Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Burung-Burung Baiduri
3
Suka
17,500
Dibaca

Ibuku seorang penjahit dan pendongeng yang hebat. Bunda, begitu aku menyapa ibuku. Bunda menjahit helaian kain seindah ia menenun kata-kata yang menawan. Aku sempat berpikir, seorang penjahit tentunya mahir bercerita, seperti ibuku yang sangat cantik parasnya.

Ketika bisnis ayah berjalan lancar, ibuku begitu cantik. Pakaiannya bagus-bagus, tubuhnya pun harum berhias selendang sutera. Saat bisnis ayah surut, ibuku masih cukup cantik, tetapi parasnya lelah dan busananya berganti daster-daster sederhana. Namun, ibu tetap pintar bercerita, juga semakin sering menjahit baju-baju elok.

Sembari menjahit, ibu menceritakan dongeng kesayanganku, kisah burung-burung baiduri yang mulia hatinya. Baiduri adalah permata yang berwarna dan banyak macamnya. Sejatinya, burung-burung baiduri bercorak indah, bak permata paling gemilang di bumi. Sejak ditetaskan, mereka ditakdirkan mencari semak-semak berduri untuk menunaikan misi suci yang luar biasa.

Burung baiduri yang menemukan semak berduri akan menyelinap, terbang di antara duri-duri paling tajam. Sembari bersenandung, tubuh mungilnya dicucukkan pada duri-duri, hingga terluka dan sekarat. Dalam keadaan luka parah, nyanyian burung baiduri demikian indah, membuat seisi bumi terhenyak dan senyap.

“Nak, burung baiduri yang cantik akan bernyanyi dengan indah, untuk pertama dan terakhir kali dalam hidupnya. Orang-orang yang bersedih hati akan terhibur, menemukan sinar hidupnya, berkat lagu senandung burung baiduri yang merdu. Setelah tiada, burung-burung itu menjelma burung malaikat yang bercahaya. Tuhan pun tersenyum padanya di surga.”

“Tapi, Bunda, kenapa mereka harus mati? Kenapa justru saat sekarat, nyanyian burung baiduri paling cantik? Tidak bisakah Tuhan membiarkan mereka hidup, agar lebih banyak orang yang terhibur?” Aku bertanya dengan sedih.

“Karena pengorbanan paling menyakitkan akan berbuah manis, Nak. Burung baiduri yang merelakan nyawanya demi kebahagiaan orang lain tentulah dikasihi Tuhan. Di surga, mereka bersukacita sebagai burung penyanyi kesayangan Sang Maha Pencipta.” Ibuku menjawab sendu.

Agaknya ibuku mengisahkan cerita hidupnya sendiri. Bundaku adalah seekor burung baiduri. Suara mesin jahit ibu adalah senandung paling merdu di hatiku. Setiap kali mesin jahit ibu bergerak, hatiku terhibur oleh deru suaranya yang kasar dan bising. Ibuku bekerja demi mengasihi kami sekeluarga. Tanpa suara mesin jahit ibu, kami akan merasa hening dan dingin.

Mulai malam ini, dan malam-malam selanjutnya, kami tidak lagi mendapati suara merdu di rumah kami. Mesin jahit ibu teronggok tak bertuan, karena sang pemilik sudah menghadap Sang Khalik di surga. Ibuku berpulang akibat radang paru-paru akut dan kelelahan kronis yang diidapnya. Aku didera kehilangan yang hampa. Burung baiduri yang cantik tidak lagi berkicau di rumah ini.

Suatu malam, aku mendengar merdunya bunyi mesin jahit yang bekerja. Suaranya terdengar seret akibat sisa-sisa benang maupun serat kain yang tersangkut di dalam mesin. Kazha-kazha kletek-kletek, tetapi ritmis dan melodius bak irama lagu yang menghibur. Ibu tak pernah memberitahu seperti apa gerangan kicauan burung baiduri. Namun, seketika aku paham, itulah suara yang paling kusukai di dunia ini.

“Bunda, hatiku tidak lagi merasa sedih. Itukah kicauan burung baiduri kesayangan Tuhan?” Aku bertanya lugu.

Ibuku tidak menjawab. Tentulah karena ibu menjelma burung baiduri, sang penyanyi termolek, juga merdu suara kicaunya di surga.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Dua Ketukan di Meja
Minnie Harissa
Novel
JASUKE STROBERI
Aries Supriady
Flash
Mencari Musim Semi di Tumpukan Jerami
MAkbarD
Flash
Burung-Burung Baiduri
Silvia
Flash
Bronze
Bola itu Bulat
Silvarani
Cerpen
Bronze
Ketika Kata-Kata Kembali
Jasma Ryadi
Novel
Bronze
Lelaki yang Mencumbui Luka
Nur Melati Sari
Novel
Bronze
Mengejar Mimpi, Menemukan Cinta
Suryaning Bawono
Flash
Bronze
Rasa Itu Masih Ada
Gia Oro
Flash
Menggambar Matahari
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Waktu Bahagia
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Aku Ingin Mudik, Tapi Tidak Bisa
Kiara Hanifa Anindya
Novel
Bronze
Putih Polos Avicenna
Ravistara
Flash
Payung
Miley Ann Hasneni
Flash
Mungkin Nanti
Chrystal Calista
Rekomendasi
Flash
Burung-Burung Baiduri
Silvia
Flash
Arya Vati
Silvia
Flash
Halo? Kapan Kau Sebut Namaku Lagi?
Silvia
Flash
Iyem Lumayan Seksi
Silvia
Skrip Film
A Writer and A Liar (Script Film)
Silvia
Flash
Lindur: The Shadow
Silvia
Skrip Film
Surga Yang Bersembunyi (Script Film)
Silvia
Skrip Film
Kelak, Di Hari Kemarin (Script Film)
Silvia
Flash
Lubang Angker
Silvia
Flash
Nyanyian Anophilia
Silvia
Novel
Bronze
Candera Mata
Silvia
Flash
You Must (Not) Love Me
Silvia
Flash
Vonis Mati Kumbara
Silvia
Novel
Lindur Ungu
Silvia