Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Kepada Mantan Kekasihku
12
Suka
6,433
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Halo. 

Sarah ada? 

Hai, apa kabar? 

Semoga kau baik-baik saja.

Maaf, sudah lama aku tidak menghubungimu. Aku sama sekali tidak bermaksud mengabaikanmu, tapi aku perlu menata hati setelah kita memutuskan berpisah. Dan ternyata, menatanya tidak semudah yang kuduga. Sulit—sangat sulit, justru. Dukaku masih belum sembuh sampai sekarang. Aku tidak tahu lagi bagaimana mengatasinya.

Sarah, beberapa hari lagi, dengan izin Tuhan, aku akan mengunjungi Yogyakarta—kota kita pernah berbagi cerita. Aku sebenarnya enggan mengatakannya, tapi bisakah kita bertemu? Aku benar-benar merindukanmu. Aku rindu segala yang biasa kita lakukan bersama. Semoga kamu tidak keberatan jika aku terus menyimpannya sebagai kenangan indah.

Apakah kau ingat, saat kita berbagi malam dengan sepiring gudeg di angkringan Malioboro? Jika terkenang senyummu kala itu, jantungku masih berdegup lembut, dan mataku panas menahan haru—apalagi ketika musisi jalanan menyanyikan bait pertama “Tak Bisa ke Lain Hati” dan aku memberi lima ratus perak sebagai imbalan. Seraya menahan tawa kau berkata, mana mau dia, paling tidak dua ribu, lalu menyesap segelas es teh karena tidak sengaja menggigit cabai utuh. Kamu benar, si pengamen menyerahkan koin pemberianku kepada pemilik warung. Aku kesal, tapi bara di dada langsung reda seketika saat melihat wajah lucumu yang memerah karena kepedasan. 

Aku tidak tahu lagi harus bagaimana mengatasi penyesalan yang selama ini menghantuiku. Kenapa kita harus berpisah—membuang cinta yang sekuat tenaga kita bina? Jika dipikirkan kembali, masalahnya tidak sebesar itu sampai kita harus berselisih jalan. Betapa bodohnya aku. Kau merawatku yang seharusnya merawatmu. Kau menjagaku yang seharusnya menjagamu. Andai saja aku lebih bijaksana, mungkin segalanya akan berbeda. Percayalah, aku sudah berusaha, tapi sekuat apa pun, aku tidak pernah mampu melepaskanmu. Meskipun perih, aku tak mau melupakan kita. Aku selalu ingin kembali. 

Halo. Sarah. Kamu masih di sana?

Sekali lagi, maaf jika aku mendadak menghubungimu, aku berharap masih ada kesempatan—meski untuk terakhir kali. Sungguh. Aku hanya ingin bertemu dan memandang wajahmu. Kau tentu sudah bahagia, bukan? Setelah sekian lama berlalu, kau pasti sudah melupakanku. Aku sebenarnya takut, suaraku membuka lagi luka lama yang susah payah kaubebat. Aku takut kau malah semakin membenciku. Namun, sungguh, aku tidak punya waktu lagi. Sebenarnya, ada tumor mengakar di pankreasku. Setelah menjalani operasi yang sulit dan menyakitkan—dan harus kehilangan sebagian besar berat badan, aku hanya punya sedikit waktu—tidak sampai tiga bulan. Kata dokter, aku harus segera menyelesaikan urusanku di dunia. Akan tetapi, aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi, selain dan hanya kamu. Sebentar saja, sudikah menemaniku? Aku mencint—

[Nomor yang Anda tuju sedang dialihkan.]

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
Tetangga Manisku
Aspasya
Flash
Kepada Mantan Kekasihku
Rafael Yanuar
Flash
Aku Akan Menunggumu
Sulistiyo Suparno
Flash
Tentang Jalan di Malioboro, Yogyakarta
Amanda Alodyasari
Cerpen
Youth Stride
Kosong/Satu
Novel
Come to Stay
Winda Nazira
Novel
Bronze
Al Kahfi Land 1 - Menyusuri Waktu
indra wibawa
Flash
Bronze
Laut Juga Ingin Bercinta
Irseia
Novel
Bronze
Neglected
Putri Lailani
Cerpen
Nama yang Aku Samarkan
AkuOsa
Flash
Cerita Tentang Hujan
bomo wicaksono
Novel
Gold
Jodoh Sang Superstar
Falcon Publishing
Novel
Gold
Surat Cinta Tanpa Nama
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
QUINNSHA
Gina Hartina
Novel
Bronze
Hay Yuda!!
Zulfa Akmalie Ahadia
Rekomendasi
Flash
Kepada Mantan Kekasihku
Rafael Yanuar
Cerpen
Rehat Sejenak
Rafael Yanuar
Novel
Jalan Setapak Menuju Rumah
Rafael Yanuar
Flash
Dompet Natal
Rafael Yanuar
Flash
Mencari Kacamata
Rafael Yanuar
Cerpen
Arwah Kunang-Kunang
Rafael Yanuar
Flash
Layang-Layang
Rafael Yanuar
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Novel
Kesempatan Kedua
Rafael Yanuar
Novel
Sampai Jumpa Besok
Rafael Yanuar
Flash
Rafa Pergi ke Surga
Rafael Yanuar
Flash
Lukisan Rendra
Rafael Yanuar
Flash
Jalan Sepajang Malam
Rafael Yanuar
Flash
Ternyata Aku Masih
Rafael Yanuar
Cerpen
Malam Dingin di Cigigir
Rafael Yanuar