Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Religi
Filosofi Rokok
7
Suka
5,668
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Asap putih mencaci-maki ketika diembuskan tanpa dosa melewati bibir hitam sang Tuan. Mereka yang terhirup, bersorak ria, karena sebentar lagi akan merayakan pesta di sebuah bilik beralunkan dentuman berirama. Sang Tuan masih tetap anteng bersandar di sofa empuk, penuh khidmat, penuh nikmat.

Asap yang terbang di udara tidak ingin hidup sengsara, perempuan yang tengah menyaji kopi hitam di depan sang Tuan menjadi sasaran empuknya. Ia melimbai, bertandang ke dalam indera penciuman istri dari sang Tuan—yang telah tega mencampakkannya. Senang bukan kepalang, pesta pora bisa ia wujudkan seperti teman-temannya dalam paru sang Tuan.

Sedang, asap yang tidak kedapatan jatah, terus mencari mangsa. Di bawah sana, di permadani hitam bercorak bunga, sosok bertubuh mungil tengah asyik-asyiknya berselonjor dengan benda canggih berbentuk persegi yang memancarkan cahaya. Sesekali tergelak ketika melihat si kucing Tom balik dikejar oleh si tikus kecil Jerry.

"Nik, ayo cepat kita terbang ke anak itu, sebelum kita benar-benar menghilang!" seru Tar dengan semangatnya.

Nikotin yang menjadi kepala antek-antek racun mematikan, mengangguk cepat. "Ayo, semuanya, kita serbu anak yang berselonjor di permadani itu!"

"Ayo!"

Tar, Amonia, Karbon Monoksida, Arsenik, Metanol dan lainnya memasang ancang-ancang, lantas Nikotin meluncur, diikuti oleh para antek.

Di saat gadis kecil berusia 7 tahun itu tertawa riang, mereka semua berhambur ke mulut yang terbuka lebar. Melewati tenggorokan, merongrong organ pernapasan dengan begitu kejinya. Gadis itu terbatuk seketika.

"Makanya jangan tertawa berlebihan," tegur sang Tuan. Tidak tahu jika penyebab batuk anak semata wayangnya itu gara-gara sebatang racun di antara jari tengah dan telunjuk yang masih saja dihela-embuskan tanpa rasa bersalah. "Kasih minum, Bu."

Sang istri manut, memberikan segelas air putih pada gadis kecilnya. Tandas, si gadis kecil benar-benar merasa tersiksa oleh asap beracun yang merasuk ke dada. 

Sedang, di dalam sana, para antek meraung meminta tolong setelah sebelumnya kelakuan mereka membuat sang pemilik detak berirama menjerit kesakitan.

Mereka lenyap setelah tersapu air yang kaya oksigen dan hidrogen. Namun, Nikotin, sang ketua belum lenyap sepenuhnya. Ia menyungging sinis, bersembunyi di balik dinding, air melewatinya begitu saja. Tanpa disadari oleh si pemilik organ, Nikotin mulai beraksi. Menggerogoti paru-paru si kecil yang masih begitu belia untuk disakiti.

End

“Sekuat apa pun kalian melakukan pembelaan tentang merokok, di akhirat mulutmu akan memberi kesaksian paling nyata, bahwa dirimu di dunia senang menyakiti raga yang Allah cipta dengan merokok.”

Allah SWT berfirman:

وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah 195).

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Religi
Flash
Filosofi Rokok
Sukini
Novel
Lelaki Pilihan
Syafaa Dewi
Novel
I'm The Motivator
Azza Aprisaufa
Novel
Hujan Pythagoras
Nurul Wulan Rahmawati
Novel
Bronze
Kelana
ahmad kholil | @KholilAhmad
Cerpen
Bronze
Tentang Tumpangan
Ninik Sirtufi Rahayu
Novel
Gold
Marry me! Or Never!
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Sang Peneduh Hati
Ravistara
Novel
Gold
Aku Bukan Siti Nurbaya
Mizan Publishing
Novel
Hijab Pelacur
Donto Hade
Novel
Gold
Jejak-Jejak Islam
Bentang Pustaka
Flash
Bronze
Sebentar Lagi Natal
Nuel Lubis
Novel
Gold
On the Way to Jannah
Bentang Pustaka
Novel
Katamu Aku Cantik
Farida Zulkaidah Pane
Novel
Bronze
Hidayah Aisyah
Rinaha Ardelia (Seorin Lee)
Rekomendasi
Flash
Filosofi Rokok
Sukini
Flash
Legenda Putri Mandalika
Sukini