Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
"Adikku tidak boleh menangis, suatu saat aku akan membawamu melihat bintang kau suka bintang bukan?"
Janji yang selalu aku pegang hingga saat ini. Impian kita untuk bertemu, bermain bersama dan membawa ikatan virtual ini kedunia yang nyata. Betapa bersyukurnya aku pada Tuhan yang mempertemukanku padamu. Meski hanya sekedar melalui dunia virtual.
Sekali lagi kukatakan aku ingin bertemu denganmu.
Setiap hari tiada kata tanpa kau memarahiku. Tentu saja karena pola makanku yang berantakan dan kebiasaan membuat barcode di lengan kiriku dengan benda tajam. Kau memelukku ketika suara bentakan dan suara-suara pertengkaran kudengar didalam rumah ini. Meski hanya sebatas garis miring dengan kata "peluk" aku bisa merasakan kehangatan dan perlindunganmu.
Tapi apa ini? Sudah dua bulan sejak kau berkata:
"Aku akan kembali, aku selalu bersamamu ingatlah itu"
Kau bohong, KAU BERBOHONG! kau tak pernah kembali. Tahukah kau aku mencarimu kesana kemari. Dengan rasa hampir putus asa. Lalu tiba-tiba, mantanmu datang padaku dan mengatakan bahwa kau.....
Telah tiada
Aku tak mampu berkata satu kata pun. Diriku belum bisa menerimanya. Berpikir bahwa itu semua kebohongan belaka. Namun, Tuhan meyakinkanku lewat seseorang yang memberikan salah satu akun sosial mediamu. Mataku tak mampu membendung air mata. Dua buah video dengan menunjukkan dirimu dengan sebuah gitar.
Kau mengabulkan permintaanku. Kesedihan selalu menyapaku setiap kali aku mengingatmu.
Semua mimpi kita akan tetap menjadi mimpi. Hanya bisa meminta belas kasih padaNya untuk mempertemukan kiya disurgaNya. Agar aku bisa mengatakan bahwa aku sangat menyayangimu.