Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Yang Dibunuh Dunia
9
Suka
6,111
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Ibu, mengapa kita tidak masuk ke sana?” tanya Humaira.

Ratmi tidak menanggapi. Tangisnya menahan suaranya. Ia menatap ke depan, ruangan dengan tulisan berwarna merah, IGD. Lalu ia mengangkasakan pandangan hingga ke ujung atap bangunan pencakar langit itu.

“Ibu bagaimana jika jantungku sakit lagi? Bagaimana jika aku kejang lagi?” tambah Humaira.

“Tidak, Nak. Humaira tidak akan merasakan sakit lagi. Kita tidak perlu lagi masuk ke ruangan itu. Humaira sendiri tadi melihat bagaimana kita tidak diterima di ruangan itu. Ibu tidak ingin melihat Humaira menangis seperti tadi. Setelah ini, kita tidak akan pernah merasakan sakit.”

Ratmi membelai rambut Humaira, anak semata wayang yang begitu ia sayangi. Humaira adalah dunianya, hidupnya, dan segala harapannya.

“Maafkan ibu. Kita tidak punya sesuatu yang mereka mau. Kita asing. Kita tersisih. Kita juga tidak bisa pulang.”

“Apa kita gelandangan, Bu? Orang-orang yang melihat kita, satpam yang tadi bertugas, juga mengatakan kita pengemis, gelandangan.” Suara Humaira kian melemah di telinga Ratmi.

“Tidak, Nak. Kita punya rumah. Kita tinggal di dunia. Humaira tahu, dunia adalah rumah Tuhan.”

Ratmi mencium kening Humaira. Dalam pandangan Ratmi, Humaira sedang tertawa riang. Ia menggendong Humaira melewati orang-orang dan melewati banyak anak tangga.

Ada suara yang masih terdengar nyata di telinga Ratmi. Padahal, baginya, suara itu adalah kebohongan.

“Maaf, Bu. Anak Ibu sudah meninggal sebelum sampai di sini.”

Kaki Ratmi melemah. Namun keberanian di hatinya kian memuncak.

“Sekarang, kita akan pulang, Nak. Setelah ini, kita akan istirahat dengan tenang.”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Yang Dibunuh Dunia
Atsuka D
Novel
Bihan
Bob Haazel
Novel
Gelombang°°
Feryan Christ Jonathan
Cerpen
Bronze
Makan Malam Bersama Bapak
junian rafiandi
Novel
Jangan Jatuh Terlalu Dalam
kingsleigh
Novel
Memiliki Kehilangan
NarayaAlina
Novel
Gold
Tujuh Puisi Cinta Sebelum Perpisahan
Mizan Publishing
Novel
Naraya And The Dream Who Save Her Life
Fauziyah Nur Aulia
Novel
Gold
Mau Minum Obat Seumur Hidup
Mizan Publishing
Flash
Bronze
Cewek Gemas
B12
Flash
Bronze
Mendung dan Bayangan
SIONE
Novel
Sawang Sinawang
Monita Alvia
Novel
Gold
Senandung Talijiwo
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Handsome and The Beast
Zaira Diva Adissa
Flash
Ketika Para Binatang Tertular Virus Aneh dari Manusia
Eko Triono
Rekomendasi
Flash
Yang Dibunuh Dunia
Atsuka D
Novel
Bronze
Mbok Kirah
Atsuka D
Flash
Sepasang Sayap di Jendela (1)
Atsuka D
Novel
Bronze
Ugly But Lovable
Atsuka D
Flash
Perempuan yang Dipeluk Cemburu
Atsuka D
Flash
Ketika Iblis Tak Lagi Bermata Satu
Atsuka D
Skrip Film
T(EAR)IMISSU
Atsuka D
Flash
Bacot!
Atsuka D
Flash
Sebentar, Nak, Ada yang Belum Pulih
Atsuka D
Flash
Sepasang Sayap di Jendela (2)
Atsuka D
Novel
Aku Anak Ibuku Tapi Bohong
Atsuka D