Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Kakak
8
Suka
5,688
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Gadis itu meneleponku. Katanya, "Tolong! Kakak! Aku terjebak. Apinya udah sampai lantai dua. Kakak!"

Aku keluar dengan tergopoh-gopoh. Langkahku goyah, menahan pusing dan mual karena panik. Di belakang rumah, seingatku ada kolam renang dan taman bermain penuh ayunan dari ban bekas.

Jadi, kubilang, "Naik ke lantai paling atas! Di sana, ada jendela besar. Keluar dari sana! Lompat ke kolam belakang!"

Aku mencari-cari kunci mobil di nakas, menyalakan lampu di sebelah kiri tongkat satpam, lalu mengambil ponsel lama.

Polisi! Atau pemadam kebakaran?

Kuputuskan untuk menghubungi keduanya saat gadis itu berteriak, "Kakak, lantai dua penuh api. Tangga ke lantai empat terhalang lemari. Kemarin nggak ada lemari di situ."

"Dorong lemarinya!" seruku sambil memundurkan mobil dengan tergesa-gesa. Halaman ini tidak segelap biasanya, tapi tetap saja mobilku menabrak tiang dan beberapa tanaman.

Gadis itu berkata lagi beberapa menit kemudian, "Lemarinya udah didorong. Aku ada di lantai empat. Kakak udah sampai mana?"

"Oke, naik ke lantai lima! Kakak mau berangkat."

Terdengar bunyi samar dari balik telepon, seolah sesuatu membentur sesuatu. Kayu menabrak besi. Seseorang mungkin terjatuh. Gadis itu berteriak.

Aku berusaha mengabaikannya. Dengan sedikit gugup, kusingkirkan ponselku yang satunya lagi, berharap para pemadam atau polisi atau siapalah bisa sampai ke rumah itu lebih dulu.

"Kakak!"

Mobilku menabrak pembatas jalan. Tanganku mendadak kebas begitu saja.

"Kapan Kakak sampai? Panas. Aku nggak bisa dengar apa-apa selain barang jatuh sama api."

"Tunggu—"

"Apa? Apa? Kakak bilang apa? Aku jatuh dari tangga, Kak. Tangganya licin. Basah. M-minyak? Sekarang tangganya udah kena api. Kakak, selain jendela, ada cara lain bu—"

Lalu sambungan terputus.

Detak jantungku seakan ikut berhenti, tapi kemudian ... perlahan sesuatu kelihatan lebih baik. Semua akan kembali seperti semula.

Yah. Meski tiang di belakangku roboh, ban ayunan menggelinding ke kolam, dan teriakan gadis itu seolah tertahan di udara ... semua sudah selesai. Kutatap pos sekuriti untuk terakhir kali, kemudian halaman belakang yang menyala terang karena api. Ketika akhirnya terdengar bunyi sirene, kubuang ponsel lamaku dan beberapa botol berisi bahan bakar, lalu aku melaju pergi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Apa sebenarnya kakak yang membakar bangunan itu??
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Kakak
Rimadian
Cerpen
Bronze
PULANG TAPI TAK SAMPAI
ajaib
Novel
Bronze
Lukisan Kematian
Adnan Fadhil
Flash
G o n g
Nunik Farida
Skrip Film
Jakarta Killing Ground - Script
Irza Fauzan
Novel
Bronze
Sebelum Saya Bertemu dengan Aku
Aliensi
Novel
Bronze
MEI KE 25
Marliana
Novel
Like a Boar to a Flame (Bahasa Indonesia Version)
Endri Irfanie
Cerpen
Bronze
Kucing Kecil
Robeni
Novel
Bronze
The Kidnappers!
Haya Nufus
Novel
Bronze
SURAT DARI BENGAWAN
Magnific Studio
Novel
Bronze
Silent Song
Shigeyuki Zero
Flash
Kali Pertama
Roy Rolland
Novel
Jakarta 18m
gatot prakosa
Flash
Bronze
Mimpi Ibu Ikan dan Ayah Laba-laba
Alfian N. Budiarto
Rekomendasi
Flash
Kakak
Rimadian
Flash
Kami, Kumpulan Tidak Normal
Rimadian
Flash
Monster-Monster di Jendela
Rimadian
Flash
Dia Seharusnya Mau Melihatku
Rimadian
Flash
Aku, Dia, dan Benda-Benda yang Bisa Berbicara
Rimadian
Flash
Satu Lembar Kertas
Rimadian