Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Kata Kakak
7
Suka
7,875
Dibaca

Di dalam ruangan dingin dan senyap ini aku hanya mampu duduk terdiam di atas dipanku. Aku menatap pintu keluar yang terlihat kokoh itu.

"Bagaimana ini kak ? Sekarang kita terjebak di ruangan ini." Tanyaku kalut sambil menggigit ujung kuku telunjukku.

"Mau bagaimana lagi, ini semua salahmu." Kakak menatapku dengan tatapan sedingin es. Seolah ia bisa membekukan seluruh tubuhku hanya dengan tatapannya. Kakak, tolong aku ... tenggorokanku tercekat.

" Tapi kakak bilang, aku hanya perlu mendorongnya, lalu ia akan tertidur ..." ujarku makin panik.

"Iya, tapi aku juga bilang kau harus segera lari. Mengapa kau diam saja ketika lelaki itu mendekatimu ?" Cecarnya lagi.

"Karena ia hangat." Jawabku pelan sambil berjalan mwndekati cermin di hadapanku.

"Ayolah Alisya, aku selalu menemanimu dalam dingin dan kelamnya hidupmu. Lalu kau membawa kita terjebak di sini hanya karena lelaki itu hangat ? Lalu mengapa aku menghabiskan waktu di sini bersamamu?" Kakak mulai berbalik.

Aku hanya terdiam. Tidak mampu membalas kata-katanya. Semua kejadian itu seolah menjadi rekaman gambar beralur lambat di kepalaku.

"Aku tidak sungguh-sungguh ingin mendorong wanita itu. Ia terlihat sangat mengkhawatirkan aku. Tapi kata kakak ...." aku bergumam pelan sekali. Aku takut kakak mendengarku.

****

Di luar ruangan, dr. Fabio Thomas dan Erik kakak laki-laki Alisya memperhatikan gerak-geriknya melalui cermin dua arah.

" Siapa yang sebenarnya dia panggil kakak ?" Tanya Erik kebingungan.

"Sepertinya kakak ini telah menyelesaikan sebagian besar masalahnya." Jawab dokter itu berusaha menenangkannya.

"Aku benar-benar tak habis pikir dokter. Selama ini dia selalu berkata tentang kakak. Tapi aku mengira itu adalah seniornya atau sahabatnya."

Dokter yang telah lama mempelajari ilmu kejiwaan itu terdiam, cukup lama.

"Apa Alisya sebenarnya memiliki seorang kembaran ?" Ia sendiri terlihat terkejut dengan pertanyaannya.

"Iya dok, seorang perempuan. Di usia empat tahun Alisya tak sengaja mendorongnya mendorongnya dari lantai tiga ... saat itu mereka sedang bermain bersama." Erik menjawab pertanyaan itu dengan tersendat.

Wajah dokter itu pucat pasi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Kata Kakak
Tutih riri ayu
Novel
Delapan Bidak
Jimmy Alexander
Flash
Bronze
Selembar Selimut Merah
Afri Meldam
Novel
Bronze
Paycho Pathos
MR Afida
Novel
Mayat Terakhir
yulisaputra
Novel
Romero dan Eleni
waliyadi
Novel
Bronze
Sarah & The Blessed People Vol. 1
usparkledust
Novel
Bronze
Eagle Dust
I. Majid
Novel
Bronze
HANYA TUHAN YANG MAHA TAHU
Muhamad Izdad Fuadi
Novel
Liar! Liar! Liar! Liar!
Ei
Skrip Film
Delta 08 : Resurrection
Rizqi Mochamad Saputra
Novel
Bronze
Aku, Dia & Kami
Joannes Rhino
Novel
Mie Di Bulan Mei
Bakasai
Novel
Tsurat Abadi
Harjo S. Royani
Novel
Bronze
ASTAGHFIRULLAAH (Suropati)
Hermawan
Rekomendasi
Flash
Kata Kakak
Tutih riri ayu