Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Sepasang Sayap di Jendela (1)
7
Suka
7,648
Dibaca

Tidak ada yang aneh petang itu. Tidak ada sosok hantu, bayangan, atau semacamnya seperti yang dikatakan manusia-manusia aneh di luar sana. Manusia-manusia tidak berhati mulai berdiri di depan jendela. Mata mereka menelisik diiringi dengan suara berisik. Mata manusia-manusia–tidak, aku lebih suka menyebutnya sebagai kumpulan binatang–binatang jalang.

“Kerasukan setan ya?” tanya salah seorang di antara mereka–tidak jelas yang mana.

“Bukan, itu gila namanya!” pungkas yang lain.

“Iya. Kasihan ya. Dulu dia berbakat melukis, tapi sejak malam itu, dia jadi gila!” tambah yang lain belum mau berhenti.

Manusia-manusia bermulut harimau itu mundur. Liur dan uap sisa napas mereka membekas di jendela, menjijikan.

Nona tidak peduli. Dia memang tidak peduli pada apapun, pada rambutnya yang berantakan, entah kapan terakhir kali menyisir, keramas pun rasanya sudah tidak pernah. Tubuh Nona kecil, kian hari kian kurus. Dia jarang makan belakangan ini, bahkan nyaris tidak mau.

Dulu Nona adalah gadis yang sangat cantik. Senyumnya merekah tiada henti, terlebih ketika dia berhasil menyelesaikan lukisan pertamanya, sepasang sayap berwarna merah. Sayap yang selalu dipeluknya dalam tidur dan diajak bicara layaknya sahabat. Sayap yang dipercayanya dapat mengantarkan Nona dan ibu ke surga menemui bapak.

Kini semua berubah, Nona mengabaikan semua. Sampah berserakan di sudut ruangan, sarang laba-laba memenuhi langit-langit, tinta-tinta yang sudah kering mewarnai lantai, bahkan debu menumpuk di setiap permukaan benda.

Nona menatapku. Sementara aku tak bergerak. Aku adalah satu-satunya saksi kejadian itu, saat Nonaku kehilangan hal penting dalam hidupnya–yang membuatnya menjadi gila seperti sekarang.

Ada nanar di tatapan Nona. Beberapa saat nanar itu berubah jadi amarah. Satu-satunya hal yang ingin dia dengar dariku adalah kesaksianku.

Ah, aku tidak bisa, tidak akan mungkin bisa.

“Kamu tak akan pernah bisa jadi saksi. Tidak masalah. Aku tak butuh saksi. Aku akan jadi hakim dan Tuhan di dunia ini. Akan kuhukum orang-orang jahat itu dengan tanganku sendiri!”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Sepasang Sayap di Jendela (1)
Atsuka D
Cerpen
Bronze
Sebutir Peluru Menembus Keningnya
Sulistiyo Suparno
Novel
Ritual Sugih Ni Putri Anjani
E. N. Mahera
Flash
Penebok
Chairil Anwar Batubara
Novel
Bronze
Makhluk dari Surga
Astrid Dewi
Cerpen
Bronze
Jangan Bercermin Terlalu Lama
Efi supiyah
Novel
Gold
Hush Little Baby
Noura Publishing
Novel
Gold
Tanda Mata Kematian
Falcon Publishing
Novel
DOKU: pilihan mematikan
Priki~
Novel
Topeng
Call me yupii
Skrip Film
Cerai Kontrak
Rima Rahmawati
Novel
Bronze
The Butterfly Illusion
Rezwandari Andela Putri
Novel
Bronze
Lukisan Kematian
Adnan Fadhil
Novel
SECRET CAVE
Rudie Chakil
Novel
Artemis
Dyah Ayu Anggara
Rekomendasi
Flash
Sepasang Sayap di Jendela (1)
Atsuka D
Flash
Sebentar, Nak, Ada yang Belum Pulih
Atsuka D
Flash
Perempuan yang Dipeluk Cemburu
Atsuka D
Skrip Film
T(EAR)IMISSU
Atsuka D
Flash
Bacot!
Atsuka D
Flash
Ketika Iblis Tak Lagi Bermata Satu
Atsuka D
Flash
Yang Dibunuh Dunia
Atsuka D
Novel
Bronze
Mbok Kirah
Atsuka D
Flash
Sepasang Sayap di Jendela (2)
Atsuka D
Novel
Bronze
Ugly But Lovable
Atsuka D
Novel
Aku Anak Ibuku Tapi Bohong
Atsuka D