Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Kekasih Hujan
18
Suka
6,803
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Saat aku menutup jendela, setetes hujan menyelinap lincah memasuki kamarku. Tubuhnya jatuh menimpa tubuhku. Rambut panjangnya tergerai lembut menutupi wajahku. Dari lehernya yang ramping, aku mencium aroma embun pada kelopak bunga-bunga. Dia memakai gaun hijau nyaris transparan yang sama dengan warna matanya.

Tangan-tangan hujan lain menarik dan meraihnya, tapi dia tak mau melepaskanku. Aku merasakan denyut jantungnya berdegup kencang di dekat jantungku. Sebelah tangannya bergetar hebat di belakang pinggangku. Dia memintaku menahan tubuhnya lebih erat lagi. Jangan sekali-kali lepaskan aku, dia memohon. 

"Tapi, kenapa kamu begitu ingin bersamaku?"

Alih-alih menjawab, dia hanya terisak pelan. Karena cinta mulai tumbuh di dada, aku mengencangkan dekap. Meski tetesan hujan di jendela menjerit tak henti-henti, dan tangan-tangan gerimis menarik-narik sebelah lengannya, dia tak mau menyerah dan terus merengkuhku. Aku menjulurkan tangan, lalu menutup jendela. Suasana seketika senyap. Akan tetapi, tak lama kemudian, samar-samar aku mendengar, tangan-tangan hujan tak mau menyerah. Mereka memukul-mukul kaca. Mereka mengamuk. Mereka menendang ranting-ranting. Mereka menyambar dedaunan. Mereka berteriak sekuat tenanga. Kami tak peduli. Seraya terengah-engah, kami berbaring di lantai.

Dia menyandarkan kepalanya di dadaku, lalu larut dalam kedamaian. Aku merasakan buah dadanya menekan perutku. Degup jantungnya melembut. Segalanya sudah baik-baik saja, kau tak perlu khawatir, kataku. Dia mengangguk. Tapibagaimanapun kita mustahil bersama. Kau hujan, dan aku manusia. Tak seharusnya hujan mencintai manusia. Perasaan Manusia fana. Kami enggan bersentuhan denganmu, sekalipun menulis ribuan puisi tentangmu. Kau tak semestinya memercayaiku. 

Dia menjawab, “Kau berbeda. Lagipula, keputusanku sudah bulat. Aku ingin bersamamu, dengan segala kelembutan dan kegetiran yang kautawarkan.” Dia mengecup bibirku dengan bibirnya yang sejuk. Air mata menetes di pipinya.

Aku bangkit, lalu mengembannya. Di luar dugaan, meskipun tubuhnya jangkung, dia begitu ringan. Gaun hijaunya yang transparan, bagai sungai tenang yang mengalir mengikuti gerak udara. Buah dadanya yang berayun tanpa penyangga bagai lambaian daun di pagi yang damai. Parasnya begitu lembut. Bibirnya tipis merah muda. Pipinya merona hangat saat aku memandangnya. Dia memalingkan wajah, lalu bersandar di dadaku. Benarkah hujan memang secantik ini?

Aku membaringkannya di kasur, lalu membiarkannya bermain dengan selimut. Dia berbaring telungkup, menenggelamkan wajahnya di bantal.

“Hangat. Baunya sepertimu.”

Aku tertawa, “Tentu saja.”

Dia menepuk-nepuk sisi yang kosong. “Kemarilah, Sayang. Tidur di sampingku.”

“Sempit.”

“Bukannya lebih enak kalau sempit?” dia mengerling manja. “Aku ingin menghabiskan malam bersamamu, sebelum kamu terjaga dan melupakanku.”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
ceritanya menarik. hujan selalu memberi banyak inspirasi cerita.
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Kekasih Hujan
Rafael Yanuar
Novel
Jodoh Untuk Prasetyo
Selvi Nofitasari
Skrip Film
Kala
Nadya Christie
Novel
Bronze
Rotation de I'Horloge
It's Fairy
Skrip Film
Kamu Orang Seperti Apa Ketika Jatuh Cinta?
IndaahNs
Novel
Bronze
Dihempas Cinta
Nurul Lathiffah
Novel
Labirin Kosmos: Janubi & Syamali
Faiz el Faza
Novel
Gold
Mooncake
Noura Publishing
Novel
Tarian Aksara
Ririe Anindya
Novel
Bronze
Neglected
Putri Lailani
Novel
Diary of The Unspoken
Chanira Nuansa Bunga
Novel
SLEZY
saanid
Novel
Bronze
Aku Lupa Cara Membencimu
Little Zombie
Novel
Bronze
Penantian Dua Tahun
Nita Tesalonika
Novel
CEO Dalam Novel
Nunahsana
Rekomendasi
Flash
Kekasih Hujan
Rafael Yanuar
Novel
Gerimis Daun-Daun
Rafael Yanuar
Flash
Aku Tak Ingin Mati Seperti Ini
Rafael Yanuar
Novel
Sampai Jumpa Besok
Rafael Yanuar
Cerpen
Perempuan Berambut Perak
Rafael Yanuar
Cerpen
Gubuk Kecil di Kota Kuning
Rafael Yanuar
Novel
Kesempatan Kedua
Rafael Yanuar
Flash
Upaya Sederhana Memaknai Kenangan
Rafael Yanuar
Novel
Perjalanan Semusim
Rafael Yanuar
Novel
Di Antara Kelahiran dan Kematianku, Ada Kamu sebagai Hidup
Rafael Yanuar
Cerpen
Kisah Rubah
Rafael Yanuar
Novel
Jalan Setapak Menuju Rumah
Rafael Yanuar
Flash
Manusia Pertama
Rafael Yanuar
Cerpen
Hujan yang Arif Tahu Kapan Harus Turun
Rafael Yanuar
Cerpen
Menulis Haiku
Rafael Yanuar