Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Kakak
8
Suka
5,428
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Gadis itu meneleponku. Katanya, "Tolong! Kakak! Aku terjebak. Apinya udah sampai lantai dua. Kakak!"

Aku keluar dengan tergopoh-gopoh. Langkahku goyah, menahan pusing dan mual karena panik. Di belakang rumah, seingatku ada kolam renang dan taman bermain penuh ayunan dari ban bekas.

Jadi, kubilang, "Naik ke lantai paling atas! Di sana, ada jendela besar. Keluar dari sana! Lompat ke kolam belakang!"

Aku mencari-cari kunci mobil di nakas, menyalakan lampu di sebelah kiri tongkat satpam, lalu mengambil ponsel lama.

Polisi! Atau pemadam kebakaran?

Kuputuskan untuk menghubungi keduanya saat gadis itu berteriak, "Kakak, lantai dua penuh api. Tangga ke lantai empat terhalang lemari. Kemarin nggak ada lemari di situ."

"Dorong lemarinya!" seruku sambil memundurkan mobil dengan tergesa-gesa. Halaman ini tidak segelap biasanya, tapi tetap saja mobilku menabrak tiang dan beberapa tanaman.

Gadis itu berkata lagi beberapa menit kemudian, "Lemarinya udah didorong. Aku ada di lantai empat. Kakak udah sampai mana?"

"Oke, naik ke lantai lima! Kakak mau berangkat."

Terdengar bunyi samar dari balik telepon, seolah sesuatu membentur sesuatu. Kayu menabrak besi. Seseorang mungkin terjatuh. Gadis itu berteriak.

Aku berusaha mengabaikannya. Dengan sedikit gugup, kusingkirkan ponselku yang satunya lagi, berharap para pemadam atau polisi atau siapalah bisa sampai ke rumah itu lebih dulu.

"Kakak!"

Mobilku menabrak pembatas jalan. Tanganku mendadak kebas begitu saja.

"Kapan Kakak sampai? Panas. Aku nggak bisa dengar apa-apa selain barang jatuh sama api."

"Tunggu—"

"Apa? Apa? Kakak bilang apa? Aku jatuh dari tangga, Kak. Tangganya licin. Basah. M-minyak? Sekarang tangganya udah kena api. Kakak, selain jendela, ada cara lain bu—"

Lalu sambungan terputus.

Detak jantungku seakan ikut berhenti, tapi kemudian ... perlahan sesuatu kelihatan lebih baik. Semua akan kembali seperti semula.

Yah. Meski tiang di belakangku roboh, ban ayunan menggelinding ke kolam, dan teriakan gadis itu seolah tertahan di udara ... semua sudah selesai. Kutatap pos sekuriti untuk terakhir kali, kemudian halaman belakang yang menyala terang karena api. Ketika akhirnya terdengar bunyi sirene, kubuang ponsel lamaku dan beberapa botol berisi bahan bakar, lalu aku melaju pergi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Apa sebenarnya kakak yang membakar bangunan itu??
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Kakak
Rimadian
Novel
Aksioma
Maria Veronica S
Flash
DARKSIDE
Mr. Nobody
Novel
NAURA
Cindy Tanjaya
Novel
Gold
Suicide Knot
Noura Publishing
Novel
Bronze
SUGAR LOVE
Mahar
Novel
Blue Skye
Dinda Destiani
Novel
Bronze
Dionysus
Ratihcntiia
Novel
Broken Angel
Liliyanti
Novel
Bronze
Silent Song
Shigeyuki Zero
Novel
Bronze
Sebelum Saya Bertemu dengan Aku
Aliensi
Novel
Bronze
ASTAGHFIRULLAAH (Suropati)
Hermawan
Novel
Bronze
Saat Reuni Usai
Erva Eriyanti
Novel
Gold
Playing Victim
Noura Publishing
Novel
Bronze
13 Hari ~Novel~
Herman Sim
Rekomendasi
Flash
Kakak
Rimadian
Flash
Dia Seharusnya Mau Melihatku
Rimadian
Flash
Aku, Dia, dan Benda-Benda yang Bisa Berbicara
Rimadian
Flash
Satu Lembar Kertas
Rimadian
Flash
Monster-Monster di Jendela
Rimadian
Flash
Kami, Kumpulan Tidak Normal
Rimadian