Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Setiap kali berjalan melewati cermin atau apa pun yang dapat merefleksikan wajahnya, Anomi selalu melengos. Sejak remaja dia merasa wajahnya tidak sedap dipandang.
Hingga suatu hari, ketika Anomi baru pulang dari tempat kerja, seseorang yang tidak dikenal mendekatinya dan berkata, "Ada sesuatu di wajahmu."
Anomi mengernyit sambil terus melangkah menuju rumahnya.
Kemudian, seseorang yang lain kembali mendekati Anomi dan mengatakan hal serupa, "Ada sesuatu di wajahmu."
"Ada apa di wajahku?" tanya Anomi dalam hati.
Setiap orang yang berpapasan dengannya selalu berhenti sebentar untuk kemudian berkata kepadanya, "Ada sesuatu di wajahmu."
Lama-lama Anomi jengah juga. Dia pun mempercepat langkah kakinya, bahkan sampai berlari.
Ketika sedang berlari, Anomi masih mendengar orang-orang berkata, "Ada sesuatu di wajahmu. Ada sesuatu di wajahmu. Ada sesuatu di wajahmu."
Anomi berlari semakin cepat sambil menutup kedua telinganya.
Sesampainya di rumah, dia langsung menutup pintu dengan keras.
"Ada apa di wajahku?" tanya Anomi sambil berjalan ke dalam kamar. Dia melemparkan tubuhnya ke ranjang dan menatap langit-langit kamar.
Karena penasaran, Anomi segera bangkit dari tidurnya dan berjalan ke kamar mandi. Dengan perlahan, dia melongokkan kepalanya ke dalam bak kamar mandi.
Di permukaan air yang sedikit bergelombang itu, Anomi melihat ada sesuatu di wajahnya.[]