Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Tangan di atas Tuhan
4
Suka
5,481
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Benar, Hafzan sahabatmu?" Tanya Pak Mario tenang. Lelaki berusia 40 tahun itu lantas menyulut rokoknya.

"Tentu saja, dia sudah seperti saudaraku."

"Di malam itu, kau yang memberi tahu petugas kepolisian soal Hafzan? Bukan begitu?"

"Iya, aku yang melakukannya."

Pak Mario menyesap dalam rokoknya. Ia membenarkan duduknya. Menatap mata remaja tanggung dihadapannya lamat-lamat.

"Ceritakan padaku sedetail mungkin." Pak Mario penuh penekanan.

"Anda tau, tidak ada yang lebih berharga dari Hafzan dalam hidupku. Aku yatim piatu. Tidak punya sanak saudara. Hafzan, dia hadiah dari Tuhan untukku. Tapi sayang, Hafzan lumpuh setelah kecelakaan. Aku telaten mengurusnya. Setiap pagi, ku mandikan dia dengan air hangat. Aku siapkan makan paginya beserta obat ..."

"Praba, jangan berbelit-belit. Jelaskan padaku tentang malam itu. Saya hanya ..."

"Hafzan sama sepertiku. Dia yatim piatu. Hanya bedanya, dia diwarisi harta yang cukup oleh almarhum orang tuanya. Sementara aku, anda bisa liat sendiri, aku miskin. Tidak ada uang ataupun benda yang tersisa. Dengan lapangnya, tangan Hafzan meraihku. Membawanya ke dalam rumahnya yang nyaman. Aku merasa hidup untuk kedua kalinya. Semua yang kubutuhkan, Hafzan memenuhinya." Praba tersenyum simpul, mengingat perlakuan Hafzan yang sempurna baik padanya.

"Lalu ..."

"Hafzan yang malang. Brandalan brengsek itu tega menghabisinya. Aku sudah berusaha semampuku. Tapi dia sangat cepat. Hafzan sudah bersimbah darah. Luka didadanya menganga. Aku panik, ku pikir, dengan menghubungi polisi, semuanya akan teratasi. Tapi sayang, Hafzan tidak tertolong." Praba terkekeh pelan.

Pak Mario sedikit tersentak. Ia bingung dengan kalimat yang diungkap oleh remaja tanggung dihadapannya. Pak Mario menelan ludah.

"Lantas, apa yang kau lakukan saat itu Praba?"

"Aku? Tentu saja membantunya. Apa lagi yang akan kulakukan untuk sahabatku selain membantunya?"

Pak Mario mengurut kening.

"Brandalan brengsek itu sungguh kejam. Tapi dia tau apa yang dia lakukan akan membuat penderitaan Hafzan berakhir."

Pak Mario menengadah, memelototkan matanya.

"Maksudmu, penderitaan apa?"

Dalam ruangan persegi empat yang hanya diterangi oleh bohlam redup, wajah Praba terlihat samar-samar menunduk.

"Anda ingin bertemu dengan brandalan brengsek itu, Pak?" Ujar Praba tanpa mengangkat wajahnya.

"Tentu, katakan, siapa dia?"

Praba pelan mengangkat kepalanya. Menatap Pak Mario datar, dingin, tanpa ekspresi.

Praba mengulurkan tangannya, "Aku Zadir. Orang yang telah berbaik hati menghilangkan beban hidupnya Hafzan, sahabat Praba."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Tangan di atas Tuhan
Adi Rizaldi
Komik
HAPPY BIRTHDAY
Magnific Studio
Novel
The Last Dinner
Hari Basuki
Skrip Film
A Fraud
Maya Suci Ramadhani
Novel
Bronze
Armitech
Wilson M
Cerpen
KABUT MERAH
moris avisena
Novel
Kamar Bernapas
Imajiner
Flash
Kata Kakak
Tutih riri ayu
Novel
Bronze
Villa Cinta
Herman Sim
Novel
The Silent Gods of Srivijaya
Endri Irfanie
Novel
Bronze
THE VIRUS || vol. 1
Deeta Pratiwi
Novel
Gold
In A Dark, Dark Wood (Indonesian Edition)
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Help me brother!!
Siti Hawa
Novel
Sang Pemangsa di Gunung Lawu
Xie Nur
Novel
Bronze
Killer Bunny
Bunny_Seagull19
Rekomendasi
Flash
Tangan di atas Tuhan
Adi Rizaldi
Novel
Bronze
SCRABEO
Adi Rizaldi
Novel
Jangan Bilang Cinta
Adi Rizaldi
Skrip Film
Between Heart
Adi Rizaldi