Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Mawar Dark Crimson
3
Suka
5,674
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Lakshita melintasi tepi taman sepulang kuliah.

Dia menatap prihatin ke tengah taman bermain yang sepi.

Selalu di jam lima sore.

Pada ayunan di tengah taman,

gadis berambut kecokelatan sepunggung itu berayun pelan.

Menatap sosok pemuda di seberangnya.

Yang duduk di bangku taman sambil menggenggam seikat buket mawar dark crimson.

Tatapannya sendu.

Seakan tak berpijak pada dunia.

Keduanya seolah bicara tanpa suara.

Lakshita mendesah pelan.

Prihatin dengan keduanya.

Si gadis kemudian menoleh.

Tatapannya berserobok dengan milik Lakshita.

Namun Lakshita segera mengalihkan tatapannya.

Mencoba acuh dan mempercepat langkahnya menjauh.

Sekelebat angin menghentikannya.

Lakshita terpaku di tempat.

Beku sambil bergidik.

Menatap kembali ke arah ayunan yang berjarak dua meter di depannya.

Masih berayun pelan.

Dan ... kosong.

Lakshita menoleh hati-hati pada tangan kanannya yang mengambang di udara.

Dalam hitungan detik,

gadis berwajah pucat itu mencekalnya.

Menyalurkan apa yang tersisa dari ruhnya.

Sekelebat ingatan melesak masuk ke dalam pikiran Lakshita yang mendadak kosong.

Berbagai ekspresi si pemuda dengan buket mawar itu menyerangnya bertubi-tubi.

Tertawa.

Kecewa.

Marah.

Menangis.

Histeris.

Penyesalan.

Semuanya.

Hingga senyum pilu memohon gadis yang berdiri di hadapan Lakshita membuatnya luluh.

Bersama memudarnya sosok si gadis.

Lakshita mengangguk mengerti.

Dengan langkah pasti dia menghampiri si pemuda.

Mengambil mawarnya tanpa permisi dan meletakkannya di ayunan yang bergoyang lemah.

Si pemuda tercengang.

Ingin marah tapi juga penasaran.

"Dia ... Katrina maksudku, baru saja pergi dengan senyuman. Dan ingin kamu kembali tersenyum untuknya."

Si pemuda kembali menatap Lakshita.

Heran dan curiga.

"Siapa kamu?"

"Aku hanya mengatakan yang tak bisa dia ucapkan."

Lakshita menatap tepat ke dalam netra mata pemuda itu.

"Berhentilah menantang maut di jalanan. Itu tidak akan bisa mengembalikan waktu di antara kalian. Kamu hanya membuatnya tersiksa jika memaksa melawan takdir!"

"Jangan biarkan dia kembali ke sini hanya untuk terombang-ambing dalam dunia yang bukan tempatnya. Jadi, lepaskanlah. Antarkan dia dengan keikhlasan."

***

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Wah verse flash fiction
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Gold
Not in Wonderland
Bentang Pustaka
Flash
Mawar Dark Crimson
Ayu Anggun
Novel
Bronze
SESIUN ALTHA
Yukariani
Flash
Cinta Mati
Permatasai
Novel
Bronze
Kembali
Jejak Kenangan
Cerpen
Bronze
Jatuh Cinta dengan Pak Polisi
Dewi Agustin
Flash
Obrolan malam tahun baru
Elique
Novel
Bronze
EX
Amanda S.
Novel
Bronze
Cinta Satu Dekade
Nita Roviana
Novel
Gold
Eugene Rewrite
Mizan Publishing
Flash
Pulang
Fajar R
Novel
Yang Abadi
dari Lalu
Novel
Bronze
Gemintang
Prily R. Madansary
Novel
Gold
Shea
Bentang Pustaka
Cerpen
BIAR MENJADI KENANGAN
Alif Lambang
Rekomendasi
Flash
Mawar Dark Crimson
Ayu Anggun
Novel
Bronze
Sang Putri dan Pangeran Pujangga
Ayu Anggun
Novel
Love You, Doc!
Ayu Anggun
Novel
Bronze
Emergency Bride
Ayu Anggun
Flash
Si Pembawa Pesan
Ayu Anggun