Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Perempuan yang Dipeluk Cemburu
7
Suka
5,843
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Bagi Sadron, tidak ada yang lebih indah daripada suara burung Murai Batu miliknya. Mendengar kicauan burung Murai Batu itu menjadi ritual wajib bagi Sadron di pagi hari, selain kopi hitam pekat, tentunya.

“Masih ada saja burung-burung itu?” tanya Sapri yang kebetulan lewat di depan rumah Sadron.

“Kau tidak dengar suaranya? Semerdu ini.”

“Oh ya, merdu kaya suara Suaeb.” Sapri tertawa mengejek. “Kudengar kemarin tiga burung itu ditawar orang 50 juta? Tidak dilepas saja? Lumayan buat modal nikah sama Suaeb.”

“Hust, ngawur. Nanti kedengeran istriku. Sana pergi!” perintah Sadron.

Sapri hanya tertawa. Namun dia segera pergi setelah melihat kedatangan Surti membawakan segelas kopi.

“Apa kata Sapri tadi? Siapa yang mau nikah sama Suaeb? Bapak mau nikahin Suaeb?” buru Surti.

Sadron menoleh ke arah Surti. Lalu dia menjawab dengan entengnya, “iya. Bagaimana lagi. Bapak kasihan, Bu. Suaeb itu janda. Tidak ada lagi yang mengurus. Itung-itung bapak membantunya.”

“Bantu? Aku nggak salah denger, Pak? Bapak mau nikahin janda, penjual jamu itu karena pengen bantu? Asal Bapak sadar saja ya. Yang kerja di rumah ini, aku. Aku yang kerja malam-malam demi menghidupi keluarga ini. Bapak cuma bisa ngurus tiga burung sialan, sama burungmu itu. Minum kopi aja, aku yang beli, Pak!”

“Bu, bapak sudah janji sama Suaeb buat nikahin dia! Ini juga demi kebaikan Ibu. Apapun kata Ibu, bapak tetap nikahin Suaeb, dengan atau tanpa persetujuan Ibu!”

Keputusan itu sudah bulat. Surti tidak lagi bisa berbuat apa-apa. Dia rela kehilangan sesuatu. Namun, dia tetap puas karena di tempat kerja, dia bisa mendapatkan banyak penggantinya, tanpa syarat.

Keesokan hari, di depan rumah Sadron tidak lagi ada ritual kicauan burung. Pagi itu dimulai dengan suara teriakan Sapri saat mendapati empat kepala burung terpenggal kepalanya. Terkapar tak berdaya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Hahaha kak Kumara bahagia banget agaknya hahaa ini kalo dijadiin novel di sebelah, ampun kali ya. Hahhaa
hahahahhahahahah
Makasih kak @suciasdhan
Nah, ada yg sadar juga. Iya kak Herliyan. Bener. Burungnya yang punya burung. UPS.
Keren ending nya
Bukannya di awal ada tiga burung, kenapa menjadi 4 kepala burung? Apa di tambah sama yang punya burung kak 🤣🤣🤣
Heheh sama, aku jg ada 1 FF yang aslinya cerpen 😁😁
Sebenarnya ini dulu cerpen. Aku ubah jd Ff hehehe... Sekalian juga burungnya yang punya burung. Hahaha
waah mantap sekalian sama burungnya juga hahaha
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
My 25 Days Corona Diary
Eunike Mariyani
Novel
Dust of the Dusk
Elsy Anna
Flash
Perempuan yang Dipeluk Cemburu
Atsuka D
Novel
Bronze
Down To Earth
Siti Nur Holipah
Novel
Gold
Hwaiting 2 Dream Comes True
Mizan Publishing
Novel
Gold
Cloudy Charcoal
Mizan Publishing
Novel
Bronze
HIDUP TAK SEBERCANDA ITU
Adji Sukman
Novel
Bronze
Terima Kasih Sudah Menjadi Adik Perempuanku
Mario Matutu
Novel
Bronze
AURORA
Dinialestari
Novel
HELP
Kismin
Flash
Bronze
Tanpa Rumah
Aylani Firdaus
Novel
I'm a Writter, Not an Actress
meoteaas
Novel
Di bawah Pohon Pinus
Ati Raah
Novel
Bizarre Love Story
Syaa Ja
Novel
Bronze
MUGIDIDE
Meila Siti Maulidiyah
Rekomendasi
Flash
Perempuan yang Dipeluk Cemburu
Atsuka D
Flash
Sepasang Sayap di Jendela (2)
Atsuka D
Novel
Bronze
Mbok Kirah
Atsuka D
Flash
Sepasang Sayap di Jendela (1)
Atsuka D
Flash
Sebentar, Nak, Ada yang Belum Pulih
Atsuka D
Flash
Ketika Iblis Tak Lagi Bermata Satu
Atsuka D
Flash
Bacot!
Atsuka D
Flash
Yang Dibunuh Dunia
Atsuka D
Novel
Aku Anak Ibuku Tapi Bohong
Atsuka D
Novel
Bronze
Ugly But Lovable
Atsuka D
Skrip Film
T(EAR)IMISSU
Atsuka D