Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Religi
Filosofi Rokok
7
Suka
8,609
Dibaca

Asap putih mencaci-maki ketika diembuskan tanpa dosa melewati bibir hitam sang Tuan. Mereka yang terhirup, bersorak ria, karena sebentar lagi akan merayakan pesta di sebuah bilik beralunkan dentuman berirama. Sang Tuan masih tetap anteng bersandar di sofa empuk, penuh khidmat, penuh nikmat.

Asap yang terbang di udara tidak ingin hidup sengsara, perempuan yang tengah menyaji kopi hitam di depan sang Tuan menjadi sasaran empuknya. Ia melimbai, bertandang ke dalam indera penciuman istri dari sang Tuan—yang telah tega mencampakkannya. Senang bukan kepalang, pesta pora bisa ia wujudkan seperti teman-temannya dalam paru sang Tuan.

Sedang, asap yang tidak kedapatan jatah, terus mencari mangsa. Di bawah sana, di permadani hitam bercorak bunga, sosok bertubuh mungil tengah asyik-asyiknya berselonjor dengan benda canggih berbentuk persegi yang memancarkan cahaya. Sesekali tergelak ketika melihat si kucing Tom balik dikejar oleh si tikus kecil Jerry.

"Nik, ayo cepat kita terbang ke anak itu, sebelum kita benar-benar menghilang!" seru Tar dengan semangatnya.

Nikotin yang menjadi kepala antek-antek racun mematikan, mengangguk cepat. "Ayo, semuanya, kita serbu anak yang berselonjor di permadani itu!"

"Ayo!"

Tar, Amonia, Karbon Monoksida, Arsenik, Metanol dan lainnya memasang ancang-ancang, lantas Nikotin meluncur, diikuti oleh para antek.

Di saat gadis kecil berusia 7 tahun itu tertawa riang, mereka semua berhambur ke mulut yang terbuka lebar. Melewati tenggorokan, merongrong organ pernapasan dengan begitu kejinya. Gadis itu terbatuk seketika.

"Makanya jangan tertawa berlebihan," tegur sang Tuan. Tidak tahu jika penyebab batuk anak semata wayangnya itu gara-gara sebatang racun di antara jari tengah dan telunjuk yang masih saja dihela-embuskan tanpa rasa bersalah. "Kasih minum, Bu."

Sang istri manut, memberikan segelas air putih pada gadis kecilnya. Tandas, si gadis kecil benar-benar merasa tersiksa oleh asap beracun yang merasuk ke dada. 

Sedang, di dalam sana, para antek meraung meminta tolong setelah sebelumnya kelakuan mereka membuat sang pemilik detak berirama menjerit kesakitan.

Mereka lenyap setelah tersapu air yang kaya oksigen dan hidrogen. Namun, Nikotin, sang ketua belum lenyap sepenuhnya. Ia menyungging sinis, bersembunyi di balik dinding, air melewatinya begitu saja. Tanpa disadari oleh si pemilik organ, Nikotin mulai beraksi. Menggerogoti paru-paru si kecil yang masih begitu belia untuk disakiti.

End

“Sekuat apa pun kalian melakukan pembelaan tentang merokok, di akhirat mulutmu akan memberi kesaksian paling nyata, bahwa dirimu di dunia senang menyakiti raga yang Allah cipta dengan merokok.”

Allah SWT berfirman:

وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah 195).

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Religi
Flash
Filosofi Rokok
Sukini
Novel
Bronze
Tasbih Ketika Bintang-bintang Terbenam
Fini Marjan
Novel
Jodoh Untuk Adel
NURHIDAYAH
Novel
Bronze
Rossa: Rembulan di Balik Kabut
Imajinasiku
Novel
Gold
Dari Delft Hingga Madinah
Noura Publishing
Novel
Lelaki Pilihan Surga
Jane Lestari
Novel
Bronze
Katamu Aku Cantik
Farida Zulkaidah Pane
Flash
Bronze
Bidadari di perpustakaan
ani__sie
Novel
Bronze
NIRMALA
Abdul Khalim
Novel
Gold
Rezeki Nomplok
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Kelana
ahmad kholil | @KholilAhmad
Skrip Film
BUKAN ADIK KAKAK(SCRIPT FILM)
Imajinasiku
Novel
Bronze
MERINDU DI KOTA KAIRO
Embart nugroho
Cerpen
Bronze
Dua Manusia Terakhir
Silvarani
Novel
Senja di Istanbul
Mellyana Dhian
Rekomendasi
Flash
Filosofi Rokok
Sukini
Flash
Legenda Putri Mandalika
Sukini