Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Dompet Kulit
13
Suka
9,493
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Bus yang kutumpangi di terminal Leuwi Panjang pagi ini penuh sesak, memaksaku untuk berdiri sepanjang perjalanan menuju ke kampus. Kudekap tas biru kesayangan di dada. Lima belas menit berlalu, seorang lelaki berkemeja biru laut mempersilahkan duduk, kini, ia yang berada di posisi berdiri. Alhamdulillah, ternyata masih ada orang baik yang peduli sesama. Kuhempaskan badan di kursi, lumayan pegal juga kaki ini.

***

“Turun di mana, Teh?” sapa seorang perempuan ramah. Ia menggendong seorang anak laki-laki yang umurnya kira-kira dua tahunan.

“Turun di kampus UIN Cibiru, Teh. Teteh turun di mana?” Aku balik bertanya.

“Wah, duluan saya, dong, Teh. Saya di Gedebage.”

Aku mengangguk seraya tersenyum singkat sebagai balasan dari ucapannya barusan. Setelah itu kami membisu, larut dalam pikiran masing-masing.

Satu-persatu penumpang turun di tempat tujuannya masing-masing. Kursi yang kududuki menyisakan kami bertiga, aku, perempuan itu, dan juga lelaki yang tadi mempersilahkanku duduk. Posisi dudukku sekarang berada di tengah-tengah mereka.

“Yang pakai kemeja biru laut itu suami saya,” kata perempuan itu.

“Oh, maaf, Teh, tukeran atuh duduknya.” Aku beranjak dari tempat duduk mempersilahkan perempuan itu untuk duduk di tengah.

“Nggak usah Teh, disini aja. Dia sangat tertarik melihat kendaraan lalu-lalang dari jendela bus,” tolaknya, kemudian membelai lembut kepala sang anak.

Sepanjang perjalanan, aku dan perempuan itu mengobrol, sedangkan suaminya lebih banyak diam. Sementara itu, anak dalam gendongan sang ibu tengah asyik makan biskuit cokelat. Sesekali berceloteh riang sambil menunjuk ke arah kendaraan melalui kaca jendela bus. Benar-benar lucu dan menggemaskan raut wajah anak itu, hingga aku tak dapat mencegah tanganku untuk menjawil pipinya.

Tiba di tempat tujuan, mereka berpamitan dan turun. Melalui kaca bus, aku masih sempat melihat lambaian tangan sang perempuan sambil tersenyum padaku. Kubalas pula lambaiannya dengan menyunggingkan senyuman. Benar-benar pasangan yang ramah, baik hati, dan juga menyenangkan, terutama Ibu dari anak itu.

“Neng, ongkosnya!” Suara kondektur bus mengagetkanku. Saking asyiknya benak ini fokus pada kenalan baru itu, aku tak menyadari ternyata bus ini sudah berhenti di terminal akhir.

Lima menit mengubek seluruh isi tas, tak juga kutemukan dompet kulit warna cokelat yang biasanya selalu setia berada dalam tas biruku. Keringat mulai bercucuran, sejumlah pertanyaan berkecamuk tanpa bisa terjawab, mungkinkah ketinggalan di rumah? Tapi, seingatku, sejak pulang kuliah kemarin, dompet kulit itu belum aku keluarkan sama sekali dari dalam tas. Mungkinkah pasangan suami istri itu ....?

Nggak, nggak mungkin. Buru-buru kutepis prasangka buruk itu. Mereka kelihatan baik, kok.

Rasa panik semakin melanda ketika menyaksikan kondektur itu masih belum beranjak dari tempatnya berdiri. Ia masih setia menengadahkan tangan. Senyum ramah yang disunggingkannya kali ini sungguh sangat menyiksa perasaan.

 

 

 

 

 

 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@Lirin, bisa jadi, Kak
waduuh ternyata mereka ...
@sugiardi, betul, Kak
Jangan suodzon 🥺
@rinafryanie iya, Teh 😂
Duh, malu-maluin aja. Mana udah suudzon
@riwidy terima kasih sudah mampir
@aylana, bener, kak. Terima kasih sudah mampir
wuahhhh keren beud
jangan mudah percaya orang asing.. gmna tuh jdinya?
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Dompet Kulit
Suci Asdhan
Flash
Radar Seorang Manusia yang Tak Berujung Pulih
Rainzanov
Flash
Salsabila
Wuri
Flash
RUN!
Alviona Himayatunisa
Flash
ACELE
Dira Rahayu
Flash
PRIA MISTERIUS
Arthur William R
Flash
Suara Dari Ruang Bawah
aleu
Cerpen
Bronze
KUCING WANGSA PRIBUMI
brobin
Novel
Gold
Bird Box
Noura Publishing
Cerpen
Bronze
Mirror | Universe
Rezt Elliot
Flash
PESTA DEMOKRASI DI DESA TELUH
D. Rasidi
Novel
Bronze
Don't See Me
Valianti
Novel
My roommate
Garis pensil
Novel
The Winter's Hunter
Wuri
Cerpen
Halo, Selamat Tinggal!
Ilestavan
Rekomendasi
Flash
Dompet Kulit
Suci Asdhan
Novel
Bronze
Duo Kacamata (Sahabat Jadi Saudara)
Suci Asdhan
Novel
Cinta Kedua Bu(Li)nda
Suci Asdhan
Flash
Main Bola
Suci Asdhan
Flash
Akhir Sebuah Penantian
Suci Asdhan
Flash
Yang Terlupakan
Suci Asdhan
Flash
Petak Umpet
Suci Asdhan
Flash
Rindu
Suci Asdhan
Flash
Surat Cinta
Suci Asdhan
Skrip Film
Jodoh Atau Bukan?
Suci Asdhan