETANI
Nanda
Skrip Film
Merasuk
Dewi Yuliyanti
Skrip Film
Sekolah Menjadi Ayah
Lotus Kecil
Flash
Tujuan Maut
Sathya Vahini
Cerpen
Mulut Mu Adalah Harimau Mu
Yovinus
Skrip Film
Diary untuk Arland (Script)
Rika Kurnia
Skrip Film
THE AUTHORS
Selvi Nofitasari
Novel
How Does it Feels
Dandi Husni Thamrin
Novel
Gaitha
Lisa Ariyanti
Novel
Bronze
Siapa Namamu?
Hesti Ary Windiastuti
Komik
Decent
Dwi Ana
Flash
Bronze
DUTTON LANE
Onet Adithia Rizlan
Flash
Joy
Yaz
Cerpen
Gandark
Ilestavan
Cerpen
Bronze
Untuk Ku Yang Menginginkan Kebahagiaan
Selene Praba
Rekomendasi
Flash
Tujuan Maut
Sathya Vahini
Skrip Film
Pacar Masa Lalu
Sathya Vahini
Flash
Ambisius
Sathya Vahini
Flash
Beban Orang Tua
Sathya Vahini
Skrip Film
Sea's Wonder and Violence of the World
Sathya Vahini
Novel
Bronze
VIN
Sathya Vahini
Flash
Selebgram Sehari
Sathya Vahini
Flash
Bad Innocent Girl
Sathya Vahini