Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Perempuan yang Dipeluk Cemburu
7
Suka
5,899
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Bagi Sadron, tidak ada yang lebih indah daripada suara burung Murai Batu miliknya. Mendengar kicauan burung Murai Batu itu menjadi ritual wajib bagi Sadron di pagi hari, selain kopi hitam pekat, tentunya.

“Masih ada saja burung-burung itu?” tanya Sapri yang kebetulan lewat di depan rumah Sadron.

“Kau tidak dengar suaranya? Semerdu ini.”

“Oh ya, merdu kaya suara Suaeb.” Sapri tertawa mengejek. “Kudengar kemarin tiga burung itu ditawar orang 50 juta? Tidak dilepas saja? Lumayan buat modal nikah sama Suaeb.”

“Hust, ngawur. Nanti kedengeran istriku. Sana pergi!” perintah Sadron.

Sapri hanya tertawa. Namun dia segera pergi setelah melihat kedatangan Surti membawakan segelas kopi.

“Apa kata Sapri tadi? Siapa yang mau nikah sama Suaeb? Bapak mau nikahin Suaeb?” buru Surti.

Sadron menoleh ke arah Surti. Lalu dia menjawab dengan entengnya, “iya. Bagaimana lagi. Bapak kasihan, Bu. Suaeb itu janda. Tidak ada lagi yang mengurus. Itung-itung bapak membantunya.”

“Bantu? Aku nggak salah denger, Pak? Bapak mau nikahin janda, penjual jamu itu karena pengen bantu? Asal Bapak sadar saja ya. Yang kerja di rumah ini, aku. Aku yang kerja malam-malam demi menghidupi keluarga ini. Bapak cuma bisa ngurus tiga burung sialan, sama burungmu itu. Minum kopi aja, aku yang beli, Pak!”

“Bu, bapak sudah janji sama Suaeb buat nikahin dia! Ini juga demi kebaikan Ibu. Apapun kata Ibu, bapak tetap nikahin Suaeb, dengan atau tanpa persetujuan Ibu!”

Keputusan itu sudah bulat. Surti tidak lagi bisa berbuat apa-apa. Dia rela kehilangan sesuatu. Namun, dia tetap puas karena di tempat kerja, dia bisa mendapatkan banyak penggantinya, tanpa syarat.

Keesokan hari, di depan rumah Sadron tidak lagi ada ritual kicauan burung. Pagi itu dimulai dengan suara teriakan Sapri saat mendapati empat kepala burung terpenggal kepalanya. Terkapar tak berdaya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Hahaha kak Kumara bahagia banget agaknya hahaa ini kalo dijadiin novel di sebelah, ampun kali ya. Hahhaa
hahahahhahahahah
Makasih kak @suciasdhan
Nah, ada yg sadar juga. Iya kak Herliyan. Bener. Burungnya yang punya burung. UPS.
Keren ending nya
Bukannya di awal ada tiga burung, kenapa menjadi 4 kepala burung? Apa di tambah sama yang punya burung kak 🤣🤣🤣
Heheh sama, aku jg ada 1 FF yang aslinya cerpen 😁😁
Sebenarnya ini dulu cerpen. Aku ubah jd Ff hehehe... Sekalian juga burungnya yang punya burung. Hahaha
waah mantap sekalian sama burungnya juga hahaha
Rekomendasi dari Drama
Flash
Perempuan yang Dipeluk Cemburu
Atsuka D
Novel
Nona Yang Ingin Ditemukan & Tuan Yang Lelah Mencari
Talu Bumi
Novel
Gold
Olenka
Noura Publishing
Novel
LDR (Long Distance Religionship)
A Story by Fidnaa
Flash
Bronze
Joe Sang Kapten
Onet Adithia Rizlan
Novel
Antara Kamu dan Guru BK
Mustofa P
Flash
Bronze
Kumohon Kembalikan
Nabil Bakri
Novel
Antropologi Cinta
Satorie
Novel
Bronze
Tuhan Yesus Menyembuhkan Luka Batinku
Asti Pravitasari
Novel
Bronze
BUKU HARIAN MINTARSIH
Ac Erri Yurita S
Novel
Gold
Nelissa's Mate
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Swara Guntur, 1998
Sayap Monokrom
Flash
(Bukan) Takdir
Awan Senja
Novel
Bronze
Di Malam yang Sangat Dingin
Putri Zulikha
Skrip Film
Pejuang Amplop Cokelat
Rahma Pangestuti
Rekomendasi
Flash
Perempuan yang Dipeluk Cemburu
Atsuka D
Flash
Ketika Iblis Tak Lagi Bermata Satu
Atsuka D
Novel
Bronze
Mbok Kirah
Atsuka D
Flash
Sepasang Sayap di Jendela (1)
Atsuka D
Novel
Bronze
Ugly But Lovable
Atsuka D
Flash
Yang Dibunuh Dunia
Atsuka D
Novel
Aku Anak Ibuku Tapi Bohong
Atsuka D
Flash
Sepasang Sayap di Jendela (2)
Atsuka D
Flash
Sebentar, Nak, Ada yang Belum Pulih
Atsuka D
Flash
Bacot!
Atsuka D
Skrip Film
T(EAR)IMISSU
Atsuka D