Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Perempuan yang Dipeluk Cemburu
7
Suka
6,060
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Bagi Sadron, tidak ada yang lebih indah daripada suara burung Murai Batu miliknya. Mendengar kicauan burung Murai Batu itu menjadi ritual wajib bagi Sadron di pagi hari, selain kopi hitam pekat, tentunya.

“Masih ada saja burung-burung itu?” tanya Sapri yang kebetulan lewat di depan rumah Sadron.

“Kau tidak dengar suaranya? Semerdu ini.”

“Oh ya, merdu kaya suara Suaeb.” Sapri tertawa mengejek. “Kudengar kemarin tiga burung itu ditawar orang 50 juta? Tidak dilepas saja? Lumayan buat modal nikah sama Suaeb.”

“Hust, ngawur. Nanti kedengeran istriku. Sana pergi!” perintah Sadron.

Sapri hanya tertawa. Namun dia segera pergi setelah melihat kedatangan Surti membawakan segelas kopi.

“Apa kata Sapri tadi? Siapa yang mau nikah sama Suaeb? Bapak mau nikahin Suaeb?” buru Surti.

Sadron menoleh ke arah Surti. Lalu dia menjawab dengan entengnya, “iya. Bagaimana lagi. Bapak kasihan, Bu. Suaeb itu janda. Tidak ada lagi yang mengurus. Itung-itung bapak membantunya.”

“Bantu? Aku nggak salah denger, Pak? Bapak mau nikahin janda, penjual jamu itu karena pengen bantu? Asal Bapak sadar saja ya. Yang kerja di rumah ini, aku. Aku yang kerja malam-malam demi menghidupi keluarga ini. Bapak cuma bisa ngurus tiga burung sialan, sama burungmu itu. Minum kopi aja, aku yang beli, Pak!”

“Bu, bapak sudah janji sama Suaeb buat nikahin dia! Ini juga demi kebaikan Ibu. Apapun kata Ibu, bapak tetap nikahin Suaeb, dengan atau tanpa persetujuan Ibu!”

Keputusan itu sudah bulat. Surti tidak lagi bisa berbuat apa-apa. Dia rela kehilangan sesuatu. Namun, dia tetap puas karena di tempat kerja, dia bisa mendapatkan banyak penggantinya, tanpa syarat.

Keesokan hari, di depan rumah Sadron tidak lagi ada ritual kicauan burung. Pagi itu dimulai dengan suara teriakan Sapri saat mendapati empat kepala burung terpenggal kepalanya. Terkapar tak berdaya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Hahaha kak Kumara bahagia banget agaknya hahaa ini kalo dijadiin novel di sebelah, ampun kali ya. Hahhaa
hahahahhahahahah
Makasih kak @suciasdhan
Nah, ada yg sadar juga. Iya kak Herliyan. Bener. Burungnya yang punya burung. UPS.
Keren ending nya
Bukannya di awal ada tiga burung, kenapa menjadi 4 kepala burung? Apa di tambah sama yang punya burung kak 🤣🤣🤣
Heheh sama, aku jg ada 1 FF yang aslinya cerpen 😁😁
Sebenarnya ini dulu cerpen. Aku ubah jd Ff hehehe... Sekalian juga burungnya yang punya burung. Hahaha
waah mantap sekalian sama burungnya juga hahaha
Rekomendasi dari Drama
Flash
Perempuan yang Dipeluk Cemburu
Atsuka D
Novel
Bronze
Gadis Pelarian
Rosidawati
Novel
Beruang Es
Vivilutfia41
Novel
PERSEVERANCE
Hanawan Risa
Komik
Sad neighbor
awin anugra arif
Novel
Bronze
Handsome and The Beast
Zaira Diva Adissa
Novel
Bronze
Sumpah Setia
Annisa Sabhrina
Novel
Better than You
Slukepyn
Novel
Bronze
Tentang Asa
Vivian Hong
Novel
Bronze
Mirror
Lolita Alvianti susintaningrum
Novel
Bronze
Tentang Kisah Kita: Trilogi Novelette 3
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Bronze
Puri Setan dan Penghuninya yang Pernah Jatuh Cinta
romaneskha
Novel
Jadi, Boleh Aku Mencintaimu?
Shinta Puspita Sari
Flash
Forget
iam_light.blue
Novel
SUNSET
Murti Wijayanti
Rekomendasi
Flash
Perempuan yang Dipeluk Cemburu
Atsuka D
Flash
Sepasang Sayap di Jendela (2)
Atsuka D
Flash
Sepasang Sayap di Jendela (1)
Atsuka D
Novel
Bronze
Ugly But Lovable
Atsuka D
Flash
Yang Dibunuh Dunia
Atsuka D
Novel
Bronze
Mbok Kirah
Atsuka D
Flash
Bacot!
Atsuka D
Flash
Sebentar, Nak, Ada yang Belum Pulih
Atsuka D
Flash
Ketika Iblis Tak Lagi Bermata Satu
Atsuka D
Novel
Aku Anak Ibuku Tapi Bohong
Atsuka D
Skrip Film
T(EAR)IMISSU
Atsuka D