Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
One Night Stand
4
Suka
5,955
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Apa sebab ada keabadian? Apakah soal waktu, soal karya, ataukah daya hidup?

Kalau syarat untuk mendapatkannya aku harus terlahir kembali menjadi orang lain, aku merasa tidak masalah. Yang aku cari adalah sempurnanya ilmu pengetahuan yang kuperoleh dari setiap dimensi. Jika aku dapat menguasai ilmu pengetahuan dan menciptakan hal baru yang belum pernah ada di dunia ini, mungkin aku akan hidup lebih lama dari usiaku.

Ada satu peristiwa yang masih ku ingat dengan jelas ketika aku bekerja sebagai kasir Wahana Gajah Tunggang. Suatu hari, tak jauh dari tempatku bekerja ada seorang pelukis yang sedang melukis di depan kandang gajah. Gajah yang mengetahui dirinya sedang dilukis, melambai-lambaikan belalainya untuk membuat pelukis menyerah. Pelukis itu tak tahu, kalau gajah yang dilukisnya baru saja dipukuli. Ruam merah dan bercak darah disekitar mata gajah itu akan nampak jelas terlihat kalau pelukis itu mau membuka mata hatinya lebih tajam.

Setiap pulang kerja aku akan mengingat gajah itu. Entah bagaimana aku sangat kasihan padanya. Gajah itu bahkan tak bahagia tinggal di kandang sempit itu. Ingatan gajah sangat kuat, bagaimana jika itu terbawa sampai kehidupannya selanjutnya?

Mengingat gajah juga membuatku tak menginginkan kehidupan yang membosankan sekaligus mengerikan sepertinya. Aku ingin kehidupan sederhana tapi menyegarkan dengan seseorang. Berbagi atap, ranjang, makanan, minuman, imajinasi, termasuk berbagi kekecewaan. Ditambah dengan menciumnya penuh hangat. Gerimis di luar membuatku teringat pada seseorang yang kutemui di malam yang juga sedang grimis. Aku mampir ke sebuah cafe toko musik yang sedang memainkan soneta. Dan pagi harinya, aku melihatnya tidur di sampingku. Wajahnya lembut. Rambutnya lurus.

Saat dia belum benar-benar membuka mata. Saat dia masih harus membiasakan diri dengan cahaya matahari, aku menciumnya. Aku tidak ingin dia segera sadar bahwa hari hampir beranjak siang.  Momen ini sangat berharga untukku sampai sekarang. Aku hitung kenangan ini sebagai satu bentuk keabadian.

Desember 2012

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
One Night Stand
mutaya s
Flash
Bronze
Ternyata Begini Rasa Cemburu
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Eiffel Evil
Silvarani
Novel
Gold
Love for Sale
Noura Publishing
Cerpen
Bronze
PUTRI
Iman Siputra
Flash
Make A Wish
Nurulina Hakim
Novel
Gold
My Lollipop Girl
Bentang Pustaka
Cerpen
Bronze
Sri : Elegi Cinta Sang Penari Serimpi
Hadis Mevlana
Novel
Kamu Musuhku bukan Tunanganku
Kaitani Hikari
Novel
Bronze
Sebuah Rasa dan Asa
Aylani Firdaus
Novel
Bronze
Perempuan dan kuburan
Aljas Sahni H
Novel
Secerah Purnama Awal Desember
Khairatul Annisa
Novel
zwischen
Gurlzend
Novel
Bronze
Salah Arah
Rahmawati
Cerpen
Bronze
Hujan dan Secangkir Kopi Panas
bomo wicaksono
Rekomendasi
Flash
One Night Stand
mutaya s
Novel
Bronze
Siapa "Aku" Sebenarnya?
mutaya s
Flash
Glitch
mutaya s
Novel
Bronze
Supranatural Experience 1998
mutaya s
Flash
Sesuatu yang Tak Dimiliki Pak Guru
mutaya s
Flash
Pertengkaran (unfaedah) Politik
mutaya s