Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Kekasih Hujan
18
Suka
6,730
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Saat aku menutup jendela, setetes hujan menyelinap lincah memasuki kamarku. Tubuhnya jatuh menimpa tubuhku. Rambut panjangnya tergerai lembut menutupi wajahku. Dari lehernya yang ramping, aku mencium aroma embun pada kelopak bunga-bunga. Dia memakai gaun hijau nyaris transparan yang sama dengan warna matanya.

Tangan-tangan hujan lain menarik dan meraihnya, tapi dia tak mau melepaskanku. Aku merasakan denyut jantungnya berdegup kencang di dekat jantungku. Sebelah tangannya bergetar hebat di belakang pinggangku. Dia memintaku menahan tubuhnya lebih erat lagi. Jangan sekali-kali lepaskan aku, dia memohon. 

"Tapi, kenapa kamu begitu ingin bersamaku?"

Alih-alih menjawab, dia hanya terisak pelan. Karena cinta mulai tumbuh di dada, aku mengencangkan dekap. Meski tetesan hujan di jendela menjerit tak henti-henti, dan tangan-tangan gerimis menarik-narik sebelah lengannya, dia tak mau menyerah dan terus merengkuhku. Aku menjulurkan tangan, lalu menutup jendela. Suasana seketika senyap. Akan tetapi, tak lama kemudian, samar-samar aku mendengar, tangan-tangan hujan tak mau menyerah. Mereka memukul-mukul kaca. Mereka mengamuk. Mereka menendang ranting-ranting. Mereka menyambar dedaunan. Mereka berteriak sekuat tenanga. Kami tak peduli. Seraya terengah-engah, kami berbaring di lantai.

Dia menyandarkan kepalanya di dadaku, lalu larut dalam kedamaian. Aku merasakan buah dadanya menekan perutku. Degup jantungnya melembut. Segalanya sudah baik-baik saja, kau tak perlu khawatir, kataku. Dia mengangguk. Tapibagaimanapun kita mustahil bersama. Kau hujan, dan aku manusia. Tak seharusnya hujan mencintai manusia. Perasaan Manusia fana. Kami enggan bersentuhan denganmu, sekalipun menulis ribuan puisi tentangmu. Kau tak semestinya memercayaiku. 

Dia menjawab, “Kau berbeda. Lagipula, keputusanku sudah bulat. Aku ingin bersamamu, dengan segala kelembutan dan kegetiran yang kautawarkan.” Dia mengecup bibirku dengan bibirnya yang sejuk. Air mata menetes di pipinya.

Aku bangkit, lalu mengembannya. Di luar dugaan, meskipun tubuhnya jangkung, dia begitu ringan. Gaun hijaunya yang transparan, bagai sungai tenang yang mengalir mengikuti gerak udara. Buah dadanya yang berayun tanpa penyangga bagai lambaian daun di pagi yang damai. Parasnya begitu lembut. Bibirnya tipis merah muda. Pipinya merona hangat saat aku memandangnya. Dia memalingkan wajah, lalu bersandar di dadaku. Benarkah hujan memang secantik ini?

Aku membaringkannya di kasur, lalu membiarkannya bermain dengan selimut. Dia berbaring telungkup, menenggelamkan wajahnya di bantal.

“Hangat. Baunya sepertimu.”

Aku tertawa, “Tentu saja.”

Dia menepuk-nepuk sisi yang kosong. “Kemarilah, Sayang. Tidur di sampingku.”

“Sempit.”

“Bukannya lebih enak kalau sempit?” dia mengerling manja. “Aku ingin menghabiskan malam bersamamu, sebelum kamu terjaga dan melupakanku.”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
ceritanya menarik. hujan selalu memberi banyak inspirasi cerita.
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Kekasih Hujan
Rafael Yanuar
Cerpen
Bronze
Di Ujung Kenangan
Lian lubis
Skrip Film
Tawanan 13 Tahun
Ariska Delpi
Novel
Bronze
Love Of Rayya
Dzakayfat Aizawa
Novel
Bronze
Lovertone
Marion D'rossi
Novel
LACAK JEJAK MALA
Puspa Kirana
Novel
Djournal Town
Retnoari
Novel
SAKURA
Ejas Intan
Novel
A Day To Remember
tavisha
Novel
Gold
Just be Mine
Bentang Pustaka
Flash
Bronze
Insomnia Distraction (Membicarakan Adam 3)
Silvarani
Novel
Gold
First Couple In Love
Mizan Publishing
Komik
Alice & Mad Hatter
Scarlet Hyne
Cerpen
Bronze
Sri : Elegi Cinta Sang Penari Serimpi
Hadis Mevlana
Novel
Gold
Arjuna dan Kirana
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
Kekasih Hujan
Rafael Yanuar
Cerpen
Penenun Pelangi
Rafael Yanuar
Flash
Ding Dong, Bioskop, dan Kafe
Rafael Yanuar
Flash
Sepayung Berdua
Rafael Yanuar
Flash
Penulis Paling Berbakat di Dunia
Rafael Yanuar
Cerpen
Tujuh Belasan di Desa Dukun
Rafael Yanuar
Novel
Di Antara Kelahiran dan Kematianku, Ada Kamu sebagai Hidup
Rafael Yanuar
Novel
Jalan Setapak Menuju Rumah
Rafael Yanuar
Flash
Manusia Pertama
Rafael Yanuar
Cerpen
Hujan yang Arif Tahu Kapan Harus Turun
Rafael Yanuar
Novel
Sampai Jumpa Besok
Rafael Yanuar
Flash
Lari!
Rafael Yanuar
Flash
Lebih dari Cukup
Rafael Yanuar
Cerpen
Selembar Dunia
Rafael Yanuar
Flash
Layang-Layang
Rafael Yanuar