Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Lembayung kembali terlukis dengan sempurna di cakrawala sore ini. Deburan ombak terdengar lirih membuat suasa semakin sejuk. Semilir angin menggerakkan jilbab yang aku pakai, jilbab pemberiannya saat akan meminangku dahulu. Aku terus menjejakkan kaki di atas pasir putih ini, memandangi karya sang Maha Agung. Aku tersenyum melihat pesonanya yang indah, seindah hadirnya dia yang selalu mengenggam tanganku menuju cinta-Nya. Meski dunia sempat menolak kebersamaan kami, tetapi keteguhannya membuat semua menjadi takluk. Dia telah membuktikan bahwa cintanya padaku bukanlah cinta yang biasa.
Disaat aku sekarat hampir meregang nyawa, dia adalah salah satu alasanku untuk terus bertahan. Hingga aku bisa pulih dan kembali berjalan bersamanya. Namun, ujian tak cukup sampai di situ.
Semakin tua usia ikatanku dengannya ujian yang datang semakin berat. Hampir setiap hari pipiku basah, kepalaku terasa berat memikul beban yang ada. Namun, dia tak pernah sekali pun terdengar mengeluh. Dia selalu tersenyum menguatkanku, menghapus air mataku dengan lembut. Dia selalu meyakinkanku bahwa Tuhan itu Maha Adil. Semua ujian yang datang tidak lain untuk membentuk kita sebagai pribadi yang kuat. Ada kado indah yang tersedia dibalik pelik yang berhasil terlewati. Namun, sekarang aku harus melewati semua kepelikan seorang diri karena dia telah dipanggil oleh-Nya tiga bulan yang lalu. Raganya boleh pergi, tetapi cinta dan makna hidup yang dia ajarkan padaku tak akan pernah pudar, terus terpancar dengan indah seperti indahnya lembayung senja hari ini.