Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Perempuan yang Dipeluk Cemburu
7
Suka
5,865
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Bagi Sadron, tidak ada yang lebih indah daripada suara burung Murai Batu miliknya. Mendengar kicauan burung Murai Batu itu menjadi ritual wajib bagi Sadron di pagi hari, selain kopi hitam pekat, tentunya.

“Masih ada saja burung-burung itu?” tanya Sapri yang kebetulan lewat di depan rumah Sadron.

“Kau tidak dengar suaranya? Semerdu ini.”

“Oh ya, merdu kaya suara Suaeb.” Sapri tertawa mengejek. “Kudengar kemarin tiga burung itu ditawar orang 50 juta? Tidak dilepas saja? Lumayan buat modal nikah sama Suaeb.”

“Hust, ngawur. Nanti kedengeran istriku. Sana pergi!” perintah Sadron.

Sapri hanya tertawa. Namun dia segera pergi setelah melihat kedatangan Surti membawakan segelas kopi.

“Apa kata Sapri tadi? Siapa yang mau nikah sama Suaeb? Bapak mau nikahin Suaeb?” buru Surti.

Sadron menoleh ke arah Surti. Lalu dia menjawab dengan entengnya, “iya. Bagaimana lagi. Bapak kasihan, Bu. Suaeb itu janda. Tidak ada lagi yang mengurus. Itung-itung bapak membantunya.”

“Bantu? Aku nggak salah denger, Pak? Bapak mau nikahin janda, penjual jamu itu karena pengen bantu? Asal Bapak sadar saja ya. Yang kerja di rumah ini, aku. Aku yang kerja malam-malam demi menghidupi keluarga ini. Bapak cuma bisa ngurus tiga burung sialan, sama burungmu itu. Minum kopi aja, aku yang beli, Pak!”

“Bu, bapak sudah janji sama Suaeb buat nikahin dia! Ini juga demi kebaikan Ibu. Apapun kata Ibu, bapak tetap nikahin Suaeb, dengan atau tanpa persetujuan Ibu!”

Keputusan itu sudah bulat. Surti tidak lagi bisa berbuat apa-apa. Dia rela kehilangan sesuatu. Namun, dia tetap puas karena di tempat kerja, dia bisa mendapatkan banyak penggantinya, tanpa syarat.

Keesokan hari, di depan rumah Sadron tidak lagi ada ritual kicauan burung. Pagi itu dimulai dengan suara teriakan Sapri saat mendapati empat kepala burung terpenggal kepalanya. Terkapar tak berdaya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Hahaha kak Kumara bahagia banget agaknya hahaa ini kalo dijadiin novel di sebelah, ampun kali ya. Hahhaa
hahahahhahahahah
Makasih kak @suciasdhan
Nah, ada yg sadar juga. Iya kak Herliyan. Bener. Burungnya yang punya burung. UPS.
Keren ending nya
Bukannya di awal ada tiga burung, kenapa menjadi 4 kepala burung? Apa di tambah sama yang punya burung kak 🤣🤣🤣
Heheh sama, aku jg ada 1 FF yang aslinya cerpen 😁😁
Sebenarnya ini dulu cerpen. Aku ubah jd Ff hehehe... Sekalian juga burungnya yang punya burung. Hahaha
waah mantap sekalian sama burungnya juga hahaha
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
BERTUALANG DI PESANTREN
Nun Urnoto
Novel
Sukma Raga
Yeni fitriyani
Flash
Perempuan yang Dipeluk Cemburu
Atsuka D
Novel
FILANTROPI Putih-Abu
Nada Lingga Afrili
Novel
PELOV
Khairul insan.A
Novel
Growth: Story of the Inner Child
Azkiatunnisa Rahma Fajriyati
Novel
Bronze
Si Cantik
Hermawan
Novel
Pabrik Bahagia
Ariyanto
Flash
Pesan Yang Tak Tersampaikan
pelantunkata
Novel
Bronze
MY WAITING LIST : THE ORIGIN
Axel Bramasta
Novel
Bronze
TODAY
Martha Z. ElKutuby
Flash
Cemburu? Siapa? Aku?
Nurulina Hakim
Cerpen
Bronze
Gaun Hitam Pengantin
Silvarani
Novel
Cinta Seorang Politisi pada Pelacurnya
Aji Najiullah Thaib
Novel
Bronze
Can't Stop
Siti Soleha
Rekomendasi
Flash
Perempuan yang Dipeluk Cemburu
Atsuka D
Flash
Bacot!
Atsuka D
Flash
Sepasang Sayap di Jendela (2)
Atsuka D
Flash
Yang Dibunuh Dunia
Atsuka D
Novel
Bronze
Mbok Kirah
Atsuka D
Flash
Sebentar, Nak, Ada yang Belum Pulih
Atsuka D
Novel
Bronze
Ugly But Lovable
Atsuka D
Flash
Ketika Iblis Tak Lagi Bermata Satu
Atsuka D
Novel
Aku Anak Ibuku Tapi Bohong
Atsuka D
Flash
Sepasang Sayap di Jendela (1)
Atsuka D
Skrip Film
T(EAR)IMISSU
Atsuka D