Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Rindu
13
Suka
14,984
Dibaca

Aroma kolak pisang menguar ke seluruh penjuru rumah. Kulirik jam yang tergantung di dinding ruang tengah. Tiga puluh menit lagi menuju waktu berbuka. Rasanya sudah tak sabar menikmati kolak buatan Ibu yang memang terkenal paling lezat sedunia.

Kutatap satu-persatu wajah kelima kakakku yang sedari tadi sudah berkumpul di ruang tengah ini. Sambil menunggu waktu berbuka tiba, kami saling bercengkerama penuh canda tawa, membuat suasana rumah menjadi hangat dan meriah. Raut mereka sama sepertiku, ingin segera menyantap kolak pisang buatan Ibu.

Sayup-sayup terdengar suara adzan berkumandang dari mesjid dekat rumah.

Assholatu hoirumminannauum

Aku tersentak, lantas refleks bangkit dari atas pembaringan. Kuusap wajah serta peluh yang membasahi dahi. Lagi-lagi, aku memimpikan hal yang sama. Kulirik jam meja di atas nakas. Waktu menunjukkan pukul 04.35.

Kupandangi lekat wajah suami yang masih terlelap dengan perasaan yang teramat bersalah. Karena, bukan kali ini saja aku terlambat bangun.

"Abi, maaf. Kita nggak sahur lagi hari ini." Pandanganku seketika mengabur oleh bulir bening yang menganak sungai di pelupuk mata.

Sungguh, Ramadan kali ini sangat berbeda. Hari demi hari terlewati dengan setumpuk kerinduan ingin berjumpa keluarga. Namun, sejak pandemi merebak, pertemuan itu hanya menjelma dalam angan saja.

"Kenapa, Dik? Kangen Ibu dan Kakak-kakak?”

Aku mengangguk, lalu menghambur ke dalam pelukannya. Tanpa diperintah, bulir bening terjun bebas membanjiri pipi. Dadaku bergemuruh seiring dengan rasa sesak yang semakin mendera. Rasanya, raga ini semakin ringkih menanggung beban rindu yang kian berjelaga.

"Sudah, Dik, sudah. Aku juga rindu mereka. Kita kirim doa, ya."

Aku mengangguk lemah disertai helaan napas berat dan air mata yang jatuh semakin menderas.

Corona, mengapa kau tega merenggut keluargaku?

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (12)
Rekomendasi dari Drama
Skrip Film
Bianglala
Muhammad Alfi Rahman
Skrip Film
Selembar Harapan
Windi Liesandrianni
Flash
Rindu
Suci Asdhan
Flash
Bad Breath
Fann Ardian
Novel
Bronze
Naif, Bahagia Atau Luka
Aylani Firdaus
Novel
AKU KAMU BEDA YANG SAMA
Oktaviona Bunga Asmara
Cerpen
Bronze
Suami
Zaki S. Piere
Novel
My Home
Nur Irawati
Skrip Film
Mulyono Mimpi Naik Haji
Suci Sekarwati
Novel
Gold
SIRIUS SEOUL
Mizan Publishing
Novel
Better than You
Slukepyn
Novel
Bronze
Kabel Ingatan
F Daus AR
Novel
Bronze
Kisah Cintaku : Terjebak dalam Cinta
Rigwaldy SInaga
Novel
Bronze
Sinar untuk Genta
Rika Kurnia
Novel
Gold
Mau Minum Obat Seumur Hidup
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
Rindu
Suci Asdhan
Novel
Cinta Kedua Bu(Li)nda
Suci Asdhan
Flash
Petak Umpet
Suci Asdhan
Flash
Akhir Sebuah Penantian
Suci Asdhan
Flash
Yang Terlupakan
Suci Asdhan
Flash
Main Bola
Suci Asdhan
Novel
Bronze
Duo Kacamata (Sahabat Jadi Saudara)
Suci Asdhan
Flash
Surat Cinta
Suci Asdhan
Skrip Film
Jodoh Atau Bukan?
Suci Asdhan
Flash
Dompet Kulit
Suci Asdhan
Novel
The Call(er)
Suci Asdhan