Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Kisah Cinta yang Tak Seharusnya Tamat
9
Suka
5,936
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Laki-laki itu menyapu daun kering di rerumputan sebelum menyuruh perempuannya duduk. Barulah dia memperbaiki duduknya sendiri di samping perempuan itu.

Laki-laki itu kemudian menatap perempuannya dengan tatapan yang hangat, dalam, seolah tidak ada lagi kesempatan untuk melakukannya.

"Kenapa menatapku seperti itu, Sayang?"

"Kamu cantik. Hari ini, kamu sangat cantik. Aku tidak bilang kemarin kamu tidak cantik, Sayang, tapi hari ini kamu benar-benar cantik."

"Kamu masih menganggapku cantik setelah semua rambutku rontok? Kamu pasti bercanda, kan, Sayang?"

"Aku serius. Hari ini kamu telah membawa standar kencatikan yang luar biasa. Dan aku tak pernah menyesal mengakuinya."

"Kamu memang tak pernah kalah dalam berkata manis."

Mereka lalu saling menatap, saling membagi senyum. Mereka tak peduli dengan pandangan orang-orang yang juga sedang berada di taman itu, sebab yang mereka peduli hanyalah keyakinan bahwa mereka bersama.

"Terima kasih, Sayang." Perempuan itu meraih tangan laki-lakinya, kemudian menggenggamnya erat. "Terima kasih kamu masih bersamaku selama aku berjuang dengan kanker ini."

Laki-laki itu tersenyum.

"Pertama kali mengetahui ada tumor di tubuhku, aku hancur. Aku kehilangan semangat untuk hidup. Apalagi, orang tuaku sama-sama pergi karena ini. Ditambah, setelah kepergian mereka, aku benar-benar sendirian. Sampai kamu datang..."

Perempuan itu diam sejenak karena sedang menahan air mata yang hendak luruh.

"Sampai kamu datang, aku mulai merasa aku tidak benar-benar sendirian. Aku justru merasa kalau aku adalah perempuan yang sangat beruntung. Jujur... kehadiranmu lebih dari obat, sehingga aku bahkan tidak sadar kanker itu masih menyerang payudaraku."

"Akulah yang justru beruntung bersamamu. Kamu masih ingat, kan, kamu telah menyelamatkan laki-laki pemabuk yang secara tak sadar menghabisi nyawa ibu kandungnya. Saat itu, aku dipenjara bertahun-tahun, dan ketika keluar, tidak ada yang ingin menerimaku. Aku lalu berencana terjun dari jembatan sebab apa gunanya hidup yang seperti mati. Tapi… kamu tiba-tiba datang dan menggagalkan semua rencana itu.”

Keduanya lalu sama-sama tersenyum. Senyum yang saling menghangatkan.

"Sayang... kalau aku pergi nanti, aku ingin kamu mencari perempuan lain," tutur perempuan itu yang membuat laki-lakinya cukup terkejut.

"Apa yang kaukatakan, Sayang? Kamu tak akan pergi, dan aku tak akan mencari perempuan lain."

"Cepat atau lambat, aku akan tetap pergi. Aku hanya tidak ingin kamu kembali kesepian setelah aku pergi."

"Cukup, Sayang. Jangan katakan itu lagi! Kamu pasti sembuh dan kita akan menikah."

"Tidak, Sayang. Kamu akan menikah dengan perempuan lain. Kamu harus janji.”

Laki-laki itu menatap perempuannya dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Aku akan sangat marah kalau kamu tidak mau berjanji padaku."

Laki-laki itu masih diam. Bibirnya cukup bergetar untuk mengatakan sesuatu.

"Katakan, Sayang! Katakan kalau kamu akan mencari perempuan lain setelah aku pergi, dan kamu akan menikah dan berbahagia dengannya."

Laki-laki itu masih saja membisu.

"KATAKAN!"

"Baiklah, aku berjanji. Aku akan mencari perempuan lain setelah kamu pergi. Aku akan menikah dan berbahagia dengannya. Tapi, aku mohon, kamu harus sembuh agar aku tidak perlu melakukan semua itu."

Perempuan itu lantas tersenyum. Senyum yang sangat indah. Senyum terakhir yang harus laki-laki itu saksikan. Sementara laki-laki itu hanya bisa menangis, meratap, dan menyadari kalau perempuan yang dari tadi duduk di sampingnya sebenarnya telah pergi. Sudah sangat lama telah pergi.

Pinrang, 070421

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@faridapane : menyayat hati. terima kasih sudah membaca.
sediiihhh...
@awang2020 : Salah satu contoh laki-laki yang tidak bisa move on.
Aku senang dengan jawaban terakhir laki2 itu, sayangnya perempuannya sudah meninggal, ya?
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Kembali kepadamu
Hani nikita br perangin angin
Novel
Heliophobia
Tuti Haryati
Flash
Kisah Cinta yang Tak Seharusnya Tamat
Justang Zealotous
Novel
Memorable Classroom
Nur Annisa
Novel
Gold
Not in Wonderland
Bentang Pustaka
Novel
Cek Ombak (Melulu)
Rina F Ryanie
Flash
Bronze
Isyarat Semesta
Silvarani
Novel
Cinta Untuk Hasna
Dea Ayusafi
Novel
Arsena
Gulla
Novel
Bronze
Gundah: Sebuah Catatan Penantian
Nita Roviana
Novel
Bronze
VIN
Sathya Vahini
Novel
Sebelum Titik
Kartini NRG
Novel
Restu Kelana
Lail Arrubiya
Novel
SERENADE
Ratih Abeey
Flash
Jumpa lagi kita di Batavia
Lentera jingga
Rekomendasi
Flash
Kisah Cinta yang Tak Seharusnya Tamat
Justang Zealotous
Novel
Teratai di Atas Bukit
Justang Zealotous
Flash
Parakang 01
Justang Zealotous
Flash
Perkara Dua Manusia
Justang Zealotous
Skrip Film
Polo Mata
Justang Zealotous
Flash
Sandera
Justang Zealotous