Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Kata Kakak
7
Suka
6,114
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Di dalam ruangan dingin dan senyap ini aku hanya mampu duduk terdiam di atas dipanku. Aku menatap pintu keluar yang terlihat kokoh itu.

"Bagaimana ini kak ? Sekarang kita terjebak di ruangan ini." Tanyaku kalut sambil menggigit ujung kuku telunjukku.

"Mau bagaimana lagi, ini semua salahmu." Kakak menatapku dengan tatapan sedingin es. Seolah ia bisa membekukan seluruh tubuhku hanya dengan tatapannya. Kakak, tolong aku ... tenggorokanku tercekat.

" Tapi kakak bilang, aku hanya perlu mendorongnya, lalu ia akan tertidur ..." ujarku makin panik.

"Iya, tapi aku juga bilang kau harus segera lari. Mengapa kau diam saja ketika lelaki itu mendekatimu ?" Cecarnya lagi.

"Karena ia hangat." Jawabku pelan sambil berjalan mwndekati cermin di hadapanku.

"Ayolah Alisya, aku selalu menemanimu dalam dingin dan kelamnya hidupmu. Lalu kau membawa kita terjebak di sini hanya karena lelaki itu hangat ? Lalu mengapa aku menghabiskan waktu di sini bersamamu?" Kakak mulai berbalik.

Aku hanya terdiam. Tidak mampu membalas kata-katanya. Semua kejadian itu seolah menjadi rekaman gambar beralur lambat di kepalaku.

"Aku tidak sungguh-sungguh ingin mendorong wanita itu. Ia terlihat sangat mengkhawatirkan aku. Tapi kata kakak ...." aku bergumam pelan sekali. Aku takut kakak mendengarku.

****

Di luar ruangan, dr. Fabio Thomas dan Erik kakak laki-laki Alisya memperhatikan gerak-geriknya melalui cermin dua arah.

" Siapa yang sebenarnya dia panggil kakak ?" Tanya Erik kebingungan.

"Sepertinya kakak ini telah menyelesaikan sebagian besar masalahnya." Jawab dokter itu berusaha menenangkannya.

"Aku benar-benar tak habis pikir dokter. Selama ini dia selalu berkata tentang kakak. Tapi aku mengira itu adalah seniornya atau sahabatnya."

Dokter yang telah lama mempelajari ilmu kejiwaan itu terdiam, cukup lama.

"Apa Alisya sebenarnya memiliki seorang kembaran ?" Ia sendiri terlihat terkejut dengan pertanyaannya.

"Iya dok, seorang perempuan. Di usia empat tahun Alisya tak sengaja mendorongnya mendorongnya dari lantai tiga ... saat itu mereka sedang bermain bersama." Erik menjawab pertanyaan itu dengan tersendat.

Wajah dokter itu pucat pasi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Thriller
Novel
Gold
Carmine
Noura Publishing
Flash
Kata Kakak
Tutih riri ayu
Novel
Bronze
Catatan Balas Dendam
Dimas Adiputra
Novel
Bronze
The Rogue
IyoniAe
Novel
Perempuan Tanpa Nama
Daras Resviandira
Novel
Gold
Every Wrong Thing
Noura Publishing
Flash
Induk Semang
Laila Al Hasany
Flash
Saturnight
Mae Takata
Novel
Bronze
Find You
Sonya Mega Flourensia
Novel
Bronze
PPKM (Pelan-pelan Kalian Mati)
ken fauzy
Novel
Bronze
Keris Puspa Dumilah
Nanang Hadi Sucipto
Novel
Anjelica
Ziendy Zizaziany
Flash
Headline
Utep Sutiana
Flash
Bronze
Mimpi Ibu Ikan dan Ayah Laba-laba
Alfian N. Budiarto
Komik
Bronze
Where Are You
its RAP
Rekomendasi
Flash
Kata Kakak
Tutih riri ayu