Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Pulang
9
Suka
16,639
Dibaca

“Kapan kamu pulang?” suara Emak terdengar dari seberang sambungan.

Aku menghela napas panjang. Ini permintaan ketiga kalinya dalam dua minggu terakhir. Dan sepertinya aku harus memberi jawaban yang tak berbeda. “Saya masih sibuk, Mak.” Kulirik tumpukan tinggi berkas di atas meja, setumpuk itulah pekerjaan yang harus kuselesaikan. “Mudah-mudahan bulan depan saya bisa pulang. Emak sehat-sehat saja, kan?”

“Iya.”

Tak pernah panjang jawabannya, dan tak pernah ngeyel pula pertanyaannya. Emak hanya bertanya dan tak akan pernah memaksa. Kalau aku bilang tidak bisa, Emak bahkan tidak akan bertanya mengapa, kecuali aku sendiri yang ingin menjelaskannya.

Pertanyaan Emak selalu hanya satu; kapan? Seperti halnya setiap menjelang lebaran, ia hanya menelepon sekadar untuk bertanya; “kapan kamu pulang?” Sama sekali tanpa ada imbuhan minta dibelikan ini maupun itu untuk bergaya di hari raya. Emak hanya ingin kepastian kapan aku pulang agar ia bisa segera memasak rendang kesukaanku dan menyajikannya sepanjang waktu. Agar kamu selalu ingat Emak, katanya.

Bekerja jauh di Jakarta membuatku tak bisa sering pulang. Aku tahu, Emak bertanya karena beliau kesepian dan meluapnya sebuah kerinduan. Sepeninggal Bapak, ia hanya tinggal berdua dengan Mba Isah, ART yang kupekerjakan meski Emak sempat menolaknya. Dan sayangnya, hanya aku anak satu-satunya, hingga tak ada lagi yang bisa Emak minta untuk pulang. Bukannya aku tidak mau mengajak Emak ke Jakarta, tapi mana ia mau? Kampung halaman adalah harga mati selamanya.

Selamanya.

--- Dan hari ini aku tergesa pulang, dengan penyesalan yang tak akan terbilang. Semalam pak Lurah menelepon, bumi sudah bergetar dan berguncang. Tebing hijau di belakang rumah longsor, mengubur rumah dan seluruh isinya. Termasuk Emak.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (6)
Rekomendasi dari Drama
Novel
GUKAPI: Lelaki yang Tak Suka Air Mata
tettyseptiyani02
Flash
Pulang
Iwok Abqary
Flash
Tidak Hanya Wanita
SURIYANA
Novel
Bronze
NECKLACE
Nabila Meilani Fahmi
Novel
ALFA
Alfasrin
Komik
Bronze
Hidden Feelings
Nami Taki
Flash
Bronze
Laki-laki juga boleh menangis, Nara. . . .
AlifatulM
Flash
Bronze
Asmara Basi
Afifahsty
Flash
Bronze
Nanti Kami Akan Kabarin Lagi
Reyan Bewinda
Flash
Sosis
Hendra Purnama
Flash
Glasgow Coma Scale 2
Indah Azhari
Novel
Dear, diary
Liepiescesha
Novel
Bronze
Dilema Istri Pengganti
Aydhaa Aydhaa
Novel
Bronze
Tentang Kita
Nurmalasari
Novel
Bronze
Bagas Ayu... Puisi Jiwa untuk Cinta
Gie_aja
Rekomendasi
Flash
Pulang
Iwok Abqary
Flash
Penunggu Jalan
Iwok Abqary