Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Selisih
21
Suka
5,788
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Terakhir kali, pertemuan kami dihiasi perdebatan sengit tentang apakah kami harus pindah ke rumah ibunya yang tinggal sendiri atau ke rumah ayahku yang baru saja ditinggal ibu? Jadi, wajar saja jika sepulang kantor hari ini, dia mengabaikanku.

Dia berjalan ke sana kemari tanpa selera. Seakan langit mau runtuh. Memang benar, malam ini hujan turun begitu lebat. Bahkan sejak tadi siang, saat aku memacu mobil untuk bertemu klien. Tentu saja, sebelumnya dihiasi dengan mendung kelabu yang tampak berat ditanggung langit.

Siang tadi, dalam perjalanan, aku memikirkan jalan tengah tentang perdebatan kami. Aku akhirnya menemukan sebuah solusi. Kepada rumah siapa kami akan pergi. Mungkin sudah saatnya kukatakan sekarang. Sebelum dia semakin marah. Lihat saja, dia tanpa basa-basi mengemas pakaianku dari lemari ke dalam koper besar yang kubawa pertama kali dari rumah ibuku saat mengemas pakaian untuk tinggal bersamanya.

"Kamu pasti sangat marah?" ucapku mengawali.

Dia diam. Justru mengemas buku-buku favoritku dan memasukkannya ke koper. Istriku memang begitu saat sedang marah.

"Aku sudah memikirkan jalan keluar masalah kita," lanjutku.

Istriku bergeming. Dia menangis tanpa suara, lalu jemarinya serta merta mengusap kasar basah di pipinya. Ya, dia pasti sangat marah jika bersikap seperti itu. Ibu mertuaku selalu bercerita bahwa istriku memang agak sensitif sehingga aku harus lebih melapangkan dada dalam menghadapinya.

"Bagaimana jika ...,"

Bunyi ponsel istriku membuatku terpaksa berhenti bicara. Istriku menjawab panggilan itu beberapa detik dan langsung lari keluar. Lagi-lagi tanpa memedulikanku.

"Ada apa?"

Bahkan pertanyaanku diabaikan dan membuatku terpaksa mengikutinya.

Sebuah ambulans memasuki halaman rumah kami. Dibarengi mobil polisi yang dari dalamnya turun ayahku. Di belakangnya lagi, datang sebuah mobil yang mengantar ibu mertuaku. Mereka semua berwajah sedih. Lantas, pintu belakang ambulans terbuka. Petugas mengeluarkan seseorang dari dalamnya. Seseorang yang tak lagi bernyawa. Sialnya, aku melihat tubuhku terbaring di sana.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@khiyarotunnisa : Hihihi ....
Enak-enak baca, dan ... bum!🤣🤣🤣
Rekomendasi dari Drama
Novel
Ada Cerita di Sekolah
Awal Try Surya
Flash
Selisih
Sika Indry
Novel
Bronze
Unexpected Encounter
Lalita Tandayu
Novel
Bronze
Pesawat kertas
byrainy
Flash
KASIH SAYANG YANG TERBAGI
D. Rasidi
Novel
Bronze
DAEGAL
Hesti Ary Windiastuti
Novel
Bronze
Violet Athalea
Bluerianzy
Novel
Gold
KKPK The Melody of Twin
Mizan Publishing
Novel
TEARS OF A MAN
Bhina Wiriadinata
Flash
Bronze
Pengantin Bayangan
Herman Sim
Novel
SAMPAI NANTI SAATNYA TIBA
sbwjsnd
Novel
Kala Cinta Bukan Berwarna Merah
ab
Novel
Anterograde
Reynaldhi Galih
Novel
Bronze
Alunan Langkah
Wida Ningsih
Novel
Starlight
Dawn Solace
Rekomendasi
Flash
Selisih
Sika Indry
Novel
YAPPA MARADDA
Sika Indry
Novel
Jejak Umbu di Tanah Bertuah
Sika Indry
Flash
Rumah Tanpa Suami
Sika Indry
Skrip Film
Anak Ibu
Sika Indry
Flash
Gerbong Kereta No 3
Sika Indry