Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Lidah Tetangga
5
Suka
6,189
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Plak! 

"Sengaja kamu ya menghindar dariku? Hutangmu sudah 2 juta, belum sama bunganya. Aku sudah cukup bersabar menunggu kamu mengangsurnya." 

Weni tertunduk sambil memegang pipinya yang panas tertampar.

"Maaf, aku belum punya uang untuk membayar," katanya dengan wajah datar tanpa air mata. 

"Aku sudah bosan dengar alasanmu ini dan itu. Kalau dalam satu Minggu kamu tidak membayar hutangmu. Akan ku datangi ke rumahmu dan kukatakan semua sama suamimu!" 

"Jangan. Tolong, jangan. Aku akan berusaha secepatnya membayar." 

Banyak tetangga keluar dari rumah, bukan untuk melerai, tapi hanya ingin tahu dan penasaran.

Beberapa hari kemudian. 

"Eh, itu si Weni, 'kan? Suka banget ngutang. Udah tahu nggak ada penghasilan, nggak bisa bayar. Kok sampe ngutang di mana-mana. Ih, aku jijik lihat orang kek gitu," kata wanita bertubuh langsing itu sambil mengupas bawang.

"Kabarnya, selain banyak hutang sama lintah darat, dia juga berhutang di beberapa koperasi. Belum yang di bank." 

"Masak sih?" 

Bisik-bisik tetangga terus saja mengganggu telinga. Weni berusaha diam. Niatnya datang ke acara hajatan hanya untuk membantu tetangga, ternyata hujatan yang diterimanya. Setiap kali ia bergabung dengan beberapa orang, satu persatu mereka menghindar, menjauhi. Hingga membuat Weni terdiam, kemudian beranjak dan meninggalkan tempat. 

Di rumah. Weni hanya diam mendengar Ika meminta uang untuk membayar sekolah.

"Masak apa hari ini? Mana rokokku?" tanya suaminya tiba-tiba. 

"Mulai saat ini kita hidup seadanya saja, Pak. Tolong berhenti merokok, itu juga hanya merusak kesehatan."

Tanpa menjawab ia menggeledah dompet milik istrinya dan tidak ada apa-apa di sana. 

***

"Berapa ini, Mbak?" tanya Weni datang ke sebuah warung sayur di dekat rumahnya. 

"Kontan ya, Mbak. Nggak boleh utang. Nanti sama kayak yang sudah-sudah lagi. Sampe ditagih ke mana-mana. Saya kan jualan juga pake modal, Mbak." 

Weni diam. Dibukanya dompet dan menemukan uang 20 ribu pemberian dari anak pertamanya yang kerja serabutan dan sudah memiliki keluarga. Weni membayar.

Sampai di dekat rumah, ternyata sudah ramai orang-orang. Tiga petugas koperasi dan si rentenir datang secara bersamaan. Mereka berebut mengambil apa pun yang tersisa di rumah itu. Gas, kompor, dan apa pun yang bisa di jual mereka ambil. Weni menahan tangisnya melihat itu. Ia bersembunyi di balik pohon mangga. Tubuhnya luruh sambil menangis.

Ika menangis melihat rumahnya diobrak-abrik.

"Tunggu kalau dia pulang akan kuberi perhitungan!" teriak Dion.

Weni semakin menunduk dalam dengan tangisan yang kian menjadi. Ia berlari menjauh dari sana dan bersembunyi di sebuah rumah yang kosong.

***

Keesokkan harinya.

Berkeliling mereka mencari ke setiap sudut desa. Bahkan beberapa tetangga yang masih memiliki hati ikut mencari keberadaannya. Sayang hingga sore tak diketemukan. Namun, saat Mereka akan pulang dan melewati sebuah gudang kosong. Ika seperti ada insting yang membuatnya mendekat dan masuk ke gudang itu. 

"Ibu!! Tolong!" 

Semua orang mendekati Ika yang berteriak histeris di dalam gudang.

Weni, wanita berusia 45 tahun itu gantung diri. Matanya melotot dengan lidah menjulur keluar.

Mungkin sebagian manusia ada yang berhutang karena kebiasaan buruknya, tapi ada orang-orang tertentu yang melakukannya bukan karena ia suka, tapi karena didesak oleh keadaan.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
CINTA DAN BENCI
Ria Lisdiani
Novel
Bronze
Katalis Kata
Aliha Ardila
Novel
Bronze
Cinta Yang Terenggut
Sofia Grace
Novel
Bronze
Koresponden
Ranang Aji SP
Flash
Lidah Tetangga
Selvi Nofitasari
Flash
Tuhanmu Siapa? Cintaku Kamu!!!
Antonius Ngatiman
Novel
Bronze
Suami terbaik
Firanda firdaus
Novel
Chandlina
Al Szi
Novel
Bronze
a girl in the lighthouse
Rumpang Tanya
Novel
Bronze
Senja bersayap Elang
senja
Novel
Bronze
Sulung
Puan Purnama
Novel
Bronze
Rumah Untuk Pulang
icilluis
Novel
Cinta Lintas Usia
Arif Ramadhan
Novel
Bronze
Karir & Cinta
Lusi permata sari
Novel
Gold
The Ghost In My School
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
Lidah Tetangga
Selvi Nofitasari
Novel
Bronze
Bias Rasa
Selvi Nofitasari
Novel
Bronze
Cinta di Hati Ratu
Selvi Nofitasari
Novel
Jodoh Untuk Prasetyo
Selvi Nofitasari
Novel
Bronze
Playgirl Limited Edition
Selvi Nofitasari
Novel
Bronze
Tajwid Cinta
Selvi Nofitasari
Novel
Mereka yang Kusebut 'Teman'
Selvi Nofitasari
Novel
Catatan Hitam Magdalena
Selvi Nofitasari
Skrip Film
THE AUTHORS
Selvi Nofitasari
Skrip Film
Sri, tok!
Selvi Nofitasari
Novel
Bukan Playgirl Biasa
Selvi Nofitasari
Novel
Aku Ikhlaskan, Dia
Selvi Nofitasari