Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Kisah Awak Sekoci
5
Suka
5,647
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kapal feri yang saya tumpangi karam begitu saja, penyebabnya adalah sebuah kebakaran yang entah darimana asal muasalnya. Aku yang berada di dalam bar kecil, bisa dengan mudah menyelamatkan diri-menaiki sekoci yang telah disediakan oleh kapal ini. Kobaran api menyebar begitu cepat, korban yang selamat hanya terdiam, ada yang menangis lalu menjerit sekencang-kencangnya sebab sanak keluarga atau temannya tidak sempat menyelamatkan diri dan berakhir menjadi korban jiwa.

Aku tidak sendirian di sekoci ini, ada dua orang yang turut bersamaku. Pertama adalah pemuda berusia 25 tahun yang harus berpisah dari rekannya, dia pula yang pertama kali menyuguhkan sekoci untuk kami. Yang kedua adalah pria berumur 28 tahun dengan tubuh tinggi tegap layaknya seorang prajurit.

"Mengerikan, ya? Untung ada yang selamat," ujarku di sekoci ini, hanya melelehkan suasana yang kaku.

Pria berumur 28 tahun hanya mengangguk. "Untung saya selamat. Jika diriku tidak selamat, mungkin arwahku tidak tenang karena anak dan istri yang menunggu kedatanganku di sebrang kota sana."

"Sudah berkeluarga, ya?" tanyaku kepada pria itu.

"Sudah, anakku baru satu dan masih berumur dua tahun. Dia akan tumbuh menjadi wanita cantik seperti ibunya. Bagaimana dengan Tuan sendiri?"

"Saya masih nyaman melajang."

Kami kembali terdiam, membiarkan sekoci ini terombang-ambing menanti pertolongan dari Tim SAR. Perlahan-lahan angin laut mulai mengirimkan hawa dingin dengan hembusannya yang halus dan gemulai.

"Ingin merokok, Tuan?" tawar pemuda berusia 25 tahun.

"Terimakasih. Jika tidak keberatan, bolehkah saya minta korek api? Korek apiku tiba-tiba lenyap entah ke mana."

"Maaf Tuan, tapi korek api anda saya ambil untuk membakar dua teman saya. Tapi, malah saya membakar puluhan nyawa, mungkin," ujar si pemuda.

Aku dan pria bertubuh tegap hanya tertegun mendengar ucapan itu. Dan sepertinya kami berdua harus mengawasi gerak-gerik pemuda ini.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Kisah Awak Sekoci
Suci A.D.T
Novel
Bronze
Eagle Dust
I. Majid
Flash
Your Sweet Rabbit
Alviona Himayatunisa
Novel
Bronze
The Kidnappers!
Haya Nufus
Flash
Hidup
Nida C
Novel
POST-WAR
Andika purnomo
Novel
Bronze
DEBAT
Bakasai
Novel
Bronze
Chimera Project : The Gifted Ones
Mordekhai Von
Cerpen
Bronze
Amnesia
Xavier Benedick
Novel
BROKEN BUTTERFLY; Beyond the Night That Differs Love and Lust
iswana suhendar
Cerpen
PESTA KEMATIAN
Rian Widagdo
Komik
The Murderer
revin palung
Flash
Jangan Dekati Mia, Nanti Bisa Mati
Ratifa Mazari
Novel
Bronze
Find You
Sonya Mega Flourensia
Novel
RUMAH DI TEPI DANAU
Haris Airlangga
Rekomendasi
Flash
Kisah Awak Sekoci
Suci A.D.T
Flash
Balon
Suci A.D.T
Flash
Ucang-ucang Anggè
Suci A.D.T
Flash
Astral
Suci A.D.T
Novel
Marga Kuromori
Suci A.D.T