Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Mawar Dark Crimson
3
Suka
5,731
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Lakshita melintasi tepi taman sepulang kuliah.

Dia menatap prihatin ke tengah taman bermain yang sepi.

Selalu di jam lima sore.

Pada ayunan di tengah taman,

gadis berambut kecokelatan sepunggung itu berayun pelan.

Menatap sosok pemuda di seberangnya.

Yang duduk di bangku taman sambil menggenggam seikat buket mawar dark crimson.

Tatapannya sendu.

Seakan tak berpijak pada dunia.

Keduanya seolah bicara tanpa suara.

Lakshita mendesah pelan.

Prihatin dengan keduanya.

Si gadis kemudian menoleh.

Tatapannya berserobok dengan milik Lakshita.

Namun Lakshita segera mengalihkan tatapannya.

Mencoba acuh dan mempercepat langkahnya menjauh.

Sekelebat angin menghentikannya.

Lakshita terpaku di tempat.

Beku sambil bergidik.

Menatap kembali ke arah ayunan yang berjarak dua meter di depannya.

Masih berayun pelan.

Dan ... kosong.

Lakshita menoleh hati-hati pada tangan kanannya yang mengambang di udara.

Dalam hitungan detik,

gadis berwajah pucat itu mencekalnya.

Menyalurkan apa yang tersisa dari ruhnya.

Sekelebat ingatan melesak masuk ke dalam pikiran Lakshita yang mendadak kosong.

Berbagai ekspresi si pemuda dengan buket mawar itu menyerangnya bertubi-tubi.

Tertawa.

Kecewa.

Marah.

Menangis.

Histeris.

Penyesalan.

Semuanya.

Hingga senyum pilu memohon gadis yang berdiri di hadapan Lakshita membuatnya luluh.

Bersama memudarnya sosok si gadis.

Lakshita mengangguk mengerti.

Dengan langkah pasti dia menghampiri si pemuda.

Mengambil mawarnya tanpa permisi dan meletakkannya di ayunan yang bergoyang lemah.

Si pemuda tercengang.

Ingin marah tapi juga penasaran.

"Dia ... Katrina maksudku, baru saja pergi dengan senyuman. Dan ingin kamu kembali tersenyum untuknya."

Si pemuda kembali menatap Lakshita.

Heran dan curiga.

"Siapa kamu?"

"Aku hanya mengatakan yang tak bisa dia ucapkan."

Lakshita menatap tepat ke dalam netra mata pemuda itu.

"Berhentilah menantang maut di jalanan. Itu tidak akan bisa mengembalikan waktu di antara kalian. Kamu hanya membuatnya tersiksa jika memaksa melawan takdir!"

"Jangan biarkan dia kembali ke sini hanya untuk terombang-ambing dalam dunia yang bukan tempatnya. Jadi, lepaskanlah. Antarkan dia dengan keikhlasan."

***

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Wah verse flash fiction
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
Bittersweet
Unira Rianti Ruwinta
Flash
Mawar Dark Crimson
Ayu Anggun
Novel
Bronze
Lintang Waktu
Inya Sidhyadahayu
Novel
Gold
A Love`s Fairytale
Mizan Publishing
Flash
Intuisi Naluriahku Dalam Anugerahmu
pelantunkata
Novel
Bronze
CINTA BEDA USIA
Fiximu Novelis
Novel
Bronze
Diary Ingin Cerita
Farida Zulkaidah Pane
Novel
Gold
Naga, Jangan Bucin!
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Sebuah Rasa dan Asa
Aylani Firdaus
Novel
Gold
Mansfield Park
Mizan Publishing
Novel
Bronze
RANUM
Nyarita
Novel
Gold
Love Splash
Noura Publishing
Novel
Bronze
Cinta Suci di ujung Senja
Yulianarti
Novel
AKHIRA
Mulya ave
Novel
Bronze
WISTERIA - Cinta Sang Penguasa
Felice
Rekomendasi
Flash
Mawar Dark Crimson
Ayu Anggun
Novel
Bronze
Sang Putri dan Pangeran Pujangga
Ayu Anggun
Flash
Si Pembawa Pesan
Ayu Anggun
Novel
Love You, Doc!
Ayu Anggun
Novel
Bronze
Emergency Bride
Ayu Anggun