Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Kamu Jangan Menangis
15
Suka
11,363
Dibaca

Ibu menempelkan telunjuknya di bibir Kesya ketika ia hendak bicara. Kesya gemetar dan terdiam, lalu memeluk bonekanya makin erat. Pak Sukro yang menyaksikan adegan itu lewat spion tengah buru-buru fokus pada kemudi setelah melihat kilatan mengerikan di mata ibu.

Di lampu merah, dua pengamen cilik berdiri di dekat mobil Kesya. Mereka membawakan lagu Chrisye berjudul 'Kisah Cintaku'. Ibu membuka kaca mobil lalu ikut bernyanyi bersama mereka.

Haruskah ku pergi..

Tinggalkan dunia..

Agar aku dapat berjumpa denganmu..

Tak lama kemudian, wajah mereka meringis dan nyanyian mereka jadi kacau. Mereka mundur teratur sambil menutup hidung, mengabaikan selembar uang sepuluh ribuan yang disodorkan ibu. Kesya membuka mulutnya hendak mengeluarkan kalimat, tetapi dengan sigap ibu kembali menempelkan jari telunjuknya di bibir Kesya.

***

Setibanya di rumah, Pak Sukro mengangkat Kesya lalu mendudukkannya di kursi roda.

"Terima kasih, Pak. Hari ini tugas bapak sudah selesai," kata ibu dengan nada dan ekspresi datar. Pak Sukro mengangguk sambil menunduk, tak berani menatap mata ibu.

Ibu mendorong Kesya masuk ke rumah. Pak Sukro menatap mereka sedih dan menangis tanpa suara.

***

Kesya dan ibu sudah berada di depan pintu kamar. Ibu melepas pegangannya di pendorong kursi roda lalu membuka pintu. Kesya mengambil kesempatan itu untuk bicara." Bu, aku sudah.."

Ibu buru-buru berjongkok lalu menempelkan jari telunjuknya di bibir Kesya.

"Ibu tahu, nak," kata ibu sambil mengangguk dan membelai rambut Kesya. "Hari ini, Ibu punya kejutan buat kamu," lanjut ibu sambil mencium kening Kesya. Kemudian, ibu bangkit dan mendorong Kesya ke kamarnya.

Setelah itu, ibu mengunci pintu lalu membimbing tatapan Kesya ke arah langit-langit kamarnya. Kesya terkejut dan nafasnya tak beraturan.

Sambil bersenandung ibu meletakkan sebuah kursi di tengah-tengah kamar. Kesya hanya bisa menangis dan menggeleng tak berdaya di atas kursi rodanya ketika ibu berdiri di atas kursi sambil memasang tali tambang di leher. Kemudian, ibu tersenyum dan menempelkan telunjuk di bibirnya sendiri. "Sssttt.. Kamu jangan menangis. Ibu mau menyusul kamu."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (16)
Rekomendasi dari Horor
Flash
Kamu Jangan Menangis
Sugiadi Azhar
Cerpen
Bronze
Galeri Lukisan Oscar
Christian Shonda Benyamin
Novel
Bronze
MALDEVIR
Okhie vellino erianto
Komik
Teror di Kampung Sanes
Alfisyahrin Zulfahri Akbar
Novel
Gold
Surat dari Kematian
Falcon Publishing
Novel
Surat Misterius
Hidayatun Qudsiyah
Skrip Film
KUNTI DAN BARON BIRU
Katyusha
Cerpen
Rencana
Endah Wahyuningtyas
Flash
Khayalan Babu
Muhammad Yunus
Cerpen
Bronze
Jam Dinding
Reja Fahleza
Novel
Gold
AGNOSIA
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Genderuwo Penculik Istriku
Yuisurma
Flash
Jalan Setapak
Bima Kagumi
Flash
Bronze
Ayah yang Aneh
Nisa
Novel
Bronze
6nam
Nikodemus Yudho Sulistyo
Rekomendasi
Flash
Setan Curhat
Sugiadi Azhar
Flash
Kamu Jangan Menangis
Sugiadi Azhar
Flash
Sleding Neraka
Sugiadi Azhar
Flash
SLURRPPP
Sugiadi Azhar
Flash
Hutang Fiksi
Sugiadi Azhar
Flash
Terkoyak
Sugiadi Azhar
Flash
It's My Tackle
Sugiadi Azhar
Skrip Film
PEBINOR (Skenario Film)
Sugiadi Azhar
Flash
Sisa Hujan
Sugiadi Azhar
Flash
Di Kolong Ranjang
Sugiadi Azhar
Novel
It's My Tackle
Sugiadi Azhar
Flash
Lantai Keramik
Sugiadi Azhar
Skrip Film
NADA MINOR (Skenario Film)
Sugiadi Azhar
Flash
Harmonika Tua
Sugiadi Azhar
Flash
Koran Pagi
Sugiadi Azhar