Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Cerita Si Ucok
6
Suka
12,549
Dibaca

Baju Ucok sudah basah kuyup. Bukan basah akibat hujan atau pun cebur di parit. Melainkan basah karena keringat. Pagi tadi dia sudah ke ladang sendirian, mengutip cabe merah dan cabe rawit. Mamaknya, Salmah sengaja tidak ke ladang. Dia lebih memilih pergi arisan bersama inang-inang yang lain.

"Oi nasib-nasib. Tamat SMA pun masih di desa aja." kata Ucok sambil mengibaskan topi ke wajahnya.

"Ya gak apa-apa lah bang. Hidup ini terkadang memang tak seindah ekpedisi." saut Alan.

"Ekpedisi-ekpedisi. Ekspetasi wak." ke duanya tertawa sambil meratapi nasib mereka yang gini -gini saja setelah lulus dari SMA.

Dulu pikirnya setelah tidak sekolah, hidupnya akan bahagia dan merdeka sentosa. Karena tidak perlu bangun pagi dan mandi air yang super dingin.

Tapi sekarang tidak ada bedanya, aktivitas paginya di mulai dari repetan mamaknya, "Kerjaanmu tidur saja ya Ucok! Gak kau tengok ladang mu itu udah ijo semua."

"Ijo...Ijo apa mak. Namanya juga tumbuhan, mengandung klorofil..." belum selesai ucok menjelas Klorofil, mamaknya sudah menyaut.

"Melawan aja lah kau ya Ucok. Melawan terus!"

Ucok membuka rantang yang dibawanya dari rumah. Rupanya mamaknya membekali ucok daun ubi rebus, sambal belacan, sepotong ikan asin tamban dan tentu saja hal yang paling wajib nasi putih.

"Mantap bah." ucap Ucok.

Apapun yang dibawakan mamaknya pasti terasa nikmat-nikmat saja saat perut keroncongan, apalagi ketika diladang seperti ini.

"Ini nanti ku bangun, Ucok School. Di sana ada tamannya. Ada kolam renangnya." Ucok menunjuk asal hamparan ladang cabe di hadapannya, sambil melahap daun ubi rebus masakan mamaknya.

"Tak masalah mengkhayal, toh gratis. Tak apa, tak melanjutkan kuliah, asalkan melanjutkan bernapas." ujarnya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Drama
Flash
Cerita Si Ucok
Nurmala Manurung
Flash
Tak Bisa Menunggu
Nurul Arifah
Novel
Ke Anyelir
Maryam Badrul Munir
Skrip Film
Baba, Izinkan kami menyempurnahkan kisahmu
Aries Zayatri
Skrip Film
The barbershop
fasya aditya
Skrip Film
Marry Rich Society: Sebuah Panduan Menikah Kaya di Abad 21
Marcel Rustandie
Skrip Film
Bukan Cinta Biasa
Lindaw
Flash
Kalau Seblak Bisa Ngomong...
Shabrina Farha Nisa
Cerpen
Ebony & Ivory
Steffi Adelin
Cerpen
Bronze
Sesuatu yang Tertinggal di Kepala
Eko Sam
Novel
Bronze
ekin
Firly Susan
Skrip Film
Suami Akhir Pekan (Skrip)
Farida Zulkaidah Pane
Skrip Film
Penantian dalam angan dan harapan
Ihsanul Essel Rusmiland
Flash
SEKALI SAJA
Sera Summer
Flash
Bronze
Khayalan Pembaca Ayat-Ayat Cinta
Daud Farma
Rekomendasi
Flash
Cerita Si Ucok
Nurmala Manurung
Skrip Film
Paruh Waktu (SKRIP)
Nurmala Manurung
Novel
Hello An
Nurmala Manurung
Flash
Gula
Nurmala Manurung
Flash
Kereta
Nurmala Manurung
Flash
Sepatu (Yang Tidak Berdebu)
Nurmala Manurung
Novel
Paruh Waktu
Nurmala Manurung
Flash
PRA NIKAH
Nurmala Manurung
Novel
Dirjha's Story
Nurmala Manurung