Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Tangan di atas Tuhan
4
Suka
10,031
Dibaca

"Benar, Hafzan sahabatmu?" Tanya Pak Mario tenang. Lelaki berusia 40 tahun itu lantas menyulut rokoknya.

"Tentu saja, dia sudah seperti saudaraku."

"Di malam itu, kau yang memberi tahu petugas kepolisian soal Hafzan? Bukan begitu?"

"Iya, aku yang melakukannya."

Pak Mario menyesap dalam rokoknya. Ia membenarkan duduknya. Menatap mata remaja tanggung dihadapannya lamat-lamat.

"Ceritakan padaku sedetail mungkin." Pak Mario penuh penekanan.

"Anda tau, tidak ada yang lebih berharga dari Hafzan dalam hidupku. Aku yatim piatu. Tidak punya sanak saudara. Hafzan, dia hadiah dari Tuhan untukku. Tapi sayang, Hafzan lumpuh setelah kecelakaan. Aku telaten mengurusnya. Setiap pagi, ku mandikan dia dengan air hangat. Aku siapkan makan paginya beserta obat ..."

"Praba, jangan berbelit-belit. Jelaskan padaku tentang malam itu. Saya hanya ..."

"Hafzan sama sepertiku. Dia yatim piatu. Hanya bedanya, dia diwarisi harta yang cukup oleh almarhum orang tuanya. Sementara aku, anda bisa liat sendiri, aku miskin. Tidak ada uang ataupun benda yang tersisa. Dengan lapangnya, tangan Hafzan meraihku. Membawanya ke dalam rumahnya yang nyaman. Aku merasa hidup untuk kedua kalinya. Semua yang kubutuhkan, Hafzan memenuhinya." Praba tersenyum simpul, mengingat perlakuan Hafzan yang sempurna baik padanya.

"Lalu ..."

"Hafzan yang malang. Brandalan brengsek itu tega menghabisinya. Aku sudah berusaha semampuku. Tapi dia sangat cepat. Hafzan sudah bersimbah darah. Luka didadanya menganga. Aku panik, ku pikir, dengan menghubungi polisi, semuanya akan teratasi. Tapi sayang, Hafzan tidak tertolong." Praba terkekeh pelan.

Pak Mario sedikit tersentak. Ia bingung dengan kalimat yang diungkap oleh remaja tanggung dihadapannya. Pak Mario menelan ludah.

"Lantas, apa yang kau lakukan saat itu Praba?"

"Aku? Tentu saja membantunya. Apa lagi yang akan kulakukan untuk sahabatku selain membantunya?"

Pak Mario mengurut kening.

"Brandalan brengsek itu sungguh kejam. Tapi dia tau apa yang dia lakukan akan membuat penderitaan Hafzan berakhir."

Pak Mario menengadah, memelototkan matanya.

"Maksudmu, penderitaan apa?"

Dalam ruangan persegi empat yang hanya diterangi oleh bohlam redup, wajah Praba terlihat samar-samar menunduk.

"Anda ingin bertemu dengan brandalan brengsek itu, Pak?" Ujar Praba tanpa mengangkat wajahnya.

"Tentu, katakan, siapa dia?"

Praba pelan mengangkat kepalanya. Menatap Pak Mario datar, dingin, tanpa ekspresi.

Praba mengulurkan tangannya, "Aku Zadir. Orang yang telah berbaik hati menghilangkan beban hidupnya Hafzan, sahabat Praba."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Tangan di atas Tuhan
Adi Rizaldi
Novel
DOKU: pilihan mematikan
Priki~
Novel
The Thread
Anna Onymus
Flash
Bronze
Kakak
Gia Oro
Novel
Gold
Into the Water
Noura Publishing
Novel
Sang Jurnalis
Molena Banana
Novel
GRIM GAME
moris avisena
Novel
KLANDESTIN: DUA SISI
Lirin Kartini
Cerpen
Bronze
Algojo Darah Kembali Menuntut Keadilan
Eldoria
Novel
Cynthia the Candy Addict
Impy Island
Flash
Bronze
Kepala Amspoker Dibawa Lari Badai Salju
Erena Agapi
Komik
Anomali
nadim sulthan
Novel
Bronze
Di Balik Tirai Bursa
Hadi Hartono
Cerpen
05 Path to Happiness
Bima Kagumi
Novel
Bronze
Rantai Mawar
Mega
Rekomendasi
Flash
Tangan di atas Tuhan
Adi Rizaldi
Novel
Bronze
SCRABEO
Adi Rizaldi
Skrip Film
Between Heart
Adi Rizaldi