Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Kekasih Hujan
18
Suka
6,470
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Saat aku menutup jendela, setetes hujan menyelinap lincah memasuki kamarku. Tubuhnya jatuh menimpa tubuhku. Rambut panjangnya tergerai lembut menutupi wajahku. Dari lehernya yang ramping, aku mencium aroma embun pada kelopak bunga-bunga. Dia memakai gaun hijau nyaris transparan yang sama dengan warna matanya.

Tangan-tangan hujan lain menarik dan meraihnya, tapi dia tak mau melepaskanku. Aku merasakan denyut jantungnya berdegup kencang di dekat jantungku. Sebelah tangannya bergetar hebat di belakang pinggangku. Dia memintaku menahan tubuhnya lebih erat lagi. Jangan sekali-kali lepaskan aku, dia memohon. 

"Tapi, kenapa kamu begitu ingin bersamaku?"

Alih-alih menjawab, dia hanya terisak pelan. Karena cinta mulai tumbuh di dada, aku mengencangkan dekap. Meski tetesan hujan di jendela menjerit tak henti-henti, dan tangan-tangan gerimis menarik-narik sebelah lengannya, dia tak mau menyerah dan terus merengkuhku. Aku menjulurkan tangan, lalu menutup jendela. Suasana seketika senyap. Akan tetapi, tak lama kemudian, samar-samar aku mendengar, tangan-tangan hujan tak mau menyerah. Mereka memukul-mukul kaca. Mereka mengamuk. Mereka menendang ranting-ranting. Mereka menyambar dedaunan. Mereka berteriak sekuat tenanga. Kami tak peduli. Seraya terengah-engah, kami berbaring di lantai.

Dia menyandarkan kepalanya di dadaku, lalu larut dalam kedamaian. Aku merasakan buah dadanya menekan perutku. Degup jantungnya melembut. Segalanya sudah baik-baik saja, kau tak perlu khawatir, kataku. Dia mengangguk. Tapibagaimanapun kita mustahil bersama. Kau hujan, dan aku manusia. Tak seharusnya hujan mencintai manusia. Perasaan Manusia fana. Kami enggan bersentuhan denganmu, sekalipun menulis ribuan puisi tentangmu. Kau tak semestinya memercayaiku. 

Dia menjawab, “Kau berbeda. Lagipula, keputusanku sudah bulat. Aku ingin bersamamu, dengan segala kelembutan dan kegetiran yang kautawarkan.” Dia mengecup bibirku dengan bibirnya yang sejuk. Air mata menetes di pipinya.

Aku bangkit, lalu mengembannya. Di luar dugaan, meskipun tubuhnya jangkung, dia begitu ringan. Gaun hijaunya yang transparan, bagai sungai tenang yang mengalir mengikuti gerak udara. Buah dadanya yang berayun tanpa penyangga bagai lambaian daun di pagi yang damai. Parasnya begitu lembut. Bibirnya tipis merah muda. Pipinya merona hangat saat aku memandangnya. Dia memalingkan wajah, lalu bersandar di dadaku. Benarkah hujan memang secantik ini?

Aku membaringkannya di kasur, lalu membiarkannya bermain dengan selimut. Dia berbaring telungkup, menenggelamkan wajahnya di bantal.

“Hangat. Baunya sepertimu.”

Aku tertawa, “Tentu saja.”

Dia menepuk-nepuk sisi yang kosong. “Kemarilah, Sayang. Tidur di sampingku.”

“Sempit.”

“Bukannya lebih enak kalau sempit?” dia mengerling manja. “Aku ingin menghabiskan malam bersamamu, sebelum kamu terjaga dan melupakanku.”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
ceritanya menarik. hujan selalu memberi banyak inspirasi cerita.
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Kekasih Hujan
Rafael Yanuar
Novel
Bronze
Untung Soebedjo
Uki Yudhistira
Novel
Kepompong
penulis kacangan
Novel
Bronze
Takdir Cinta di Bawah Langit Kelabu '98'
Azizah
Novel
My (Ex Virtual) Boyfriend
Junata Fan Dessi Sinaga
Novel
Bronze
Sepasang Mata Bola (Bukan Lagu Walo Banyak Nyanyinya)
Aneidda
Novel
Bronze
TRIANGLE FROM THREE ANGLES
Ceko Spy
Novel
When Cammelia Bloom
Chacha
Novel
Bronze
Cardiff Sunshine
Britania Dwihana
Flash
Bronze
Surya Menyapa Bulan Hanya Lewat Gerhana
Silvarani
Novel
Gold
November
Noura Publishing
Novel
Bronze
DROPE
kasetia
Novel
Bronze
RASA CINTA DALAM DUA DUNIA
Nyarita
Novel
Gold
Sequence
Bentang Pustaka
Cerpen
Bronze
Pacarku Preman
Sulistiyo Suparno
Rekomendasi
Flash
Kekasih Hujan
Rafael Yanuar
Cerpen
Hujan yang Arif Tahu Kapan Harus Turun
Rafael Yanuar
Cerpen
Sofia
Rafael Yanuar
Flash
Penulis Paling Berbakat di Dunia
Rafael Yanuar
Cerpen
Racau
Rafael Yanuar
Flash
Ding Dong, Bioskop, dan Kafe
Rafael Yanuar
Novel
Perjalanan Semusim
Rafael Yanuar
Flash
Warna Pelangi
Rafael Yanuar
Flash
Jalan Sepajang Malam
Rafael Yanuar
Novel
Gerimis Daun-Daun
Rafael Yanuar
Cerpen
Menulis Haiku
Rafael Yanuar
Cerpen
Catatan Harian Pak Treng
Rafael Yanuar
Cerpen
Arwah Kunang-Kunang
Rafael Yanuar
Novel
Kesempatan Kedua
Rafael Yanuar
Cerpen
Perempuan Berambut Perak
Rafael Yanuar