Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Rindu
13
Suka
19,228
Dibaca

Aroma kolak pisang menguar ke seluruh penjuru rumah. Kulirik jam yang tergantung di dinding ruang tengah. Tiga puluh menit lagi menuju waktu berbuka. Rasanya sudah tak sabar menikmati kolak buatan Ibu yang memang terkenal paling lezat sedunia.

Kutatap satu-persatu wajah kelima kakakku yang sedari tadi sudah berkumpul di ruang tengah ini. Sambil menunggu waktu berbuka tiba, kami saling bercengkerama penuh canda tawa, membuat suasana rumah menjadi hangat dan meriah. Raut mereka sama sepertiku, ingin segera menyantap kolak pisang buatan Ibu.

Sayup-sayup terdengar suara adzan berkumandang dari mesjid dekat rumah.

Assholatu hoirumminannauum

Aku tersentak, lantas refleks bangkit dari atas pembaringan. Kuusap wajah serta peluh yang membasahi dahi. Lagi-lagi, aku memimpikan hal yang sama. Kulirik jam meja di atas nakas. Waktu menunjukkan pukul 04.35.

Kupandangi lekat wajah suami yang masih terlelap dengan perasaan yang teramat bersalah. Karena, bukan kali ini saja aku terlambat bangun.

"Abi, maaf. Kita nggak sahur lagi hari ini." Pandanganku seketika mengabur oleh bulir bening yang menganak sungai di pelupuk mata.

Sungguh, Ramadan kali ini sangat berbeda. Hari demi hari terlewati dengan setumpuk kerinduan ingin berjumpa keluarga. Namun, sejak pandemi merebak, pertemuan itu hanya menjelma dalam angan saja.

"Kenapa, Dik? Kangen Ibu dan Kakak-kakak?”

Aku mengangguk, lalu menghambur ke dalam pelukannya. Tanpa diperintah, bulir bening terjun bebas membanjiri pipi. Dadaku bergemuruh seiring dengan rasa sesak yang semakin mendera. Rasanya, raga ini semakin ringkih menanggung beban rindu yang kian berjelaga.

"Sudah, Dik, sudah. Aku juga rindu mereka. Kita kirim doa, ya."

Aku mengangguk lemah disertai helaan napas berat dan air mata yang jatuh semakin menderas.

Corona, mengapa kau tega merenggut keluargaku?

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (12)
Rekomendasi dari Drama
Flash
Rindu
Suci Asdhan
Cerpen
Bronze
Bintang Sinetron
Sulistiyo Suparno
Novel
Something called us
Dinda yunita
Skrip Film
RETORIKA IBU
Lukyana Arsa
Flash
Kesetiaan Seorang Kakek
M Fadly Hasibuan
Flash
Bullying
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
NENEK BERWAJAH KAKEK
Meliana
Cerpen
INFERNO
Rama Sudeta A
Cerpen
Bronze
The Gift of the Magi
Jumel
Cerpen
Bronze
Tetangga Genit
Refy
Flash
PEREMPUAN BISU
KUMARA
Flash
Badut
SURIYANA
Novel
Kusia-siakan Istriku Gara-gara Maharnya Banyak
Benang Biru
Flash
ALUNA MENCARI BAPAK
M Fadly Hasibuan
Cerpen
Tia Monica Manis Sekali
Rizki Mubarok
Rekomendasi
Flash
Rindu
Suci Asdhan
Flash
Surat Cinta
Suci Asdhan
Novel
Boundless
Suci Asdhan
Flash
Petak Umpet
Suci Asdhan
Flash
Akhir Sebuah Penantian
Suci Asdhan
Novel
Bronze
Duo Kacamata (Sahabat Jadi Saudara)
Suci Asdhan
Flash
Yang Terlupakan
Suci Asdhan
Flash
Main Bola
Suci Asdhan
Novel
Cinta Kedua Bu(Li)nda
Suci Asdhan
Novel
Jomblo Rivarly
Suci Asdhan
Flash
Dompet Kulit
Suci Asdhan
Skrip Film
Jodoh Atau Bukan?
Suci Asdhan