Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Rindu
13
Suka
23,277
Dibaca

Aroma kolak pisang menguar ke seluruh penjuru rumah. Kulirik jam yang tergantung di dinding ruang tengah. Tiga puluh menit lagi menuju waktu berbuka. Rasanya sudah tak sabar menikmati kolak buatan Ibu yang memang terkenal paling lezat sedunia.

Kutatap satu-persatu wajah kelima kakakku yang sedari tadi sudah berkumpul di ruang tengah ini. Sambil menunggu waktu berbuka tiba, kami saling bercengkerama penuh canda tawa, membuat suasana rumah menjadi hangat dan meriah. Raut mereka sama sepertiku, ingin segera menyantap kolak pisang buatan Ibu.

Sayup-sayup terdengar suara adzan berkumandang dari mesjid dekat rumah.

Assholatu hoirumminannauum

Aku tersentak, lantas refleks bangkit dari atas pembaringan. Kuusap wajah serta peluh yang membasahi dahi. Lagi-lagi, aku memimpikan hal yang sama. Kulirik jam meja di atas nakas. Waktu menunjukkan pukul 04.35.

Kupandangi lekat wajah suami yang masih terlelap dengan perasaan yang teramat bersalah. Karena, bukan kali ini saja aku terlambat bangun.

"Abi, maaf. Kita nggak sahur lagi hari ini." Pandanganku seketika mengabur oleh bulir bening yang menganak sungai di pelupuk mata.

Sungguh, Ramadan kali ini sangat berbeda. Hari demi hari terlewati dengan setumpuk kerinduan ingin berjumpa keluarga. Namun, sejak pandemi merebak, pertemuan itu hanya menjelma dalam angan saja.

"Kenapa, Dik? Kangen Ibu dan Kakak-kakak?”

Aku mengangguk, lalu menghambur ke dalam pelukannya. Tanpa diperintah, bulir bening terjun bebas membanjiri pipi. Dadaku bergemuruh seiring dengan rasa sesak yang semakin mendera. Rasanya, raga ini semakin ringkih menanggung beban rindu yang kian berjelaga.

"Sudah, Dik, sudah. Aku juga rindu mereka. Kita kirim doa, ya."

Aku mengangguk lemah disertai helaan napas berat dan air mata yang jatuh semakin menderas.

Corona, mengapa kau tega merenggut keluargaku?

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (12)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Secangkir Rasa Cukup
Martha Melank
Novel
Menolak Lupa
Shin No Hikari
Novel
Dewasa Sejak Dini
Hikmasari D.P
Novel
Untuk Kamu
Sucayono
Novel
Tasna Srikandi Betawi
Siti Mulia Al-Mufarrid
Flash
Rindu
Suci Asdhan
Flash
Tangga menuju surga
Ika nurpitasari
Cerpen
Bronze
Mobil Kodok, Mobil Monyet
Reja Fahleza
Novel
My Broken Journal
Roka
Cerpen
Bronze
Veny Bertemu Izrail
Salim
Skrip Film
Anak Ibu
Sika Indry
Skrip Film
Bid'ah Cinta (Sebuah Skenario Film)
Imajinasiku
Skrip Film
Mimpi Jadi Rockstar!
Maya andita
Flash
Bronze
Photos behind the bookshelf
Ang.Rose
Flash
Rasa Sakit
Ilestavan
Rekomendasi
Flash
Rindu
Suci Asdhan
Skrip Film
Jodoh Atau Bukan?
Suci Asdhan
Flash
Surat Cinta
Suci Asdhan
Flash
Main Bola
Suci Asdhan
Flash
Yang Terlupakan
Suci Asdhan
Flash
Petak Umpet
Suci Asdhan
Flash
Akhir Sebuah Penantian
Suci Asdhan
Novel
Cinta Kedua Bu(Li)nda
Suci Asdhan
Novel
Boundless
Suci Asdhan
Flash
Dompet Kulit
Suci Asdhan
Novel
Bronze
Duo Kacamata (Sahabat Jadi Saudara)
Suci Asdhan
Novel
Jomblo Rivarly
Suci Asdhan