Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
One Night Stand
4
Suka
5,821
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Apa sebab ada keabadian? Apakah soal waktu, soal karya, ataukah daya hidup?

Kalau syarat untuk mendapatkannya aku harus terlahir kembali menjadi orang lain, aku merasa tidak masalah. Yang aku cari adalah sempurnanya ilmu pengetahuan yang kuperoleh dari setiap dimensi. Jika aku dapat menguasai ilmu pengetahuan dan menciptakan hal baru yang belum pernah ada di dunia ini, mungkin aku akan hidup lebih lama dari usiaku.

Ada satu peristiwa yang masih ku ingat dengan jelas ketika aku bekerja sebagai kasir Wahana Gajah Tunggang. Suatu hari, tak jauh dari tempatku bekerja ada seorang pelukis yang sedang melukis di depan kandang gajah. Gajah yang mengetahui dirinya sedang dilukis, melambai-lambaikan belalainya untuk membuat pelukis menyerah. Pelukis itu tak tahu, kalau gajah yang dilukisnya baru saja dipukuli. Ruam merah dan bercak darah disekitar mata gajah itu akan nampak jelas terlihat kalau pelukis itu mau membuka mata hatinya lebih tajam.

Setiap pulang kerja aku akan mengingat gajah itu. Entah bagaimana aku sangat kasihan padanya. Gajah itu bahkan tak bahagia tinggal di kandang sempit itu. Ingatan gajah sangat kuat, bagaimana jika itu terbawa sampai kehidupannya selanjutnya?

Mengingat gajah juga membuatku tak menginginkan kehidupan yang membosankan sekaligus mengerikan sepertinya. Aku ingin kehidupan sederhana tapi menyegarkan dengan seseorang. Berbagi atap, ranjang, makanan, minuman, imajinasi, termasuk berbagi kekecewaan. Ditambah dengan menciumnya penuh hangat. Gerimis di luar membuatku teringat pada seseorang yang kutemui di malam yang juga sedang grimis. Aku mampir ke sebuah cafe toko musik yang sedang memainkan soneta. Dan pagi harinya, aku melihatnya tidur di sampingku. Wajahnya lembut. Rambutnya lurus.

Saat dia belum benar-benar membuka mata. Saat dia masih harus membiasakan diri dengan cahaya matahari, aku menciumnya. Aku tidak ingin dia segera sadar bahwa hari hampir beranjak siang.  Momen ini sangat berharga untukku sampai sekarang. Aku hitung kenangan ini sebagai satu bentuk keabadian.

Desember 2012

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
Akad!
Akhmad Qurtubi
Novel
Heal A Heart
Jessie YiCha
Flash
One Night Stand
mutaya s
Novel
Bronze
The Miracle of Villa
Aachim Mai
Novel
Pantas
bloomingssy
Novel
Bronze
Teman Kontrak
Wardatul Jannah
Novel
Gold
Fallen for You
Republika Penerbit
Novel
Moments
Rizki Yuniarsih
Novel
Bronze
Kanvas
Viola Elysia
Novel
Bronze
PERIH PALING BENING
Marsiti
Flash
Bronze
RASA YANG TERGAPAI
Destiara Kim
Flash
Bronze
Putra Pariwisata dan Putri Seribu Kata
Silvarani
Cerpen
Bronze
Secercah Kisah
Devi Wulandari
Novel
Klik "yes"
Sarniati witana
Flash
JODOHKU NYUNGSEP DI BAWAH PERAHU KETEK
Flora Darma Xu
Rekomendasi
Flash
One Night Stand
mutaya s
Novel
Bronze
Siapa "Aku" Sebenarnya?
mutaya s
Flash
Pertengkaran (unfaedah) Politik
mutaya s
Flash
Glitch
mutaya s
Flash
Sesuatu yang Tak Dimiliki Pak Guru
mutaya s
Novel
Bronze
Supranatural Experience 1998
mutaya s