Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Kamu Jangan Menangis
15
Suka
10,643
Dibaca

Ibu menempelkan telunjuknya di bibir Kesya ketika ia hendak bicara. Kesya gemetar dan terdiam, lalu memeluk bonekanya makin erat. Pak Sukro yang menyaksikan adegan itu lewat spion tengah buru-buru fokus pada kemudi setelah melihat kilatan mengerikan di mata ibu.

Di lampu merah, dua pengamen cilik berdiri di dekat mobil Kesya. Mereka membawakan lagu Chrisye berjudul 'Kisah Cintaku'. Ibu membuka kaca mobil lalu ikut bernyanyi bersama mereka.

Haruskah ku pergi..

Tinggalkan dunia..

Agar aku dapat berjumpa denganmu..

Tak lama kemudian, wajah mereka meringis dan nyanyian mereka jadi kacau. Mereka mundur teratur sambil menutup hidung, mengabaikan selembar uang sepuluh ribuan yang disodorkan ibu. Kesya membuka mulutnya hendak mengeluarkan kalimat, tetapi dengan sigap ibu kembali menempelkan jari telunjuknya di bibir Kesya.

***

Setibanya di rumah, Pak Sukro mengangkat Kesya lalu mendudukkannya di kursi roda.

"Terima kasih, Pak. Hari ini tugas bapak sudah selesai," kata ibu dengan nada dan ekspresi datar. Pak Sukro mengangguk sambil menunduk, tak berani menatap mata ibu.

Ibu mendorong Kesya masuk ke rumah. Pak Sukro menatap mereka sedih dan menangis tanpa suara.

***

Kesya dan ibu sudah berada di depan pintu kamar. Ibu melepas pegangannya di pendorong kursi roda lalu membuka pintu. Kesya mengambil kesempatan itu untuk bicara." Bu, aku sudah.."

Ibu buru-buru berjongkok lalu menempelkan jari telunjuknya di bibir Kesya.

"Ibu tahu, nak," kata ibu sambil mengangguk dan membelai rambut Kesya. "Hari ini, Ibu punya kejutan buat kamu," lanjut ibu sambil mencium kening Kesya. Kemudian, ibu bangkit dan mendorong Kesya ke kamarnya.

Setelah itu, ibu mengunci pintu lalu membimbing tatapan Kesya ke arah langit-langit kamarnya. Kesya terkejut dan nafasnya tak beraturan.

Sambil bersenandung ibu meletakkan sebuah kursi di tengah-tengah kamar. Kesya hanya bisa menangis dan menggeleng tak berdaya di atas kursi rodanya ketika ibu berdiri di atas kursi sambil memasang tali tambang di leher. Kemudian, ibu tersenyum dan menempelkan telunjuk di bibirnya sendiri. "Sssttt.. Kamu jangan menangis. Ibu mau menyusul kamu."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (16)
Rekomendasi dari Horor
Flash
Kamu Jangan Menangis
Sugiadi Azhar
Flash
PEREMPUAN YANG BERSAMAKU
Embart nugroho
Novel
Bronze
JERAT IBLIS
Eirene Rens
Novel
Bronze
Surti
Herman Sim
Cerpen
Hantu di Rumah Baru
Karang Bala
Flash
THE MARIONETTE AND HER FAIRYTALE
Reiga Sanskara
Novel
PROMISE "JANJI JIWA"
Vien Mariana
Novel
Misteri Barisan Di Belakang Imam
Indah lestari
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Madrid
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Di Balik Sebuah Kecelakaan : Arka Dan Senyuman Terakhir
muhamad jumari
Novel
Gold
Fantasteen Bisikan Caroline
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Jamkos ~Novel~
Herman Sim
Komik
Bronze
Me !
Willy Reichi
Novel
NAPAS TERAKHIR
Maria Merianti Boru Malau
Novel
Gold
Fantasteen Scary Hole of Darkness
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
Kamu Jangan Menangis
Sugiadi Azhar
Flash
Sisa Hujan
Sugiadi Azhar
Flash
Terkoyak
Sugiadi Azhar
Flash
Koran Pagi
Sugiadi Azhar
Flash
Hutang Fiksi
Sugiadi Azhar
Flash
Rapor Dari Tuhan
Sugiadi Azhar
Skrip Film
PEBINOR (Skenario Film)
Sugiadi Azhar
Flash
Di Kolong Ranjang
Sugiadi Azhar
Flash
Harmonika Tua
Sugiadi Azhar
Skrip Film
NADA MINOR (Skenario Film)
Sugiadi Azhar
Flash
It's My Tackle
Sugiadi Azhar
Flash
Setan Curhat
Sugiadi Azhar
Flash
SLURRPPP
Sugiadi Azhar
Novel
It's My Tackle
Sugiadi Azhar
Flash
Lantai Keramik
Sugiadi Azhar