Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Explore
Pilihan
Genre
REMEMBER
ada sebuah pohon yang selalu melihat, dan mendengar banyak cerita, sang batang memilikinya ceritanya sendiri begitu pula dengan para ranting dan para daun. Sang batang akan bercerita kepada para ranting, tentang kisah para mahluk hidup yang tinggal di tanah.
REMEMBER

REMEMBER

Angin berhembus dengan perlahan, membelai wajah yang penuh noda. Terlihat sebuah lukisan berwarna hitam putih bergambar sebuah pohon didekat sebuah jalan, daun daunnya tampak berguguran di bawah pohon. Senyum tipis sang pelukis membawa kita terbang kesebuah kenangan lama.

 Di bawah pohon di dekat sebuah jalan. Seorang pemuda duduk di sebelah seorang nenek tua. Memandangi desa di kejauhan. angin berhembus, beberapa daun jatuh di hadapan mereka, dan beberapa daun terbang ke angkasa luas. Sang nenek berkata

 "aku akan menceritakan sebuah kisah"

Sang pemuda tersenyum dan memandangi sang nenek. Wajah pemuda itu tampak berseri seri, matanya yang besar begitu antusias seperti anak kecil yang selalu ingin tau. Sang nenek memandangi sang pemuda sejenak, kemudian mengambil sebuah daun.

 Sang nenek mulai bercerita.

Ada sebuah pohon yang selalu melihat, dan mendengar banyak cerita, sang batang memilikinya ceritanya sendiri begitu pula dengan para ranting dan para daun. Sang batang akan bercerita kepada para ranting, tentang kisah para mahluk hidup yang tinggal di tanah.

Para ranting pun bercerita kepada sang daun tentang mahluk yang suka tinggal dan hinggap di tubuhnya. Para daun juga ikut menceritakan tentang mahluk hidup yang terlihat jauh, serta bercerita tentang para penghuni langit.

Mereka terus berbagi kisah yang mereka lihat dan dengar. Semakin banyak kisah baru yang mereka dengar, semakin mereka melupakam kisah lama. Salah satu daun menyadari hal itu, dia merasa sangat sedih.

Dia kemudian mengugurkan dirinya membiarkan dirinya jatuh ke tanah. Dia bercerita kepada sang tanah, tentang banyak kisah yang dia dengar, dan bagaimana para saudaranya melupakan kisah mereka.

Dia terus bercerita, hingga akhirnya dia melebur bersama sang tanah. Saat sang daun menyatu dengan sang tanah, sang tanah dapat mengingat seluruh kisah sang daun. Sang tanah pun menceritakan semua kisah sang daun kepada sang akar, sang akar merasa sangat takjub, ia secepatnya bercerita kepada sang batang. Tak lama kemudian muncul sebuah daun muda, dan bercerita kepada semua daun tentang banyak kisah.

Para daun sang takjub karna sang daun dapat mengingat semua kisah yang dulu dia dengar.

Sang batang bercerita kepada para daun tentang kisah sang daun yang mengugurkan dirinya. beberapa daun mengagumi sang daun gugur, mereka mengikuti langkah sang daun untuk mengugurkan diri mereka.

Hal itu menjadi sebuah tradisi untuk para daun, dan kadang beberapa ranting mengikuti langkah mereka. Pada akhirnya sang batang pohon, ranting dan para daun tidak akan pernah melupakan kisah yang mereka dengar.

Sang pemuda terkesima mendengar cerita sang nenek, Ia tersenyum. Angin berhembus lembut, Sang nenek dan pemuda itu hanya berdiam. Mereka terus memandangi langit dan perdesaan di hadapan mereka.

Lukisan sebuah pohon diletakan menyandar di sebuah pohon di dekat sebuah jalan. Sang pelukis melangkah pergi, secara tiba - tiba dia berhenti, berbalik. Seorang kakek berwajah ramah yang di penuhi keriput dan noda hitam, ia tersenyum, ia berbalik dan melangkah pergi

12 disukai 9 komentar 5.7K dilihat
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Terimakasih sudah mampir. Makasih atas masukan nya 🙏
Bagus ceritanya, tapi ada beberapa typo😊
Serunya bila menyimak kisah nenek
Asyik langsung meluncur~
@kamilanurul terimakasih sudah mampir Kamila. Cerita nenek juga ada dalam komik loh dengan judul TENTANG CINTA. Di tunggu ya flash fiction berikut nya
Waah keren, mau dengar juga kisah nenek yang lain :D
semangat kak! aku tunggu karya berikutnya
Terimakasih, sudah mampir 🙏. Aku juga selalu terpesona sama liszzah yang selalu mendukung
Selalu terpesona sama kisah nenek
Saran Flash Fiction