Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Kekasih Hujan
18
Suka
6,400
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Saat aku menutup jendela, setetes hujan menyelinap lincah memasuki kamarku. Tubuhnya jatuh menimpa tubuhku. Rambut panjangnya tergerai lembut menutupi wajahku. Dari lehernya yang ramping, aku mencium aroma embun pada kelopak bunga-bunga. Dia memakai gaun hijau nyaris transparan yang sama dengan warna matanya.

Tangan-tangan hujan lain menarik dan meraihnya, tapi dia tak mau melepaskanku. Aku merasakan denyut jantungnya berdegup kencang di dekat jantungku. Sebelah tangannya bergetar hebat di belakang pinggangku. Dia memintaku menahan tubuhnya lebih erat lagi. Jangan sekali-kali lepaskan aku, dia memohon. 

"Tapi, kenapa kamu begitu ingin bersamaku?"

Alih-alih menjawab, dia hanya terisak pelan. Karena cinta mulai tumbuh di dada, aku mengencangkan dekap. Meski tetesan hujan di jendela menjerit tak henti-henti, dan tangan-tangan gerimis menarik-narik sebelah lengannya, dia tak mau menyerah dan terus merengkuhku. Aku menjulurkan tangan, lalu menutup jendela. Suasana seketika senyap. Akan tetapi, tak lama kemudian, samar-samar aku mendengar, tangan-tangan hujan tak mau menyerah. Mereka memukul-mukul kaca. Mereka mengamuk. Mereka menendang ranting-ranting. Mereka menyambar dedaunan. Mereka berteriak sekuat tenanga. Kami tak peduli. Seraya terengah-engah, kami berbaring di lantai.

Dia menyandarkan kepalanya di dadaku, lalu larut dalam kedamaian. Aku merasakan buah dadanya menekan perutku. Degup jantungnya melembut. Segalanya sudah baik-baik saja, kau tak perlu khawatir, kataku. Dia mengangguk. Tapibagaimanapun kita mustahil bersama. Kau hujan, dan aku manusia. Tak seharusnya hujan mencintai manusia. Perasaan Manusia fana. Kami enggan bersentuhan denganmu, sekalipun menulis ribuan puisi tentangmu. Kau tak semestinya memercayaiku. 

Dia menjawab, “Kau berbeda. Lagipula, keputusanku sudah bulat. Aku ingin bersamamu, dengan segala kelembutan dan kegetiran yang kautawarkan.” Dia mengecup bibirku dengan bibirnya yang sejuk. Air mata menetes di pipinya.

Aku bangkit, lalu mengembannya. Di luar dugaan, meskipun tubuhnya jangkung, dia begitu ringan. Gaun hijaunya yang transparan, bagai sungai tenang yang mengalir mengikuti gerak udara. Buah dadanya yang berayun tanpa penyangga bagai lambaian daun di pagi yang damai. Parasnya begitu lembut. Bibirnya tipis merah muda. Pipinya merona hangat saat aku memandangnya. Dia memalingkan wajah, lalu bersandar di dadaku. Benarkah hujan memang secantik ini?

Aku membaringkannya di kasur, lalu membiarkannya bermain dengan selimut. Dia berbaring telungkup, menenggelamkan wajahnya di bantal.

“Hangat. Baunya sepertimu.”

Aku tertawa, “Tentu saja.”

Dia menepuk-nepuk sisi yang kosong. “Kemarilah, Sayang. Tidur di sampingku.”

“Sempit.”

“Bukannya lebih enak kalau sempit?” dia mengerling manja. “Aku ingin menghabiskan malam bersamamu, sebelum kamu terjaga dan melupakanku.”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
ceritanya menarik. hujan selalu memberi banyak inspirasi cerita.
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Kekasih Hujan
Rafael Yanuar
Novel
Bronze
Kumpul Kebo
Soh
Novel
Bronze
Our First Love Story
Kazehaya Shin
Novel
Bronze
Falling In Love
Radzee
Novel
Bronze
Stone Tower
Ananda Putri Safitri
Novel
More
Trippleju
Komik
Bronze
Alayers Mencari Cinta
yanagi kaichu
Novel
Bronze
Twinouble
Saras Agustina
Novel
The Partner Next Door
Tia Givanka
Novel
Come to Stay
Winda Nazira
Novel
Gold
WRITE ME HIS STORY
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Datang Untuk Meira
Dinyshu
Flash
Bronze
Pengantin Baru
Silvarani
Novel
When I Look At You
Awan Senja
Novel
Bronze
Rahasia Antara Aku dan Kakak Ipar
Farasha
Rekomendasi
Flash
Kekasih Hujan
Rafael Yanuar
Flash
Dompet Natal
Rafael Yanuar
Cerpen
Tujuh Belasan di Desa Dukun
Rafael Yanuar
Flash
Ternyata Aku Masih
Rafael Yanuar
Flash
Lebih dari Cukup
Rafael Yanuar
Novel
Jalan Setapak Menuju Rumah
Rafael Yanuar
Novel
Di Antara Kelahiran dan Kematianku, Ada Kamu sebagai Hidup
Rafael Yanuar
Cerpen
Hujan yang Arif Tahu Kapan Harus Turun
Rafael Yanuar
Novel
Kesempatan Kedua
Rafael Yanuar
Cerpen
Kisah Rubah
Rafael Yanuar
Novel
Sampai Jumpa Besok
Rafael Yanuar
Novel
Perjalanan Semusim
Rafael Yanuar
Novel
Gerimis Daun-Daun
Rafael Yanuar
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Cerpen
Catatan Harian Pak Treng
Rafael Yanuar